
BPPH MPW Pemuda Pancasila Sumut Konsolidasi, Fokus Isu Internal dan Pembelaan Rakyat Kecil
MEDAN Sumut24.co Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) MPW Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara menggelar rapat konsolidasi di Ho
HukumBaca Juga:
MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengklaim telah berupaya maksimal menekan laju inflasi, salah satunya dengan mendatangkan 50 ton cabai merah dari Jember, Jawa Timur.
Data terbaru mencatat inflasi Sumut mencapai 5,32 persen (year-on-year) pada September 2025, jauh di atas rata-rata nasional yang berada di kisaran 2,65 persen.
Kepala Biro Ekonomi Setdaprovsu Poppy Marulita Hutagalung mengatakan, pengadaan cabai dari luar provinsi ini merupakan langkah intervensi tahap awal yang dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di Kota Medan dan Deli Serdang yang disebut sebagai penyumbang 72 persen inflasi Sumut.
"Kita beli 50 ton di tahap awal dari Jember, Jawa Timur. Kita pakai mobil termoking untuk menjaga suhu selama pengiriman, dengan pengepakan memakai peti kayu. Cabai yang kita datangkan adalah cabai gunung, dengan kualitas terbaik untuk masyarakat Sumut," ujar Poppy kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/10).
Namun langkah tersebut menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa Pemprov Sumut justru harus bergantung pada pasokan luar daerah, sementara Sumut dikenal sebagai salah satu penghasil hortikultura.
Poppy beralasan, upaya mendatangkan cabai dari luar daerah adalah bentuk intervensi cepat pasar untuk menekan harga di tingkat konsumen, sekaligus menjaga stok agar tidak terjadi lonjakan ekstrem.
"Kita tidak tinggal diam setelah melaksanakan atau melempar komoditi cabe ini ke pasar. Di TPID itu ada Bulog, BPS, dan BI. Kita lihat bagaimana koreksi pasarnya," tambahnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bulog dalam melakukan pemantauan harga pasca-distribusi. Pemprov juga telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mengawal distribusi cabai agar tidak bocor keluar provinsi.
"Kita sudah punya pola distribusi cabai merah di Sumut. Ada lokasi-lokasi yang kita ketahui bisa bocor ke luar provinsi. Jadi, hari ini kita rapat dengan Satgas Pangan untuk memastikan distribusi dan pengawasan berjalan," ungkapnya.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan hasil yang berbeda. Harga cabai di pasar Medan tetap tinggi, bahkan di beberapa titik pasar tradisional mencapai Rp80.000 per kilogram, jauh dari target stabilisasi.
Padahal Pemprov telah melakukan lebih dari 500 kali operasi pasar dan pasar murah sejak awal tahun.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsMEDAN Sumut24.co Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) MPW Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara menggelar rapat konsolidasi di Ho
HukumSIDANG KASUS KORUPSI DANA DESA BERUJUNG RICUH EKS KADIS PMD PADANGSIDIMPUAN MAKI HAKIM, RUANG SIDANG PANAS!
kotaInflasi Sumut Tertinggi Nasional, Warisan Edy Rahmayadi Dirusak Bobby Nasution
kotaJumat Berkah Polda Sumut Polri Turun Langsung Bantu Masyarakat Lewat Gerakan Pangan Murah
kotaMedan Kabar menggembirakan datang bagi para dosen yang tengah berjuang menaikkan jabatan akademik. Dalam acara Webinar 1 on 1 Coaching A
ProfilKAMAK Minta Copot Plt Kabag Protokol Pemko Medan Fitrah Ritonga karena Diduga Minta Uang Pelicin
kotaKasubbid Penmas Polda Sumut Bersilaturahmi ke Kantor Sumut24, Pererat Sinergi dengan Media
kotaRatusan Pasar Murah Digelar, Inflasi Sumut Justru Tertinggi di Indonesia
kotaInflasi Melejit Capai 5,25 Persen, Pemprov Sumut Pilih Beli Cabe Jember
kotasumut24.co TANJUNGBALAI, Sebanyak 201 orang pekerja rentan di Kota Tanjung balai mendapatkan kartu BPJS Ketenagakerjaan.Keseluruhannya mere
News