Kamis, 07 Agustus 2025

Oktober, Bank Indonesia Wilayah Sumut Perkirakan Inflasi Dapat Terkendali

Administrator - Selasa, 04 Oktober 2016 10:41 WIB
Oktober, Bank Indonesia Wilayah Sumut Perkirakan Inflasi Dapat Terkendali

Medan | Sumut24

Baca Juga:

Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara di bulan September 2016 mengalami inflasi. Pada periode ini inflasi IHK tercatat sebesar 1,22% (mtm), mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,74% (mtm).  Inflasi pada periode ini lebih tinggi dibandingkan nasional yang tercatat 0,22% (mtm) maupun historisnya selama lima tahun terakhir yang tercatat 0,19% (mtm).

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Difi A. Johansyah mengatakan, ke depan pada bulan Oktober, inflasi diperkirakan dapat tetap terkendali dan berada pada sasaran inflasi 2016, yaitu 4%±1% (yoy). “Koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia di pusat maupun di daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara akan terus dilakukan sesuai roadmap jangka pendek dan menengah TPID, dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi,” katanya Selasa (4/9).

Dikatakannya, tngginya inflasi pada bulan September terutama disumbang oleh inflasi kota Medan yang mencapai 1,32% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK September 2016 mencapai 6,02% (yoy) atau kumulatif Januari-September 2016 sebesar 4,24% (ytd), lebih tinggi dari inflasi tahunan maupun kumulatif nasional yang masing-masing tercatat sebesar  3,07% (yoy) dan 1,97% (ytd).

Inflasi IHK pada bulan September 2016 terutama bersumber dari inflasi komponen volatile foods (VF) dan komponen adminestered prices (AP), seiring dengan terganggunya pasokan akibat menurunnya produksi dan kurang kondusifnya cuaca. Kelompok VF mencatat inflasi sebesar 3,24% (mtm) atau secara tahunan mencatat inflasi sebesar 11,21% (yoy), meningkat tajam dari bulan lalu yang tercatat inflasi sebesar 1,53% (mtm) atau 4,27% (yoy).

” Peningkatan harga VF secara bulanan tersebut terutama bersumber dari meningkatnya harga komoditas cabe merah, ikan dencis, kentang, dan ikan kembung. Kelompok AP mencatat inflasi sebesar 0,70% (mtm) atau secara tahunan inflasi sebesar 1,59% (yoy),”ujarnya.

Dan ini meningkat dibandingkan bulan lalu yang deflasi sebesar -0,01% (mtm) atau 0,50% (yoy). Inflasi pada kelompok AP tersebut disebabkan oleh kenaikan harga rokok kretek filter, rokok putih dan rokok kretek, namun tertahan oleh menurunnya harga bensin.

Secara spasial, inflasi terjadi pada keseluruhan kota di Sumut dengan inflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga 1,85% (mtm), diikuti Medan 1,32% (mtm), Padangsidimpuan 0,83% (mtm), dan Pematang Siantar 0,29% (mtm).(W04)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Dari Rekam Jejaknya, Sulit Diterima Akal Bupati Karo Ikut “Bisnis” Proyek
Lampaui Target: Transaksi Astra Financial Capai Rp 2,4 Triliun di GIIAS 2025
Maesa Dental Clinic Wujudkan Aksi Nyata melalui Maesa Untuk Negeri, Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Ratusan Warga Tangerang
Sambut Baik Implementasi Permen ESDM 14/2025,  Gubernur Sumut Bobby Nasution Tekankan Hal ini
UNIQLO Fall/Winter 2025, Hidupkan Kembali Gaya Klasik Dengan Balutan Modernitas
BRI Imbau Nasabah Waspada Social Engineering, Terkait Laporan Dugaan Kehilangan Dana di Padangsidempuan
komentar
beritaTerbaru