Rabu, 09 Juli 2025

Warga Batang Kuis Geger, Lansia Ditemukan Meninggal Tergantung di Ruang Madrasah

Administrator - Selasa, 08 Juli 2025 22:27 WIB
Warga Batang Kuis Geger, Lansia Ditemukan Meninggal Tergantung di Ruang Madrasah
Istimewa

Deli SERDANG – Warga Desa Mesjid, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria lanjut usia berinisial Idris (71) dalam kondisi tergantung di ruang Madrasah Darul Aman, Dusun III, pada Selasa (8/7/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Kejadian memilukan ini pertama kali diketahui oleh sekelompok anak-anak yang sedang bermain di sekitar lokasi. Mereka segera memberitahu warga setempat, yang kemudian dengan cepat melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Desa. Kepala Desa Mesjid, Herman Felani, segera merespons laporan tersebut.

Baca Juga:

Menerima laporan dari warga bernama Ainun Putri (23), Kades Herman Felani langsung bergerak cepat. Ia segera berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Batang Kuis, Polsek Batang Kuis, dan menghubungi Tim Inafis Polresta Deli Serdang.
"Setelah menerima laporan, kami dari Pemerintah Desa segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pihak kecamatan untuk penanganan lebih lanjut," ujar Kades Herman Felani di lokasi kejadian.
Langkah cepat dan tanggap yang dilakukan Herman Felani menuai apresiasi positif dari warga. Selain mengamankan lokasi, ia juga memastikan proses identifikasi berjalan lancar dan mengedepankan pendekatan kemanusiaan kepada pihak keluarga korban.
Diduga Depresi Akibat Penyakit Menahun
Hasil pemeriksaan awal dari Tim Inafis Polresta Deli Serdang memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan psikologis akibat penyakit komplikasi yang sudah lama dideritanya.
"Korban memiliki riwayat gagal ginjal, komplikasi, dan sering mengeluh ingin mengakhiri hidup karena merasa menjadi beban keluarga," terang Kapolsek Batang Kuis AKP Arif Suhadi SH. MH., melalui Kanit Reskrim IPTU Irfan Alma.
Hal ini diperkuat oleh keterangan keponakan korban, Abdurahim (63), yang menjelaskan bahwa pamannya hidup seorang diri setelah istrinya meninggal dunia lebih dulu. Anak korban diketahui tinggal di Bogor, sementara korban tetap tinggal di kampung halaman dalam kondisi sakit menahun.
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Langsung Dimakamkan
Pihak keluarga menyatakan ikhlas atas kejadian tersebut dan menolak proses otopsi. Jenazah langsung dikebumikan hari itu juga sesuai syariat Islam, dibantu warga dan perangkat desa.
Kades Herman Felani juga turut mengimbau keluarga untuk segera mengurus administrasi surat kematian guna menghindari persoalan hukum atau sosial di kemudian hari. "Kami minta agar keluarga segera menyelesaikan proses administrasi agar tidak menimbulkan masalah ke depan. Kami dari Pemdes siap membantu," ujar Herman Felani.
Langkah cepat dan responsif yang dilakukan Herman Felani dalam menangani kejadian tragis ini memperlihatkan sosok pemimpin yang peduli, tanggap, dan dekat dengan masyarakat. Kepemimpinannya kembali menjadi sorotan positif warga Desa Mesjid.red2

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
TP-PKK Kabupaten Solok Ikuti Rakernas X dan HKG PKK ke- 53 di Samarinda
Ketua TPP PKK Asahan Ikuti Puncak Peringatan HKG PKK ke-53
Kenal Pamit Kapolres Solok Kota Berlangsung Penuh Kehangatan
Launching Monev Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 oleh Komisi Informasi Sumbar
Asosiasi Wakil Kepala Daerah Terbentuk Di Yogyakarta, Wakil Wali Kota Tanjungbalai Hadir
Desa Bandar Klipa Bersama Babinsa dan Babinkamtibmas Sukses Mediasikan Perselisihan Warganya
komentar
beritaTerbaru