Rabu, 06 Agustus 2025

Anggaran Pembangunan Kios Sementara Eks Pedagang Pasar Aksara Rp. 5,8 miliar Ditunda

Administrator - Jumat, 28 Oktober 2016 09:42 WIB
Anggaran Pembangunan Kios Sementara Eks Pedagang Pasar Aksara Rp. 5,8 miliar Ditunda

Medan|SUMUT24 Nasib pedagang Pasar Aksara Medan, akan terus terkatung katung. Rencana relokasi untuk ratusan pedagang terancam tidak dilaksanakan, karena DPRD Medan meminta anggaran pembangunan kios sementara pedagang sebesar Rp5,8 miliar ditunda.

Baca Juga:

Permintaan penundaan anggaran tersebut disampaikan Anggota DPRD Medan, Godfried Effendi Lubis dalam rapat pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dam Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran (TA) 2016, di ruang Paripurna DPRD Medan, Kamis (27/10).

“Saya melihat dari efektifitas waktu, program ini tidak bisa tercapai. Waktunya tinggal satu bulan setengah, belum pembentukan panitia kemudian proses lainnya. Jadi kita meminta program ini dipending dahulu,” jelas anggota DPRD Medan Godfried Effendi Lubis.

Godfried juga menilai penganggaran program ini terkesan asal saja, mengingat lokasi relokasi belum ditentukan. “Saya juga melihat program ini tidak jelas, programnya sudah ditentukan tapi lokasinya belum jelas,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Godfried tidak menginginkan pembangunan kios sementara dibuat asal jadi saja kemudian dihancurkan. “Seperti penampungan kios di Pasar Kampung Lalang sebesar Rp1 miliar kemudian dihancurkan begitu saja,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan Pemukiman Riza Zulfi mengakui, anggaran pembangunan kios sementara relokasi pedagang eks Pasar Aksara sebesar Rp 5,8 miliar dan untuk tempat masih belum final.

“Untuk program pembangunan kios sementara untuk relokasi pedagang pasar aksara dianggarkan sebesar Rp 5,8 miliar. Tapi, untuk tempatnya masih belum final,” jelasnya.

Diakui Riza, untuk program ini ada dua lokasi diantaranya di kawasan MMTC Pancing dan Eks Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sudjono.

“Lokasinya semula di Pancing kemudian ada penolakan warga, kemudian di Eks RS Martondi juga ada penolakan dari pedagang,” jelasnya.

Dikatakannya juga, untuk lokasi ini masih belum jelas, memang terjadi dinamika sebelumnya tetapi Perkim tetap menganggarkan program ini.(R02/Editor : Nisa Lubis)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Dipromosikan Jadi Wakapolda Sulut
Teguh Santosa Dinilai Figur Ideal Satukan dan Pulihkan Marwah PWI
Dadang Hartanto Diangkat Jadi Kapolda Maluku Usai Dipuji Presiden Prabowo
Letnan Dalimunthe akrab Bincang Dengan Bobby Nasution saat Hadiri 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 di Sumatera Utara
Regenerasi PWI: Saatnya yang Muda Berkarya, yang Tua Jadi Penasihat
Motif Sadis Terungkap! Remaja DF Dibunuh Demi Cicilan HP, Ini Penjelasan Kapolres Madina AKBP Arie Paloh
komentar
beritaTerbaru