Medan | Sumut24
Baca Juga:
Pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pajak harus lebih insentif untuk menjaring wajib pajak potensial tahun ini. Pasalnya, jumlah pembayar pajak di Indonesia, di luar PNS, TNI dan Polri hanya sebanyak 1 juta orang.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adyaksa mengungkapkan, sejauh ini pihak perpajakan hanya berusaha mengejar target pajak dari wajib pajak yang rutin membayar pajak. “Sedangkan usaha untuk menjaring wajib pajak baru sepertinya mereka kurang bersemangat, ” katanya Kamis (2/6).
Sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa jumlah pembayar pajak di Indonesia masih sangat sedikit. Jika tanpa menyertakan PNS, TNI dan Polri maka jumlah pembayar pajak di Indonesia hanya ada 1 Juta orang.
Pada saat ini tax ratio yang Indonesia juga masih tergolong rendah dibandingkan negara Asia lainnya. Saat ini tax ratio Indonesia baru mencapai 11 persen. Sementara negara Asia lain sudah mencapai 14-16 persen. Pemerintah meminta setiap orang mendukung hal tersebut.
Menurut Laksamana, dengan kondisi saat ini, sangat wajar jika kesadaran masyarakat masih sangat rendah untuk membayar pajak. Salah satu penyebabnya adalah karena pihak perpajakan hanya fokus mengejar jumlah setoran pajak, bukan jumlah pembayar pajak.
Salah seorang wajib pajak di Jalan Sempurna, Syahrul mengatakan, sejauh ini tidak ada perlakuan yang istimewa yang bisa diberikan pemerintah kepada masyarakat yang taat membayar pajak. “Perlakuannya sama saja, baik yang taat atau tidak. Makanya lebih bagus banyak yang memilih tak membayar pajak,” katanya.
Seharusnya pemerintah menyediakan sejumlah fasilitas bagi wajib pajak yang taat. Salah satunya dengan memberi kemudahan dalam memulai usaha atau menawarkan insentif tertentu. Dengan begitu, akan banyak wajib pajak yang berminat untuk membayar pajak. (W04)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News