Senin, 04 Agustus 2025

Investor Sumut Tertinggi Usia 41 Tahun

Administrator - Selasa, 22 November 2016 11:17 WIB
Investor Sumut Tertinggi Usia 41 Tahun

Medan | Sumut24 Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Wilayah Medan, Pintor Nasution mengatakan, investor Sumut tertinggi usia 41 tahun keatas, dengan jumlah 13.240 sub rekening efek (SRE), sementara usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 7.523 SRE. “Masih ada investor di Sumut yang berusia 90 an tahun,” katanya pada acara Workshop Wartawan “Market Upadate 2016”, Kamis (17/11).

Baca Juga:

Dikatakannya, dari jumlah itu, laki laki paling banyak yang berinvestasi dengan jumlah 10.108 SRE , sedangkan perempuan 6.561 SRE. Untuk profesi paling tinggi yaitu pegawai swasta mendominasi mencapai 6.723 SRE Aktif (SID), seterusnya pengusaha 2.515 SID dan PNS 1.160 SID. “Total saham investor Sumut mencapai Rp4.519 triliun dan selain saham seperti bond, obligasi, warrent sebesar Rp2,7 triliun,” ujarnya.

Selain itu, Kota Medan merupakan kota dengan jumlah investor tertinggi se-Sumatera Utara (Sumut). Kabupaten/kota dengan investor tertinggi setelah Medan yang mempunyai 20.986 SRE, dan Deliserdang yakni 1.771 SRE dan Pematang Siantar 824 SRE. “Sementara daerah dengan investor terendah Gunung Sitoli yakni 8 SRE dan Pakpak Bharat 2 SRE.

Menurut Pintor, terpilihnya Presiden AS Donald Trump mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung menurun. Tapi ketika dia berpidato, justru sebaliknya banyak investor asing yang menarik sahamnya dan ditanam kembali ke negaranya.

Ia menambahkan dinamika dan volatilitas yang terjadi di Pasar Modal Indonesia dalam beberapa hari terakhir yang lebih disebabkan oleh sentimen eksternal, tidak mencerminkan fundamental Pasar Modal Indonesia yang sesungguhnya. Dalam kondisi perekonomian dunia yang tengah dalam ketidakpastian, Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mampu mencatatkan kenaikan kinerja di tahun ini.

Perusahaan Tercatat melalui IDXNet, dari total 511 emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan kuartal kedua 2016 dan kuartal kedua 2015 sebanyak 379 emiten berhasil membukukan laba bersih.

“Jumlah tersebut mengalami peningkatan 5,57 persen dibandingkan di kuartal kedua 2015 dengan jumlah 359 emiten berhasil mencatatkan keuntungan bersih. Jumlah emiten yang mencatatkan rugi bersih di pertengahan tahun ini juga berkurang 11,49 persen menjadi hanya 131 emiten dari 148 emiten di pertengahan tahun lalu,” ujarnya.

Peningkatan signifikan juga diperoleh dari nilai laba dan rugi bersih yang dicatatkan oleh 511 emiten di kuartal kedua 2016 yang mencapai Rp213,67 triliun atau meningkat 82,39 persen dibandingkan Rp117,15 triliun di kuartal kedua tahun lalu.

Sedangkan total nilai laba bersihnya saja (tanpa mengakumulasikan dengan rugi bersih yang dibukukan oleh emiten) di kuartal kedua 2016 mengalami peningkatan 59,51 persen menjadi Rp225,02 triliun dari Rp141,06 triliun di periode yang sama di 2015.

Emiten sektor keuangan dan bank merupakan emiten penyumbang laba bersih terbesar dengan persentase 146,26 persen, disusul oleh industri dasar dan kimia 132,31 persen, infrastruktur, utilitas, dan transportasi 59,18 persen, perdagangan, jasa, dan investasi 52,13 persen dan barang konsumsi 18,57 persen. “Performa positif dari Perusahaan Tercatat di BEI merupakan cerminan dari perekonomian Indonesia yang masih prospektif di tengah ketidakpastian perekonomian dunia,” pungkasnya. (W04)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Gubernur Banten Andra Soni Ajak FBR Jaga Persatuan dan Kesatuan
Robincen HabeahannMewakili Bupati Pakpak Bharat Menghadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan GKPS
Proyek Drainase Siluman Dinas SDABMK Medan Diduga Ada di Psr I Tanah Enam Ratus, Pemborong : Tidak Tahu Dimana Keberadaan Planknya
Majelis Dakwah Al Washliyah SUMUT Lanjutkan Pembinaan Rutin Da'i dan Muallaf di Tanah Karo
DPRD Kab.Pakpak Bharat Sahkan Tiga Ranperda
Munas APTISI ke VII Sukses , Ketua Dr. Isa: Semua Berjalan dengan Semangat Hebat
komentar
beritaTerbaru