Harga Daging Lembu di Medan Masih Mahal Rp120.000 per Kg

MEDAN | SUMUT24

Walau harga daging sudah turun dari beberapa kesepakatan pedagang daging di Medan. Namun, masih ada pedagang daging sapi/lembu yang menjual daging dengan harga Rp120.000 per kilogram (kg).

Pantauan SUMUT24 di pasar tradisional Medan, masih ada beberapa pedagang daging sapi/lembu yang menjual dengan harga Rp120 ribu per Kg, padahal setelah pemerintah membatalkan kebijakan penetapan pajak 10% terhadap daging impor, pedagang sepakat akan menjual ke harga sebelumnya yakni berkisar Rp100.000 hingga Rp105.000 per Kg.

Mahmud (52), salah seorang pedagang di Pusat Pasar Medan mengaku masih menjual dengan harga tinggi untuk menghabiskan stok pembelian akhir pekan lalu. “Saya tidak bisa mengikuti harga sesuai kesepakatan karena stok belum habis. Jadi saya tetap jual dengan harga Rp120 ribu per kg, karena saya juga gak mau rugi,” katanya di Medan, Selasa (26/1).

Sabtu pekan lalu Mahmud membeli daging sapi/lembu dengan jumlah yang sebenarnya sudah dikurangi dari biasanya. Namun karena daya beli sedang rendah maka stok yang ada belum juga habis. “Mau bagaimana lagi. Stok yang saya beli dengan harga lama masih ada, jadi tidak mungkin jual pakai harga baru. Apalagi saya harus menambah biaya es supaya daging tidak busuk sehingga bisa tetap dijual,” katanya.

Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya di pasar Sukaramai Medan. Faisal (48) mengaku menjual daging dengan harga tinggi untuk menutupi biaya yang dikeluarkan sebelumnya. ” Stok saya masih banyak, jadi saya masih jual dengan harga lama,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpuan Pedagang Pemotong Sapi, Kerbau Mitra Rumah Potong Hewan (RPH) Mabar (P3MRM), Syafrial mengaku tidak bisa memaksa pedagang untuk menjual dengan harga sesuai kesepakatan. Sebab permasalahan tiap pedagang berbeda-beda.

“Kalau memang ada yang jual harga tinggi, saya rasa itu oknum. Yang pasti anggota P3MRM sudah sepakat untuk mengembalikan harga daging seperti sebelumnya karena tidak ada lagi pembebanan pajak. Bahkan saya saja berani menjual dengan harga Rp100 ribu per kg. Yang butuh (daging) bisa beli dari saya,” katanya.

Meski begitu, dia berharap pedagang bisa menjual daging sapi sesuai dengan harga kesepakatan untuk mengembalikan minat beli masyarakat. Sebab, sejak kenaikan harga beberapa waktu lalu pedagang kesulitan menjual. Volume penjualan berkurang hingga 75%.

“Sejak harga naik, volume penjualan turun sampai 75%. Untuk menaikkannya lagi seperti sebelumnya tentu perlu kerjasama semua pedagang. Kalau ada yang tetap jual harga lama, pasti lah akan sulit (menaikkan volume penjualan),” ujarnya.

“Tingkat konsumsi daging masyarakat kita rendah ditambah lagi harga tinggi, orang akan semakin malas beli daging. Jadi hendaknya pedagang bisa jual dengan harga sesuai kesepakatan supaya daya beli pulih kembali. Dengan harga sekarang saja butuh waktu sebulan mengembalikan volume penjualan,” pungkasnya.(nis)