Halimatul Pengerajin Kursi Bambu yang Butuh Bantuan Dana

Halimatul Sakdiah Inen Rasit (33) seorang ibu rumah tangga warga kampung Jeret Onom kecamatan Putri Betung mempunyai keterampilan membuat perabot rumah tangga seperti layaknya kaum Adam. Seperti meja, kursi dan lain sebagainya. Biasanya Halimatul Sakdiah memasarkan kursi tersebut kepada tetangganya di kampung setempat.
Walaupun keterbatasan alat seperti palu, gergaji dan lain dia terus menekuni profesinya yang sudah hampir dua tahun lalu dilakoninya untuk membantu ekonomi keluarganya.
Dengan harga Rp 500 ribu per unitnya, Halimatul Sakdiah dapat menyelesaikan perabot buatannya dalam lima hari. Dengan mengeluarkan modal Rp 250 ribu per unitnya,kata Halimatul pada Sumut 24 beberapa hari yang lalu.
“Akibat keterbatasan modal usaha yang saya miliki untuk membeli paku, lem,cat dan keperluan lainnya, sehingga memakan waktu lama untuk menyiapkan kursi maupun meja,” katanya.
Kata Halimah lagi, biasanya sering dipesan oleh keluarga maupun tetangga untuk dibuatkan kursi dari bambu.”Tapi dengan modal sangat terbatas menjadi kendala bagi saya mengembangkan usaha ini,” kata Halimah.
Dia menambahkan, untuk mendukung usahanya ini termasuk beberapa ibu rumah tangga lain yang menjadi tenaga kerja diharapkan kepada Dinas Koperasi UKM Gayo Lues dapat membantu pengembangan usaha ini. Seperti membantu peralatan dan modal usaha agar usaha ini dapat berjalan dan diminta dukungan semua pihak dari kecamatan maupun pengulu agar dapat menganggarkan dana desa untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kerajinan membuat kursi dan anyaman bambu membuat topi maupun keranjang,paparnya. (daud)