Jumat, 24 Oktober 2025

Luhut: Tutup Toba Pulp dan Tertibkan Keramba Ikan

Administrator - Senin, 25 Juli 2016 07:02 WIB
Luhut: Tutup Toba Pulp dan Tertibkan Keramba Ikan

PARAPAT | SUMUT24

Baca Juga:

Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, Pemerintah akan menertibkan perusahaan kawasan Danau di Toba yang dapat merusak lingkungan dan kualitas air Danau Toba.

“Keramba ikan tidak boleh ada lagi di Danau Toba. Karena itu bisa merusak kualitas air. Begitu juga Toba Pulp jangan sampai merusak lingkungan di sekitar Danau Toba. Karena itu, masyarakat juga kita harapkan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan Danau Toba,” tegas Luhut pada penutupan Kompetisi Paduan Suara Internasional The 1st North Sumatra International Choir Competition (NSICC) di Open Stage Parapat, Simalungun, Sabtu (24/7) malam. Untuk itu mengimbau 7 kabupaten pemilik Danau Toba serius mendukung program pemerintah dalam pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf internasional.

Luhut menyatakan, NSICC merupakan salah satu kegiatan yang dapat menggelorakan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf internasional. “Pemerintah serius mengembangkan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional. Untuk itu, masyarakat yang ada di sekitar Danau Toba harus menyiapkan diri menyambut kehadiran wisatawan mancanegara,” pesan Luhut.

Keseriusan pemerintah mengembangkan Danau Toba, sebut Luhut, ditandai dengan menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung diantaranya jalan tol Medan menuju Tebing Tinggi hingga ke Parapat. Selain itu, pemerintah dalam waktu dekat akan mengembangkan Bandara Sibisa di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) sebagai penunjang akses masuknya wisatawan dari berbagai negara.

“Untuk menampung wisatawan dari luar negeri, pemerintah juga akan membangun kawasan hunian, resort, gedung konfrensi bertaraf internasional diatas lahan seluas 500 hektar. Lokasinya nanti tidak jauh dari Bandara Sibisa,” jelas Luhut.

Target kunjungan wisawatan mancanera secara nasional tahun 2017 sebanyak 10 juta orang, terbesar dari Tiongkok, kemudian Amerika dan sejumlah negara eropa. “Di masa mendatang, pemerintah mengedepankan sektor pariwisata akan menyumbang income terbesar, tidak lagi dari sektor industri. Untuk itu, saya berharap pemerintah kabupaten dan seluruh masyarakat mendukung program ini,” harap Luhut.

Secara tegas Luhut juga mengimbau masyarakat di sekitar Danau Toba untuk membiasakan diri mengedepankan pelayanan sebagai masyarakat sadar wisata. “Saya masih mendengar ada wisatawan mancanegara yang di palak dengan dikenakan ongkos yang tidak sesuai tarif. Ini tidak boleh terjadi lagi. Mari kita kedepankan pelayanan dan kenyamanan,” ajak Luhut.

Sementara Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi meminta pelaksanaan NSICC digelar setahun sekali. Sebelumnya, pelaksanaan NSICC direncanakan akan berlangsung tiap dua tahun sekali yang terjadwal akan berlangsung di Istana Maimun dengan tuan rumah Kota Medan pada 2018 mendatang. “Saya minta, NSICC digelar setahun sekali. Pemerintah Provinsi akan memasukkan anggaran pelaksanaan NSICC dalam APBD Sumut tahun anggaran 2017. Kegiatan ini sangat positif dalam merangsang tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara, terutama ke Danau Toba,” ujar Erry.

NSICC merupakan kompetisi bertaraf internasional, efektif dalam menggali bakat generasi muda dari seluruh penjuru Indonesia bidang tarik suara, termasuk melestarikan lagu-lagu daerah nusantara. “Sumatera Utara adalah gudang penyanyi, tidak hanya di tingkat nasional, bahkan di tingkat internasional,” sebut Erry.

Erry juga menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut tidak lebih dari 250 ribu orang pada tahun 2015. Jumlah tersebut diharapkan akan mengalami peningkatan mencapai 1 juta orang tiap tahunnya.

“Untuk itu, kita berharap 7 kabupaten pemilik Danau Toba terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam upaya mengembangkan kawasan wisata Danau Toba,” ajak Erry.

Erry mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan perhatian besar dalam pengembangan Danau Toba menjadi kawasan destinasi wisata bertaraf internsional, diantaranya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otoritas Danau Toba, pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara (Taput), rencana pengembangan Bandara Sibisa di Tobasa, pembangunan jalan lingkar dalam dan luar Danau Toba, rencana pembangunan jalan bebas hambatan (tol) yang menghubungkan Tebing Tinggi menuju Parapat di Kabupaten Simalungun.

“Program pemerintah ini harus kita dukung. Caranya dengan mengemas berbagai kegiatan yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan. Setidaknya ada 6 event bertaraf internasional yang memungkinkan kita gelar secara berkesinambungan di kawasan Danau Toba. Misalnya balap sepeda Tour De Toba, Marathon Danau Toba, Pesta Rakyat atau Pesta Danau Toba, Festival Danau Toba, Pesta Buah dan lain sebagainya,” ujar Erry.

Dengan maraknya event bertaraf internasional, maka perekonomian masyarakat di sekitar Danau Toba juga akan meningkat. Begitu juga dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tumbuh subur. “Usaha kuliner akan berkembang. Produk kerajinan tangan, produk unggulan dan souvenir akan memberikan keuntungan bagi masyarakat,” sebut Erry. (W03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Wabup Lantik 47 Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional
Diduga Tipu Anggota Plasma ,Ketua  Koperasi  FKI Mandiri Dilaporkan ke Polisi
Densus 88 AT Sumut dan BBPVP Medan Bersinergi Cegah Penyebaran Paham Radikalisme
NextDev dari Telkomsel Roadshow di Kota Medan, Dihadiri Ratusan Anak Muda
Apes, Usai Transaksi 2 Pemain Sabu - Sabu Dicomot Polisi
Rayakan HLN ke-80, PLN Hadirkan Cahaya Harapan bagi Keluarga di Tapanuli Tengah
komentar
beritaTerbaru