Kamis, 25 Desember 2025

Masyarakat Dibentengi Pemahaman Ekonomi

Administrator - Rabu, 23 November 2016 10:43 WIB
Masyarakat Dibentengi Pemahaman Ekonomi

Medan | Sumut24 Terkait dengan ramainya media sosial yang akhir-akhir ini memperbincangkan penarikan uang massal. Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin merasa miris melihat perkembangan tersebut. Dinilai bahwa masyarakat perlu dibentengi dengan pemahaman ekonomi yang baik. Sebisa mungkin sejak dini pemahaman ekonomi itu sudah di terapkan. “Bukan hanya isu rush money. Banyak masyarakat kita yang ditipu dengan produk investasi bodong. Dengan mudahnya mereka digiring oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan banyak dari kegiatan-kegiatan sosialisasi tawaran investasi yang belum jelas, narasumbernya didatangkan dari Negara jiran tetangga Malaysia. Literasi keuangan yang minim ini membuat masyarakat mudah diperdaya dengan iming-iming keuntungan yang besar,” kata Gunawan Benjamin, Selasa (22/11).

Baca Juga:

Dikatakannya, beberapa pihak yang mengerti ekonomi harus membentuk karakter yang baik bagi masyarakat khususnya terkait dengan dunia keuangan atau ekonomi. Banyak sekali tawaran-tawaran investasi keuangan di SUMUT. Oknum-oknum tertentu memanfaatkan kelemahan ini untuk meraup keuntungan.

“Selain maraknya investasi bodong, yang sering terjadi selanjutnya adalah tawaran investasi yang dilakukan oleh agen-agen yang tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menjelaskan produk investasinya. Sampai sekarang tawaran seperti ini masih marak terjadi,”ujarnya.

Dan banyak masyarakat yang tidak memahami manfaat serta resiko secara benar terjebak dalam investasi tersebut, “kita harus bisa membentengi masyarakat kita untuk tidak berkecimpung terlalu banyak dalamproduk tawaran-tawaran yang bisa merugikan. Skema ponzi, money game sebenarnya sudah banyak menelan korban. Tapi calon korban selanjutnya masih tetap ada yang tengah “mengantri”. Inikan gambaran miris tentunya,” kata Gunawan Benjamin. Dikatakannya, bahwa apa yang dilakukan OJK untuk mengedukasi ataupun sosialisasi memang sudah cukup baik. Meskipun dirasakan masih belum cukup. “Saya mengharapkan dunia pendididikan kita bisa ikut terlibat melakukan edukasi yang lebih komperhensif terhadap dunia keuangan,”ujarnya.

Bahkan ada sejumlah oknum-oknum tertentu yang menggunakan sertifikat halal dari MUI untuk menjustifikasi bahwa produk tawaran investasi yang mereka tawarkan itu halal. Padahal sertifikat halal itu bukan untuk produknya mereka. Tetapi transaksi valas (valuta asing) yang banyak di perbankan.

“Nah yang seperti-seperti ini harusnya tidak terulang lagi. Untuk itu saya menginginkan agar ada pendidikan sejak dini untuk memperkenalkan dunia keuangan kepada masyarakat,”pungkasnya.(W04)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
YBM PLN UIP Sumbagut Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir di Kota Langsa
PLN Hadir Beri Solusi Kelistrikan melalui Bantuan Genset untuk BPDAS Aceh
Pemkab Asahan Serahkan Petikan Keputusan Pengangkatan 2.514 PPPK Paruh Waktu
Bupati Asahan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Dukung Percepatan Swasembada Pangan
Liburan Sekolah Makin Asik, Kolam Renang BUMD Deli Serdang Gandeng Wak Udin, Bintang Iklan Kocak Beri Promo Spesial
Polda Sumut Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman, Ribuan Jemaat Gereja di Medan Dijaga Ketat
komentar
beritaTerbaru