Kamis, 18 September 2025

Pedagang Diminta Jaga Kehigienisan Takjil

Administrator - Kamis, 09 Juni 2016 09:03 WIB
Pedagang Diminta Jaga Kehigienisan Takjil

Medan-Sumut24

Baca Juga:

Saat bulan Ramadhan, setiap tahunnya diramaikan dengan pedagang yang menjual menu untuk berbuka puasa. Karenanya, agar menu yang disajikan dan djual untuk dikonsumsi masyarakat, Dinas Kesahatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meminta para pedagang supaya dapat menjaga kehigienisan jajanan berbuka puasa (takjil) dagangan mereka.

“Kita juga mengimbau, agar bahan-bahan yang digunakan dalam membuat minuman dan makanan berbuka puasa jangan berasal dari bahan yang dilarang. Pasalnya hal itu dikhawatirkan dapat berpengaruh bagi kesehatan. Biasanya bahan makanan atau minuman sering dicampur dengan pewarna dan pemanis buatan. Hal itu supaya terkesan cantik dan menarik untuk menarik minat konsumen,” tegas Sekretaris Dinkes Sumut, Afwan Lubis kepada SUMUT24, Rabu (8/6).

Meskipun begitu, untuk bahan pengawet, Afwan menjelaskan jajanan berbuka puasa sangat jarang ditemukan adanya kasus makanan atau minuman seperti itu. Karena umumnya, dagangan yang dijual oleh pedagang, hanya ditargetkan sudah habis dalam hitungan hari.

“Prinsipnya, pengawasan makanan ada di pihak BBPOM. Dinas Kesehatan Sumut sudah menyurati BBPOM agar meningkatkan pengawasan selama hari besar keagamaan. Selain itu BBPOM juga sudah menyurati kita dan seluruh dinas terkait, untuk ikut bersama-sama mengawasinya,” tandas Afwan.

Sebelumnya, Kepala Seksi Penyidikan BBPOM, Ramses Doloksaribu meminta agar distributor pangan dapat lebih intens dalam mengawasi produk-produk yang mereka distribusikan selama Ramadhan. Tidak hanya meminta, pihaknya juga kata Ramses akan turun ke sarana distributor pangan yang ada.

Tak hanya dikalangan distributor, Ramses juga mengatakan sudah menyurati seluruh dinas kesehatan di seluruh Kabupaten/kota. Supaya, pengawasan yang dilakukan dapat lebih diintensifkan pada saat menjelang jatuhnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti.

Bahkan, sambungnya, pihaknya bersama lintas sektor seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Badan Ketahanan Pangan (BKP), serta Dinas Kesehatan Kota Medan, akan melakukan uji sampling terhadap jajanan (takjil) berbuka puasa.

Begitu juga soal pengawasan yang ada di daerah, Ramses mengungkapkan, pihaknya juga akan turun melakukan pengawasan ke sejumlah daerah yang dianggap berpotensi akan banyaknya temuan-temuan pelanggaran.

“Untuk di daerah, mungkin tidak semuanya kita sambangi. Kita hanya akan turun ke kabupaten/kota yang memang kita anggap besar adanya temuan-temuan,” terangnya.

Disisi lain, kuliner tradisional masih memiliki tempat di hati pecinta makanan. Walau beragam panganan modren kian membanjiri khasanah di bisnis kuliner. Namun, Pakkat menu dari batang rotan ini bak primadona yang diburu saat Ramadhan.

Salah seorang pedagang Pakkat di Jalan AR Hakim Medan, Madan Harahap mengungkapkan, saat Ramadhan ia mampu menjual hingga 15 ikat pakkat yang perikatnya bisa berisi 150 batang muda rotan. Padahal bila dibanding hari biasa hanya mampu menjual 5 ikat saja.

Selain anyang, ia juga menjual menu lainnya, yakni lemang, ikan mas panggang dan bumbu ayang, bumbu ikan bakar dan bumbu pakkat. Sedangkan harga yang ia banderol untuk perbatang pakkat sebesar Rp2 ribu, dan bumbu perbungkusnya Rp5 ribu.

Sedangkan untuk memenuhi permintaan konsumen, sebutnya, ia mendatangkan pakkat dari Kabupaten Padang Lawa. Tempat berjualannya pun sangat sederhana, hanya memakai drum bekas sebagai panggangan, dan meja untuk menggelar jualan. (W04)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Tanjung Balai Optimis Kembali Mendapatkan Adipura Dari Kementerian Lingkungan Hidup
Pastikan Tata Kelola Keuangan Daerah Optimal, Wali Kota Tanjungbalai Kerja Sama Dengan KPPN
Polres Pelabuhan Belawan dan Brimob Polda Sumut Tangkap 5 Pelaku Tawuran Maut
Plt Kapolrestabes Medan Lakukan Mutasi dan Promosi Sejumlah Perwira
Temu Alumni Hadesya Perkuat Reputasi Program Doktor Ekonomi Syariah UIN SU Medan
Bupati Asahan: Pembangunan Jalan Jadi Prioritas, Kesehatan dan Pelayanan Publik Tetap Jadi Perhatian
komentar
beritaTerbaru