Lurah Tegal Sari Mandala I Bantah Terima Setoran Usaha Las, Tegaskan Tuduhan Tidak Berdasar
Lurah Tegal Sari Mandala I Bantah Terima Setoran Usaha Las, Tegaskan Tuduhan Tidak Berdasar
kota
Baca Juga:
- Pastikan Perayaan Malam Natal Kondusif, Wali Kota Medan dan Forkopimda Pantau Langsung Situasi di Gereja
- Bersama Kementrian Komdigi, Telkomsel Salurkan 100 Genset, 500 Alat Komunikasi dan 33 Sumur Bor untuk Pulihkan Sumatra
- Jaksa Agung Copot Kajari Medan, Publik Soroti Mandeknya Penanganan Kasus Korupsi Zaman eks Walikota Medan
Medan | Sumut24.co – Koordinator Nasional Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (KAMAK), Azmi Hadly, menyoroti kian parahnya kondisi banjir di Kota Medan meski setiap tahun pemerintah kota mengelola anggaran daerah mencapai triliunan rupiah.
Menurut Azmi, pengelolaan APBD yang dikendalikan semasa Wali Kota Bobby Nasution bersama Kadis PU Medan Topan Ginting belum memberikan dampak nyata terhadap perbaikan infrastruktur dasar, terutama sistem drainase dan pengendalian banjir.
"Triliunan APBD Medan dikelola Bobby Nasution dan Topan Ginting, tapi kenyataannya Medan makin parah banjirnya. Hampir setiap hujan besar, jalan protokol dan permukiman terendam air. Ini menandakan lemahnya perencanaan dan pengawasan," tegas Azmi Hadly, Kamis (16/10/2025).
Azmi juga menyoroti lemahnya kinerja Walikota Medan di bawah kepemimpinan Rico Waas, yang disebut tidak mampu menuntaskan persoalan drainase di banyak titik rawan banjir.
"Rico Waas pun nggak mampu menanganinya lagi. Setiap hujan deras, Medan seperti lautan air. Ini bukti gagalnya perencanaan dan pengawasan penggunaan APBD," ujarnya.
Latar Belakang Proyek Drainase
Pemko Medan sebelumnya telah mencanangkan Proyek Revitalisasi dan Normalisasi Drainase sejak tahun 2022 dengan target mengatasi genangan di 21 titik banjir utama. Anggaran yang digelontorkan melalui Dinas PU Medan mencapai ratusan miliar rupiah setiap tahun, termasuk pengerukan parit besar, pembangunan saluran baru, dan peningkatan kapasitas gorong-gorong.
Namun, berdasarkan pantauan lapangan dan keluhan warga, sejumlah proyek drainase tersebut dinilai tidak efektif karena pekerjaan tidak tuntas dan tidak terintegrasi antar wilayah. Banyak parit dan saluran air masih tersumbat, bahkan beberapa ruas jalan yang baru diperbaiki kembali tergenang hanya dalam hitungan bulan.
Kondisi ini, menurut KAMAK, menjadi indikator adanya persoalan serius dalam manajemen proyek dan pengawasan teknis di Pemko Medan. "Kami menduga ada ketidaktepatan perencanaan, bahkan bisa jadi indikasi penyimpangan anggaran. Karena dengan dana sebesar itu, hasilnya seharusnya sudah terasa," kata Azmi.
Azmi mendesak aparat penegak hukum untuk memeriksa penggunaan anggaran proyek drainase yang bersumber dari APBD Medan sejak 2022 hingga 2025. "Kota ini butuh solusi nyata, bukan sekadar proyek seremonial dan pencitraan," pungkasnya.red
Lurah Tegal Sari Mandala I Bantah Terima Setoran Usaha Las, Tegaskan Tuduhan Tidak Berdasar
kota
Oknum Warga Resah Dengan Aktivitas Usaha Las, Oknum Pengadu Disebut Pecatan Polisi karena Pelanggaran Disiplin
kota
Jakarta Sumut24.coBertempat di Lapas kelas 1 Madiun dan lapas Pemuda Madiun. Dilakukan kegiatan monitoring Liburan Nataru dan Pemberian Re
News
sumut24.co Asahan, Sebanyak 228 pelajar SMA/sederajat dari 32 sekolah di Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, dan Kabupaten Batubara mengik
News
sumut24.co MEDAN, Menjelang perayaan Malam Natal 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara memastikan sistem kelist
kota
sumut24.co MEDAN, Perayaan Malam Natal 2025 di seluruh penjuru Sumatera Utara berlangsung khidmat dan penuh sukacita.Keandalan pasokan list
kota
Saipullah Nasution Pantau Pasar Tradisional, Pemkab Madina Jaga Stabilitas Harga Sembako
kota
Jambore Cabang IV Kwarcab Palas Resmi Ditutup, Polres Palas Dorong Generasi Tangguh
kota
Pemkab Madina Turunkan Alat Berat, Normalisasi Aek Sibontar Demi Selamatkan 550 Hektare Sawah Warga Siabu
kota
Pemkab Madina Pastikan LPG 3 Kg Aman, Kuota 2025 Naik Jadi 10.263 Metrik Ton
kota