Minggu, 21 Desember 2025

Bukan dari PT TBS? Banjir Bandang Aek Garoga Mengarah ke Hulu Konsesi PT AR

Administrator - Kamis, 18 Desember 2025 22:30 WIB
Bukan dari PT TBS? Banjir Bandang Aek Garoga Mengarah ke Hulu Konsesi PT AR
Istimewa
Baca Juga:

Tapsel | Sumut24.co

Aliran puluhan ribu kubik kayu gelondongan yang ditemukan di Sungai arget="_blank">Aek aroga/" target="_blank">Garoga terus memicu polemik. Di tengah bantahan yang mengarah pada PT Tri Bahtera Srikandi (PT arget="_blank">TBS), sorotan justru mulai mengarah ke wilayah hulu dan anak sungai Sosopan yang secara geografis berada dekat dengan konsesi PT Agincourt Resources (PT AR).

Sejumlah warga menilai narasi yang menyudutkan PT arget="_blank">TBS tidak berdiri di atas fakta lapangan. Mereka meminta penyelidikan dilakukan secara objektif, menyeluruh, dan berbasis data hidrologi, terutama dengan menelusuri aliran air dari hulu Sungai Sosopan hingga ke arget="_blank">Aek aroga/" target="_blank">Garoga.

"Kalau mau jujur, harus ditelusuri dari hulunya. Jangan langsung lempar tudingan. Secara logika, kayu dari wilayah kebun PT arget="_blank">TBS tidak mungkin masuk ke Sungai arget="_blank">Aek aroga/" target="_blank">Garoga," ujar Sari Oka Napitupulu, warga Desa Anggoli, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Ia menegaskan, dalam situasi bencana ekologis, publik perlu waspada terhadap upaya pengalihan isu yang berpotensi mengaburkan sumber kerusakan sebenarnya.

Hal senada disampaikan A. Fandi Zebua, warga Desa Muara Sibuntuon. Ia menjelaskan, berdasarkan kontur wilayah, jika terjadi longsor di area PT arget="_blank">TBS, material kayu justru akan terbawa ke Sungai Sibabangun, bukan ke arget="_blank">Aek aroga/" target="_blank">Garoga.

"Ini soal arah aliran air. Kalau ada longsor di sana, mustahil kayunya sampai ke aroga/" target="_blank">Garoga. Jadi klaim sepihak harus diuji," tegasnya.

Kepala Desa Anggoli, Oloan Pasaribu, juga menyampaikan hasil pemantauan lapangan menggunakan drone. Dari pemetaan udara, ditemukan sekitar 10 titik longsor besar yang mayoritas berasal dari lahan masyarakat dan wilayah hulu, bukan dari kebun plasma PT arget="_blank">TBS.

"Di kawasan mata air itu, kayu pasti tertahan. Tidak logis kalau sampai hanyut jauh ke arget="_blank">Aek aroga/" target="_blank">Garoga," kata Oloan.

Perhatian publik kini mengarah ke anak Sungai Sosopan yang berhulu dari wilayah Sibio-bio, Sosopan, dan mengalir melintasi area dengan aktivitas industri berskala besar. Warga mengeluhkan perubahan warna air, sedimentasi berat, serta dugaan kandungan zat kimia yang disebut-sebut membuat kebun mereka tidak lagi produktif.

"Tanaman kami mati perlahan. Air sungai berubah. Ini bukan kejadian biasa," ungkap salah satu warga terdampak yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa aktivitas di wilayah konsesi PT Agincourt Resources, termasuk ekspansi tambang emas Martabe yang mencapai ratusan hektare, berpotensi memperparah daya rusak lingkungan, terutama di daerah aliran sungai (DAS) Nabirong dan Batang Toru.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bupati Asahan Sambut Kepulangan Arbil DA 7 Indosiar
Rakor Desember 2025, DWP Asahan Perkuat Peran Keluarga dan Kepedulian Sosial
Kades Anggoli bersama TNI dan Warga Telusuri Hulu Sungai Aek Nahombar, Fakta Lapangan Bantah Isu Banjir Akibat PT TBS di Tapanuli Selatan
Seminar Hari Ibu, Ketua IKWI Sumut Fadia: Seorang Ibu Harus Jadi Tauladan Bagi Keluarga dan Orang Lain
Sinergi Danantara dan BUMN Mobilisasi Bantuan Kemanusiaan untuk Percepatan Pemulihan Pasca-Bencana di Aceh
Satgas PKH–Bareskrim Polri Diuji di Kasus Banjir Bandang Batang Toru: Usut Tuntas, Jangan Cari "Kambing Hitam"
komentar
beritaTerbaru