Ketut menjelaskan, target omzet Rp 13,5 triliun ini untuk gadai Konvensional di Sumut dan gadai Syariah serta produk lainnya. Karena itu sebagai orang pertama di Kanwil I lembaga keuangan ini kita terus mendorong unit cabang se kanwil I Medan untuk mencetak pertumbuhan omzet dengan melakukan sosialisasi untuk fokus memperbanyak jumlah nasabah,”jelasnya.
Dia menyebutkan, di tahun berjalan 2016 ini realisasi omzet khusus Januari mencapai Rp 900 miliar. Untuk itu realisasi ke depannya diyakini akan lebih meningkat terutama saat menjelang tahun ajaran baru serta hari-hari besar keagamaan dimana permintaan kredit cukup tinggi.
“Saat itu kebutuhan biaya untuk pendidikan pelajar dan mahasiswa baru cukup tinggi.Tapi berapa pun dana dibutuhkan nasabah kita siap mengucurkannya.Tak perlu khawatis,”ujar Ketut.
Seperti diketahui, jelang hari-hari raya keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahum Baru nasabah yang datang ke Pegadaian banyak dari kalangan pedagang yang memanfaatkan kredit untuk menambah stok barang yang akan dijual jelang perayaan hari besar keagamaan tersebut.
Ketika disinggung target omzet bulanan,Ketut menyebutkan, target itu ada tapi hanya sebagai acuan saja.Sementara target omzet yang ditetapkan untuk Kanwil I tahun ini secara nasional di wilayah kerjanya masuk rangking 8 atau turun dibanding tahun lalu berada di rangking 7.
“ Penurunan rangking karena ada kanwil lain yang targetnya lebih tinggi dan realisasinya tercapai. Sementara kanwil I Medan tahun lalu pendapaiannya sekitar 95%,”ungkapnya.
Hal ini sebut Ketut, biasa terjadi karena perekonomian di wilayah masing-masing propinsi Indonesia berbeda-beda.Misalnya di Sumut harga karet dan sawit sempat anjlok tahun 2015 sehingga berpengaruh pada kinerja bisnis gadai.(nis)