Medan | Sumut24
Sedikitnya 15 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Flora yang berada di Jalan Rajawali Medan menjadi korban banjir bandang di Telaga Dwi Warna, Sibolangit, Minggu (15/5) sore.
Ke-15 mahasiswa tersebut terdiri dari tiga program studi (prodi) S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, dan D3 Kebidanan. “Yang tinggal di Asrama ada empat orang dari D3 Kebidanan, S1 Keperawatan 1 orang, dan D3 Keperawatan 1 orang,” sebut Dosen Kebidanan Stikes Flora, Karsi didampingi Dosen S1 Keperawatan, Lilis Pujiati di Posko Banjir Bandang Stikes Flora, Senin (16/5) siang.
Keenamnya, sambung Karsi, diberi izin bermalam ke rumah famili di sekitaran Medan. Namun ternyata, keseluruhan mahasiswi yang tinggal di asrama malah pergi refreshing ke Telaga Dwi Warna. “Dari ibu asrama dikasih izin bermalam. Biasanya sebulan sekali. Tapi ternyata mereka pergi bersama mahasiswa yang kost di luar dan jalan-jalan ke Telaga Dwi Warna pada Sabtu malam,” jelasnya.
Menurut informasi yang mereka terima, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 atau pukul 15.00 dan pihak kampus mendapat kabar mahasiswanya menjadi korban banjir bandang sekitar pukul 22.00. “Tadi malam juga kami ngumpul di kantor bersama Ketua Stikes Flora dr Fitria Aldy dan jam 12 malam ketua bersama puket dan ketua-ketua prodi lainnya langsung menuju lokasi kejadian dan sampai sekarang masih berada di lokasi,” ujarnya.
Korban selamat, menurutnya, ada sekitar enam orang dengan luka ringan, dan sembilan mahasiswa lainnya belum ditemukan.
Korban selamat antara lain, Rocki Ramadhona, Akbar Rangkuti, Ahmad Hasan, Zulfiandri, Royto Nasution dan Ahmad Rifai.
Enam perempuan dan tiga laki-laki lainnya hingga kini belum ditemukan. Mereka ada di semester dua, empat dan delapan. “Identitas mereka sudah kita ketahui, bahkan kita sudah menghubungi orangtua mereka,” jelasnya.
Sedangkan mahasiwa-mahasiswi yang dinyatakan hilang antara lain, Glora Safitri asal Sibolga, Ningsih Sulistia asal Riau, Waja Azira asal Rantauprapat, Riski Juliani asal Madina, Ade Riama Sihombing asal Padangsidimpuan, Zulhamdi warga Helvetia, Ahmad Al Hakim Lubis asal Sibuhuan, Melinda Sari asal Gunungtua dan Rafki asal Rokan Hulu, Riau. “Intinya mereka tidak ada izin resmi dari asrama untuk jalan-jalan ke lokasi tersebut,” tandasnya.
Dosen Keperawatan ini juga mengatakan, korban yang selamat saat ini masih dalam perawatan di puskesmas sekitaran Bandar Baru. “Dengan adanya peristiwa ini, aktivitas perkuliahan sementara waktu diliburkan selama tiga hari ke depan,” pungkasnya. (W04)