Kamis, 18 September 2025

Tax Amnesty Membingungkan Masyarakat

Administrator - Kamis, 01 September 2016 07:50 WIB
Tax Amnesty Membingungkan Masyarakat

Medan | Sumut24

Baca Juga:

Akhir-akhir ini memang bermunculan semacam kekuatiran dari masyarakat terkait dengan program pengampunan pajak pemerintah. Bahkan di media sosial pun terjadi pembentukan opini yang meresahkan dimana pemerintah diposisikan sebagai pihak yang mengejar-ngejar rakyatnya untuk bayar pajak.

 Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk kesalahan komunikasi pemerintah kepada masyarakatnya. Sedari awal memang tax amnesty ini bertujuan untuk menarik duit WNI yang tersimpan di Negara lain. Dugaan jumlahnya mencapai 3 kali lipat lebih dari cadangan devisa kita saat ini.

 “Sementara itu, sosialisasi mengenai pengampunan pajak sebelumnya banyak mengumpulkan para wajib pajak kakap yang diduga memiliki simpanan di Negara lain. Karena memang target awalnya ada disitu. Akan tetapi justru kebijakan seperti ini menjadi masalah disisi lain karena tidak semua masyarakat mendapatkan informasi yang sama dan akurat,”katanya Kamis (1/9/2016).

Tax amnesty atau pengampunan pajak ini memang suatu hal yang baru bagi masyarakat. Sehingga wajar mereka bingung. Yang paling mengecewakan adalah dengan kesiapan pegawai kantor pajak yang juga dinilai belum sepenuhnya menguasai masalah pengampunan pajak tersebut. Sehingga menambah kebingungan di tengah masyarakat.

Sosialisasi sebelumnya yang dilakukan pemerintah memang menuai banyak pertanyaan dan tidak sedikit yang membingungkan. Sosialisasi lewat media cetak, selebaran atau elektronik tidak menjelaskan secara rinci program tersebut. Alhasil, memang ada beragam penafsiran dan bahkan menurut hemat saya digunakan oleh lawan politik untuk menyerang program pemerintah tersebut.

“Namun kesalahan dari pemerintah terkait program ini adalah sosialisasi yang minim sehingga menimbulkan keresahan yang sempat menjadi viral di media sosial. Saya menilai pemerintah tergesa-gesa dalam megeksekusi program ini tanpa ada kesiapan yang matang khususnya kesiapan SDM dilapangan untuk menjelaskan program tersebut,”ujarnya.

Akan tetapi perlahan semuanya sudah mulai terlihat. Yang paling penting adalah masyarakat mengetahui secara benar posisi hak mereka dalam program tax amnesty tersebut. Kalau mengukur tingkat keberhasilan pengampunan pajak. Memang saat ini masih jauh dari target pemerintah. Angkanya masih dibawah 3%.

Akan tetapi jalan masih panjang, masih ada 5 bulan yang akan datang. Segala kemungkinan yang tak terduga bisa saja terjadi. Sejauh ini saya menilai mereka yang memiliki harta diluar negeri tengah mempertimbangkan asset mana yang akan diikutkan untuk program tax amnesty.

“Dan saya menduga asset tetap yang akan mendominasi sebagai asset yang diikutkan dalam program pemerintah tersebut. Walaupun tidak menutup kemungkinan ada asset bergerak atau lancar yang diikutkan dalam program ini,”ujarnya.

Ditambahkannya, kepada siapapun yang mencari nafkah dinegeri ini namun menyimpan uangnya di Negara lain diluar tujuan berbisnis. Pada dasarnya tax amnesty ini tidak diperlukan jika kita smeua menyadari bahwa kita adalah warga negeraIndonesia. Kita mencari nafkah disini.

Sudah semestinya uang yang didapatkan juga disimpan disini. Jangan disimpan dinegera lain. Negara ini butuh pembangunan yang signifikan untuk mengentaskan kemiskinan yang sudah mendarah daging.

“Bagi pemerintah atau siapapun calon pemimpin di negeri ini kedepan. Berikanlah kepastian hukum. Jangan berganti pemimpin berganti pula kebijakan. Kita butuh kepastian dalam berinvestasi untuk menjadi penopang pembangunan dalam jangka panjang,”pungkasnya.(W04)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Tanjung Balai Optimis Kembali Mendapatkan Adipura Dari Kementerian Lingkungan Hidup
Pastikan Tata Kelola Keuangan Daerah Optimal, Wali Kota Tanjungbalai Kerja Sama Dengan KPPN
Polres Pelabuhan Belawan dan Brimob Polda Sumut Tangkap 5 Pelaku Tawuran Maut
Plt Kapolrestabes Medan Lakukan Mutasi dan Promosi Sejumlah Perwira
Temu Alumni Hadesya Perkuat Reputasi Program Doktor Ekonomi Syariah UIN SU Medan
Bupati Asahan: Pembangunan Jalan Jadi Prioritas, Kesehatan dan Pelayanan Publik Tetap Jadi Perhatian
komentar
beritaTerbaru