Minggu, 03 Agustus 2025

2017, Tantangan Pengendalian Inflasi di Sumut Masih Berat

Administrator - Selasa, 27 Desember 2016 08:34 WIB
2017, Tantangan Pengendalian Inflasi di Sumut  Masih Berat
Medan | Sumut24 Ditahun ini, Sumut kedodoran dalam upayanya untuk mengendalikan laju inflasi. Harga pangan masih menjadi momok yang menakutkan di akhir tahun 2016 ini. Ditahun depan tantangan untuk mengendalikan inflasi masih terbilang cukup berat. Selain dikarenakan oleh masalah ketidakpastian cuaca yang bisa saja melambungkan harga pangan, masalah lainnya muncul dikarenakan adanya gangguan harga akibat kebijakan pemerintah pusat maupun faktor luar negeri.Hal ini dikatakan oleh pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, kemarin.   “Salah satu yang mempengaruhi adalah kebijakan kenaikan tariff listrik. Harga-harga cenderung akan mengalami kenaikan saat tariff listrik 900 VA subsidinya dihapus. Hal ini akan menjadi pemicu inflasi jika nantinya harga minyak mentah dunia juga terus berfluktuasi,”katanya.   Sejauh ini harga minyak mentah dunia telah melambung di atas $50 per barelnya. Kondisi seperti ini diperkirakan akan terus berlangsung dalam jangka menengah panjang. Terlebih OPEC telah menemui kata sepakat untuk memangkas produksinya. Dengan kenaikan harga minyak mentah di atas $50 maka ada peluang harga BBM di dalam negeri nantinya disesuaikan.   “Sumbangan terhadap inflasi untuk kenaikan harga BBM maupun tariff listrik itu cukup signifikan. Jadi kita berharap pemerintah daerah, BI maupun institusi yang tergabung dalam TPID memiliki program kerja yang komperhensif untuk mengatasi kemungkinan peningkatan tekanan laju inflasi di tahun depan,”ujarnya.   Inflasi juga sangat dipengaruhi oleh kenaikan gaji pekerja yang tertuang dalam upah minimum di akhri tahun ini. “Kita harus bisa melindungi masyarakat dari tekanan harga yang melemahkan daya beli masyarakat kita. Jangan sampai harga yang tidak bisa ditekan memperburuk masalah belanja rumah tangga masyarkaat di Sumut,”ujarnya. Dikatakannya, masyarakat Sumut harus belajar dari kejadian sebelumnya. Tahun 2016 ini saja sudah menjadi pukulan telak bagi masyarakat Sumut, “karena,  kita pikir kita gagal dalam mengendalikan laju inflasi,”katanya. Inflasi bergerak liar yang dimotori oleh kenaikan harga cabai sebelumnya. Karena dengan inflasi yang tinggi, ini bisa membuat kenaikan gaji buruh tidak memberikan manfaat yang optimal untuk dibelanjakan bagi kebutuhan rumah tangga.

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Gubernur Banten Andra Soni Ajak FBR Jaga Persatuan dan Kesatuan
Robincen HabeahannMewakili Bupati Pakpak Bharat Menghadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan GKPS
Proyek Drainase Siluman Dinas SDABMK Medan Diduga Ada di Psr I Tanah Enam Ratus, Pemborong : Tidak Tahu Dimana Keberadaan Planknya
Majelis Dakwah Al Washliyah SUMUT Lanjutkan Pembinaan Rutin Da'i dan Muallaf di Tanah Karo
DPRD Kab.Pakpak Bharat Sahkan Tiga Ranperda
Munas APTISI ke VII Sukses , Ketua Dr. Isa: Semua Berjalan dengan Semangat Hebat
komentar
beritaTerbaru