JAKARTA — Keprihatinan Tim 9 Penyelamat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada kekosongan Badan Pengurus Harian (BPH) MES sejak Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2023 dapat dipahami. Namun membawa keprihatinan itu ke ruang publik bisa berdampak buruk pada reputasi organisasi.
Baca Juga:
Dengan memblow-up ketidakpuasan ke ruang publik, Tim 9 dinilai dapat dinilai melakukan politik pecah belah dan mengadu domba Ketua Umum BPH MES Erick Thohir dengan Ketua Dewan Pembina MES KH Maruf Amin yang selama ini memiliki hubungan sangat baik.
"Membuka hal ini ke ruang publik malah dapat berdampak buruk bagi organisasi," ujar mantan anggota BPH MES Dr.Teguh Santosa dalam keterangan kepada media di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Mantan Sekretaris Bidang Luar Negeri dan Investasi BPH MES Pusat ini mengomentari pertemuan Tim 9 dengan KH Maruf Amin beberapa hari lalu.
Tim 9 terdiri dari Prof Babun Suharto (PD MES Jember); Djafar Muhtar Asiari (PW MES Gorontalo); Heru Hidayat (PW MES Kalimantan Tengah); Pinto Wahyudi (PW MES Bali); Awaludin Razab (PW MES Kalimantan Barat); M Irkham Fukhurudin (PD MES Kendal); Harry Maksum (PW MES Jawa Barat); Evan Setiawan (PW MES Bengkulu); dan Ahmad Wira (PW MES Sumatra Barat).
Dalam pertemuan mereka mendesak agar Erick Thohir mundur dari kursi Ketua Umum BPH MES melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Menurut hemat Teguh, semestinya, setelah pertemuan itu Tim 9 memberikan kesempatan kepada KH Maruf Amin untuk berkomunikasi dengan Erick Thohir.
"Saya tahu pasti pola komunikasi Abah dan hubungan baik Abah dengan Ketum Erick. Saya kira tanpa diblow up ke publik, KH Maruf Amin akan bertemu dengan Ketum Erick Thohir untuk membicarakan jalan keluar. Tidak perlu lewat Munaslub. MES bukan partai politik. Cukup mengedepankan mufakat seperti yang selama ini dikembangkan," kata Teguh lagi.
Masih kata Teguh, kendati susunan BPH MES setelah Munas 2023 belum terbentuk namun kegiatan MES dapat terus berjalan dengan baik.
Teguh juga menambahkan, dirinya masih sering dilibatkan untuk menghadiri aktivitas MES di berbagai daerah. Terakhir, bulan Agustus lalu Teguh membuka Musyawarah Wilayah MES Bali dan memimpin Rapat Konsolidasi Wilayah (Rakswil) MES Bali Nusra di Kuta, Bali.
"Teman-teman di Sekretariat MES juga bekerja seperti biasa," demikian Teguh. Rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News