MEDAN | SUMUT24
Aksi premanisme berujung kerusuhan terjadi di kampus Universitas Al Wasliyah (UNIVA) Jl SM Raja Medan.
Kali ini, tiga orang preman berinisial K, T dan R memukuli alumni Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah (Hima) Juanda hingga pingsan.
Menurut penuturan rekan Juanda bernama Asril, keributan terjadi saat mahasiswa Himah UNIVA tengah melaksanakan kegiatan pengkaderan. Saat itu, terjadi selisih faham antar sesama mahasiswa.
“Kejadiannya Jumat (27/5) malam bang. Kebetulan, ada mahasiswa Fakultas Hukum tidak ikut pengkaderan Himah,” kata Asril, Sabtu (28/5) siang.
Saat terjadi keributan, Asril yang tengah berada di rumah ditelfon oleh seniornya bernama AC Siahaan. Karena Asril alumni Fakultas Hukum, ia pun datang bersama rekannya Juanda, yang merupakan alumni Himah UNIVA.
“Pas kami sampai di lokasi, saya dan Juanda melerai keributan. Saat itu, keributan pun mereda,” ungkap Asril.
Entah bagaimana, ketika Asril dan Juanda melerai keributan, tiga orang preman masing-masing K, T dan R datang. Mereka hendak menyerang AC Siahaan.
“Bg Siahaan mau dipukuli oleh K, T dan R. Terus kami bela. Mereka kemudian menyerang kami dengan senjata tajam,” kata Asril.
Ketika peristiwa terjadi, Juanda dihantam balok kayu. Spontan, Juanda tersungkur dan pingsan.
Akibat peristiwa ini, para korban menderita luka di bagian kepala, tangan dan kaki. Bahkan, kepala Juanda mengalami luka robek.
Sementara K, T dan R, tiga orang preman yang melakukan penganiayaan dilaporkan ke Polsekta Patumbak. Laporan tersebut sesuai dengan bukti lapor STPL/474/VI/2016/Polresta Medan/Sek Patumbak.
“Setelah kejadian penganiayaan itu, kami bersama Juanda langsung melapor ke Polsekta Patumbak. Mereka itu bukan mahasiswa UNIVA,” kata Asril Siregar, rekan Juanda.
Menurut Asril, penganiayaan ini bermula saat ada keributan antar mahasiswa saat kegiatan pengkaderan di kampus UNIVA. Asril dan Juanda turun untuk meredam keributan dimaksud.
“Saat kami melerai keributan, datang tiga orang laki-laki yang bukan mahasiswa UNIVA. Mereka menyerang kami dengan senjata tajam,” ungkap Asril.
Disinggung lebih lanjut soal motif penyerangan, Asril sendiri mengaku tidak tahu menahu. Sebab, keributan di dalam kampus tidak ada kaitannya dengan para preman itu.
“Kegiatan kampus inikan murni kegiatan mahasiswa. Mereka itu enggak ada wewenang sebenarnya di dalam kampus,” kata Asril.
Ia mengatakan, dirinya meminta aparat kepolisian untuk menangkap K, T dan R. Ketiganya harus diringkus demi kenyamanan mahasiswa UNIVA. (W08)