Selasa, 01 Juli 2025

Disperindag Asahan Tidak Mempunyai Rencana Mengantisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan

Administrator - Jumat, 03 Juni 2016 02:38 WIB
Disperindag Asahan Tidak Mempunyai Rencana Mengantisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan

KISARAN | SUMUT24

Baca Juga:

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Asahan tidak mempunyai rencana dalam mengambil kebijakan maupun langkah langkah untuk menekan dan mengantisipasi kenaikan harga komoditi bahan pokok yang selalu naik harga setiap menjelang bulan Ramadhan tiba.

Kepala Dinas (Kadis) Koperindag Kab Asahan, Supriyanto saat dikomfirmasi wartawan usai inspeksi mendadak (sidak) disalah satu mini market jalan Cokroaminoto Kisaran, Kamis (2/6) mengatakan, “Harga, cenderung stabil. Kenaikan harga tidak ada yang signifikan. Jadi saya rasa gak perlu ada langkah langkah untuk menekan atau mengantisipasi kenaikan harga,” Katanya

Lanjut Supriyanto, bahwa sidak yang dilakukan disejumlah pasar dan pusat perbelanjaan di Kisaran  merupakan kegiatan rutin setiap menjelang bulan ramadhan dan lebaran. Kunjungan dilakukan guna memantau harga harga barang kebutuhan pokok dan situasi pasar.”Kunjungan seperti ini setiap tahun kita lakukan setiap menjelang puasa dan mau menyambut lebaran, tetap kita lakukan,” Ujarnya

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre III Kisaran, Pangadilan Lubis yang turut serta dalam sidak tersebut mengatakan akan mempercepat pembagian beras keluarga sejahtera (Rastra/Raskin)  guna mengantisipasi kenaikan harga beras. Hal itu, sebagai salah satu cara untuk menghindari lonjakan permintaan beras dipasar, sehingga harga beras diharapkan stabil. “Kalau permintaan bertambah, biasanya harga akan naik. apalagi barangnya terbatas,” Katanya

Selain itu, Kata Lubis, Bulog Kisaran akan melakukan operasi pasar menjual beras murah kepada masyarakat bersama Bulog Provinsi Sumatera Utara. “Dengan menyediakan beras murah, kita harap masyarakat dapat menyetok persediaan beras, yang dibeli dengan harga terjangkau. Besok (hari ini) Bulog provinsi akan operasi pasar di Batu bara. Kemudian akan dilakukan di Asahan,” Ujarnya.

Beberapa pedagang setelah dikunjungi menilai bahwa kunjungan itu hanyalah kegiatan serimonial belaka. Kunjungan yang dilakukan tidak pernah membuahkan hasil atau solusi untuk menyelesaikan persoalan pedagang seperti menekan laju harga kenaikan barang, kelangkaan barang dan meningkatkan tingkat perekonomian pedagang.

Salah seorang pedagang sayur mayur Pasar Kartini Kisaran, Br Hutauruk,”Kalau datang, cuma nanyak nanyak ajanya. kalau ada masalah bukan selesai karena diatasi, tapi, selesai dengan sendrinya,” Ucapnya

“Maunya, pemerintah cepat tanggap dalam menyikapi kenaikan harga dan stok barang. Karena kalau barang lancar dan harga stabil, pasti ramai pembeli. Kalau jualan lancar, pasti ekonomi masyarakat  bisa lebih baik lagi,” Kata Rahmad, pedagang ayam potong, menimpali.

Tim yang melakukan terdiri dari Dinas Koperindag, Bulog Sub Divre Kisaran, Ketahanan Pangan, Kesbang Polinmas Kabupaten Asahan. Sidak dilakukan di Pasar Bakti Kisaran, Pasar Inpres II Kisaran, Pasar Kartini dan Mini market.

Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik.

Pedagang Sembako Pasar Bakti Kisaran Syarifuddin Harahap, 46, mengungkapkan, sejak sepekan kenaikan harga  terjadi pada telur ayam, dimana harga telur ayam satu papan terdiri dari 30 butir yang biasanya dijual Rp 30.000 per papan naik menjadi Rp 32.000, gula putih dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 16.000 per kg, beras ramos dari Rp 10.000 per kg naik menjadi Rp 11.000 per kg, minyak goreng dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000 per kg. “Udah ada seminggu naiknya bang,” Ujarnya.

Harga daging yam broiler dari harga Rp.19.000 naik menjadi Rp. 22.000. Harga daging sapi juga mengalami kenaikan dari harga Rp.110.000 menjadi Rp.120.000. Menurut salah seorang pedagang Pasar Inpres II Kisaran, Salam, bahwa kenaikan harga daging bisa mencapai Rp. 140.000 dua hari atau satu hari  menjelang bulan puasa. “dua atau satu hari mau puasa, harga bisa mencapai Rp.140.000. Permintaan meningkat, sementara pasokan daging terbatas” Katanya.

Kenaikan harga juga terjadi pada sayur mayur. Pedagang, Br Hutauruk mengatakan  harga seperti bawang merah dan bawang putih yang biasanya Rp 33.000 mengalami kenaikan hingga Rp 40.000 per kg, kentang dari Rp 7.000 menjadi Rp 10.000 per kg. Lanjutnya, sawi pahit dari harga  Rp 4.000 naik menjadi Rp 8.000, kol dari Rp 2.000 menjadi Rp 6.00 0per kg, wortel dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 per kg. Kemudian sawi putih dari Rp 4.000 per kg naik menjadi Rp 8.000 per kg dan terong naik dari Rp 4.000 per kg menjadi Rp 7.000 per kg.  “Kenaikan harga sayuran, mungkin karena erupsi Gunung Sinabung, sehingga kebanyakan dari sayuran jadi sulit didapat,” ujar Rahmad yang mendapat pasokan dari Tanah Karo dan Tarutung.

Sementara harga cabai merah turun dari yang sebelumnya Rp 40.000 per kg menjadi Rp 32.000 per kg, cabai hijau turun menjadi Rp 16.000 per kg dari sebelumnya Rp 22.000 per kg. Sementara cabai rawit yang biasanya dijual Rp 24.000 per kg turun menjadi Rp 22.000 per kg. “Harga tomat juga turun. dari harga Rp. 8.000 menjadi Rp. 5.000,” Ujarnya. (teci)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Polri untuk Masyarakat”: Polda Sumut Gelar Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Tegaskan Komitmen Melayani dan Berbenah
3 Tahun Laporan Anggota DPRD Siantar Dipendam Polres
450 Ha Sawah terancam Pola Tanam di 3 Nagori Siborna dan Nauli Baru Simalungun
Ijeck Dukung KPK Berantas Korupsi di Sumut, Bendahara Golkar Tapsel Terjaring OTT KPK
OMMBAK Sumut Pertanyaan APH Tindak lanjut Dugaan Korupsi Desa Suka Damai Timur
Kapolres Pakpak Bharat Pimpin Upacara HUT Bhayangkara Ke 79 Tahun
komentar
beritaTerbaru