SIMALUNGUN | SUMUT24
Dengan adanya tekad pemerintah pusat untuk menyulap dan menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf Internasional menjadikan semangat baru bagi masyarakat. Harapannya, pemerintah terlebih dahulu memperbaiki infrastruktur jalan lingkar Danau Toba yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Baca Juga:
“Kita sangat mendukung upaya-upaya pemerintah untuk menyulap Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. Tentunya, hal itu otomatis akan menaikkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya yang berdomisili di pesisir Danau Toba,†kata Ketua LPM Haranggaol Ronal Sinaga, Kamis.
Dijelaskan Ronal, untuk mencapai yang nantinya akan dijuluki Monaco of Asia tersebut, pertama sekali yang harus dibenahi itu adalah masalah infrastruktur jalan. Jalur transportasi merupakan langkah awal untuk mendongkrak perkembangan suatu daerah.
“Namun apapun ceritanya, jika kondisi jalan lingkar Danau Toba masih seperti saat ini (kondisi rusak parah), hal itu tidak akan terjadi,â€terang Ronal
“Bayangkan saja, bagaimana bisa ada pengunjung yang akan datang jika jalannya pun masih berlubang-lubang,†jelasnya lagi.
Masyarakat pesisir lainnya juga mengatakan bahwa mereka juga sudah tidak sabar untuk menunggu Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. Seperti penduduk di Desa Bage, Kecamatan Pamatang Silimahuta yang berharap agar perbaikan jalan lingkar Danau Toba segera rampung untuk dibangun. “Iya, itu adalah kabar gembira bagi kita. Mudah-mudahan secepatnya akan terlaksana,†kata Kardianus Tondang.
Dipaparkan Tondang, daerah-daerah pesisir Danau Toba yang merupakan kawasan sempit dan idealnya hanya dijadikan sebagai tempat wisata. Namun, hal itu masih terganjal oleh infrastruktur jalan yang masih dalam kondisi rusak parah.
“Jika hanya mengharapkan hasil tani, berapalah?. Sementara lahan yang bisa untuk ditanami pun hanya sedikit,†kata Tondang
Untuk itu, masyarakat meminta kepada pihak terkait khususnya pemerintah pusat untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan lingkar Danau Toba. Karena, tanpa dimulai dari hal itu, julukan Monaco of Asia tersebut hanya akan menjadi angan-angan. (ms)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News