Dikantor Direktorat Apeksi Jakarta, Pj.Wali Kota Berbagi Pengalaman UMKM T. Tinggi

 

Tebingtinggi|Sumut24.co

Pj.Wali Kota Tebingtinggi,Muhammad Dimiyathi didampingi kepala Bappeda Erwin Suheri Damanik dan kepala dinas Kesehatan dr.Muhammad Iqbal berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait inovasi unggulan pemerintah kota yang dipimpinnya saat ini yakni Eco UMKM Tebingtinggi melalui lesson learning webinar (webinar pembelajaran), Rabu (15/3) di kantor Direktorat Apeksi Jalan Taman Rasuna Selatan, Jakarta

Demikian relis pers dari dinas Kominfo Tebingtinggi kepada awak media, Rabu (15/3) sore

Dalam berbagi pengalaman itu, Pj.Wali Kota menyampaikan bahwa produk inovasi unggulan Eco UMKM dilatarbelakangi dari dukungan pemerintah kota Tebingtinggi untuk program pemulihan ekonomi nasional melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kapabilitas dan sustainability UMKM, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha itu sendiri

“Eco UMKM ini sebagai bentuk dukungan pemerintah kota Tebingtinggi dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional. Dari situ kita menggandeng masyarakat untuk berkolaborasi menciptakan dan mengembangkan produk-produk inovasi yang bahan dasarnya mudah ditemui di lingkungan sekitarnya” papar Dimiyathi

Sejumlah produk inovasi Eco UMKM di kota Tebingtinggi yakni,Eco batik, Eco-pprint, bioflok limbah perikanan darat yang bisa digunakan sebagai pupuk cair bahan pertanian, dan budidaya pisang kepok keling yang sekarang sudah di ekspor ke Malaysia dan di-retail di kota Tebingtinggi.

Eco UMKM tersebut memiliki dampak pembangunan berkelanjutan terhadap pemerintah kota Tebingtingi dalam peningkatan dan pendapatan pelaku UMKM.Rata-rata penghasilan perbulan untuk pelaku UMKM Eco print Rp 2,7 juta/bulan, bioflok ikan Rp 3 juta/bulan dan keripik pisang 4 juta/bulan

Pendapatan para pelaku UMKM semakin meningkat dengan adanya dukungan dari pemerintah kota Tebingtinggi melakukan inovasi dan pengembangan UMKM yakni dari berpenghasilan Rp 2,7 juta menjadi Rp 6,5 juta/bulan (Eco print), dari Rp 3 juta menjadi Rp 8 juta/bulan (bioflok) dan Rp 4 juta menjadi Rp 13 juta/bulan untuk pelaku usaha Keripik Pisang (Sas)