Kamis, 18 September 2025

Juli 2016, Sumut Alami Inflasi 0,8 Persen

Administrator - Rabu, 03 Agustus 2016 10:52 WIB
Juli 2016, Sumut Alami Inflasi 0,8 Persen

Medan | Sumut24 Bulan Juli 2016, Sumatera Utara mengalami inflasi 0,8 persen karena empat kota Indeks Harga Konsumen (IHK) juga mengalami inflasi yakni Sibolga 0,91 persen, Pematangsiantar 0,17 persen, Medan 0,07 persen dan Padangsidempuan 1,57 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Wien Koesdiatmono mengatakan hal itu dalam pertemuan awal bulan kepada wartawan di kantornya Senin (1/8) siang. Wien menjelaskan untuk inflasi kumulatif (Januari-Juli 2016), Sumut inflasi 2,23 persen, sedangkan nasional 1,76 persen. Secara year on year (yoy), Sumut inflasi 3,69 persen dan nasional 3,21 persen. “Baik yoy maupun tahun kalender, saat ini kondisi Sumut diatas nasional,” jelas Wien. Ia memaparkan pemicu utama terjadinya inflasi karena harga daging ayam ras di empat kota IHK mengalami kenaikan sehingga memberikan andil inflasi cukup besar bagi tiga kota tersebut. Selain itu, dua kota IHK di Sumut yakni Kota Medan dan Padangsidempuan, pemicu inflasi karena naiknya tarif angkutan udara di Medan dan angkutan dalam kota di Padangsidempuan. Untuk empat kota IHK lainnya, jelas Wien, bahan-bahan pangan masih memberikan andil inflasi. Di Sibolga antara lain komoditi cabe merah, tomat buah, dencis, cumi-cumi dan cabe merah. Di Pematangsiantar, komoditi andil inflasi yakni udang basah, gula pasir, teri, tomat buah, emas perhiasan dan salak Di Medan, tambah Wien, pemicu inflasi antara lain terjadinya kenaikan terhadap angkutan udara. Juga gula pasir, kentang, nasi lauk dan emas perhiasan. Di Padangsidempuan, pemicu inflasi antara lain angkutan dalam kota, ikan dencis, tongkol/ambu-ambu, angkutan antar kota, bawang merah, kentang dan daging ayam ras. Wien menjelaskan khusus di Medan, inflasi 0,07 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 127,45 pada Juni 2016 menjadi 127,54 pada Juli 2016, “Di Medan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok-kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,90 persen,” kata Wien. Kemudian kenaikan juga terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,85 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakauy sebesar 0,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,68 persen, kelompok sandang sebesar 0,48 persen, kelompok kesehatan 0,13 persen. Sedangkan satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar -2,01 persen. (W04)

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Tanjung Balai Optimis Kembali Mendapatkan Adipura Dari Kementerian Lingkungan Hidup
Pastikan Tata Kelola Keuangan Daerah Optimal, Wali Kota Tanjungbalai Kerja Sama Dengan KPPN
Polres Pelabuhan Belawan dan Brimob Polda Sumut Tangkap 5 Pelaku Tawuran Maut
Plt Kapolrestabes Medan Lakukan Mutasi dan Promosi Sejumlah Perwira
Temu Alumni Hadesya Perkuat Reputasi Program Doktor Ekonomi Syariah UIN SU Medan
Bupati Asahan: Pembangunan Jalan Jadi Prioritas, Kesehatan dan Pelayanan Publik Tetap Jadi Perhatian
komentar
beritaTerbaru