
Teguh Santosa Dinilai Figur Ideal Satukan dan Pulihkan Marwah PWI
Teguh Santosa Dinilai Figur Ideal Satukan dan Pulihkan Marwah PWI
kotaJakarta | SUMUT24
Baca Juga:
Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan tidak akan membuka keran impor cabai meski harga komoditas ini sudah membumbung tinggi. Solusinya untuk menekan harga cabai, pemerintah akan segera menggelar operasi pasar karena produksi mencukupi.
“Tidak perlu impor. Beras saja tidak impor,” tegas Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/11).
Dalam jangka pendek, Amran mengatakan, Kementan, Kementerian Perdagangan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggelar operasi pasar guna menekan harga cabai di pasar. “Kita akan operasi pasar sinergi dengan BUMN dan Kemendag,” ucapnya.
Amran mengklaim produksi cabai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dari datanya, petani menanam cabai 11 ribu-12 ribu ton per bulan. “Produksi cukup. Kita selalu tanam 11 ribu-12 ribu ton dan kita pantau jumlah tanamnya,” tegasnya.
Menurut Amran, para petani mengalami gagal panen cabai lantaran hujan yang terus mengguyur, termasuk di daerah sentra cabai, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya.
“Kesulitannya di panen. Kalau hujan kan tidak boleh panen, busuk cabainya, jadi kesulitannya di iklim. Panen cabai kan harus cerah minimal dua hari, nah sekarang hujan terus, akibatnya busuk,” jelasnya.
“Cabai kan diangkut dari lumbung-lumbung cabai di Jawa Barat, Jawa Timur. Kalau stop panen sehari sampai tiga hari kan ada jeda, sehingga membuat harga cabai naik,” kata Amran.
Musim Penghujan Harga Melonjak
Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan faktor utama pemicu kenaikan harga cabai yang mencapai Rp 70 ribu-Rp 120 ribu per kilogram (kg) karena musim hujan. Produksi cabai di beberapa sentra membusuk sehingga gagal panen.
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengklaim, produksi cabai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dari datanya, petani menanam cabai 11 ribu-12 ribu ton per bulan.
“Produksi cukup. Kita selalu tanam 11 ribu-12 ribu ton dan kita pantau jumlah tanamnya,” ujar Amran. Amran menuturkan, para petani mengalami gagal panen cabai lantaran hujan yang terus mengguyur, termasuk di daerah sentra cabai, antara lain di Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya.
“Kesulitannya di panen. Kalau hujan tidak boleh panen, busuk cabainya, jadi kesulitannya di iklim. Panen cabai kan harus cerah minimal dua hari, nah sekarang hujan terus, akibatnya busuk,” jelas Amran. (int)
Teguh Santosa Dinilai Figur Ideal Satukan dan Pulihkan Marwah PWI
kotaDadang Hartanto Diangkat Jadi Kapolda Maluku Usai Dipuji Presiden Prabowo
kotaDeli serdang sumut24.co Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes menghadiri pembukaan 3rd International Indonesia Pe
kotaRegenerasi PWI Saatnya yang Muda Berkarya, yang Tua Jadi Penasihat
kotaMadina sumut24.co Tragedi memilukan kembali mengguncang Kabupaten Mandailing Natal. Seorang remaja berusia 15 tahun, berinisial DF, ditemu
HukumPalas sumut24.co Aparat Kepolisian Sektor Barumun Tengah (Polsek Barteng), yang berada di bawah naungan Polres Padang Lawas (Palas), kemba
HukumPalas sumut24.co Upaya pemberantasan narkoba terus digencarkan oleh jajaran Kepolisian di Sumatera Utara (Sumut). Kali ini, giliran jaring
HukumDPC Ikanas Medan dan Warga Karang Berombak Akan Gelar Gotong Royong Massal
kotaMemperkuat Solidaritas Warga Tabagsel HMTI dan FORMADANA Jalin Kolaborasi Strategis
kotaBrigjen Marzuki Ali Basyah Jabat Kapolda Aceh, Gantikan Irjen Achmad Kartiko
News