Kamis, 25 Desember 2025

Mentan: Tolak Impor Cabai

Administrator - Kamis, 17 November 2016 08:38 WIB
Mentan: Tolak Impor Cabai

Jakarta | SUMUT24

Baca Juga:

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan tidak akan membuka keran impor cabai meski harga komoditas ini sudah membumbung tinggi. Solusinya untuk menekan harga cabai, pemerintah akan segera menggelar operasi pasar karena produksi mencukupi.

“Tidak perlu impor. Beras saja tidak impor,” tegas Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/11).

Dalam jangka pendek, Amran mengatakan, Kementan, Kementerian Perdagangan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggelar operasi pasar guna menekan harga cabai di pasar. “Kita akan operasi pasar sinergi dengan BUMN dan Kemendag,” ucapnya.

Amran mengklaim produksi cabai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dari datanya, petani menanam cabai 11 ribu-12 ribu ton per bulan. “Produksi cukup. Kita selalu tanam 11 ribu-12 ribu ton dan kita pantau jumlah tanamnya,” tegasnya.

Menurut Amran, para petani mengalami gagal panen cabai lantaran hujan yang terus mengguyur, termasuk di daerah sentra cabai, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya.

“Kesulitannya di panen. Kalau hujan kan tidak boleh panen, busuk cabainya, jadi kesulitannya di iklim. Panen cabai kan harus cerah minimal dua hari, nah sekarang hujan terus, akibatnya busuk,” jelasnya.

“Cabai kan diangkut dari lumbung-lumbung cabai di Jawa Barat, Jawa Timur. Kalau stop panen sehari sampai tiga hari kan ada jeda, sehingga membuat harga cabai naik,” kata Amran.

Musim Penghujan Harga Melonjak

Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan faktor utama pemicu kenaikan harga cabai yang mencapai Rp 70 ribu-Rp 120 ribu per kilogram (kg) karena musim hujan. Produksi cabai di beberapa sentra membusuk sehingga gagal panen.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengklaim, produksi cabai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dari datanya, petani menanam cabai 11 ribu-12 ribu ton per bulan.

“Produksi cukup. Kita selalu tanam 11 ribu-12 ribu ton dan kita pantau jumlah tanamnya,” ujar Amran. Amran menuturkan, para petani mengalami gagal panen cabai lantaran hujan yang terus mengguyur, termasuk di daerah sentra cabai, antara lain di Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya.

“Kesulitannya di panen. Kalau hujan tidak boleh panen, busuk cabainya, jadi kesulitannya di iklim. Panen cabai kan harus cerah minimal dua hari, nah sekarang hujan terus, akibatnya busuk,” jelas Amran. (int)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
YBM PLN UIP Sumbagut Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir di Kota Langsa
PLN Hadir Beri Solusi Kelistrikan melalui Bantuan Genset untuk BPDAS Aceh
Pemkab Asahan Serahkan Petikan Keputusan Pengangkatan 2.514 PPPK Paruh Waktu
Bupati Asahan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Dukung Percepatan Swasembada Pangan
Liburan Sekolah Makin Asik, Kolam Renang BUMD Deli Serdang Gandeng Wak Udin, Bintang Iklan Kocak Beri Promo Spesial
Polda Sumut Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman, Ribuan Jemaat Gereja di Medan Dijaga Ketat
komentar
beritaTerbaru