Rekam Jejak Emas Prof. Dr. Arbanur Rasyid, Calon Rektor UIN Syahada yang Dikenal Berintegritas dan Rendah Hati
Rekam Jejak Emas Prof. Dr. Arbanur Rasyid, Calon Rektor UIN Syahada yang Dikenal Berintegritas dan Rendah Hati
kota
TAPSEL | SUMUT24 Maraknya pembabatan kawasan hutan lindung di wilayah Desa Situnggaling dan Desa Sunge Sigiring-giring, Kecamatan Saipar Dolok Hole (SDH), membuat Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu, marah, geram dan kecewa. Apalagi Camat SDH yang merupakan perpanjangan tangan bupati di wilayah itu tidak bisa menjelaskan dengan baik tentang aktivitas penebangan kayu di sepanjang perjalanan, Sabtu (30/4) lalu. “Kenapa bisa seperti ini, Pak Camat ? Coba jelaskan dulu. Ini kan hutan lindung, kenapa dibiarkan begini?†tanya Syahrul dengan nada kesal. Pantauan Sumut24, bupati pilihan rakyat dua periode itu sedikitnya tiga kali turun dan menyaksikan kondisi hutan yang dibabat tersebut. Lantas, dengan sedikit kesal, selalu menanyakan kondisi itu pada Camat SDH yang seharusnya mengetahui hal itu semua. “Nnggak boleh begini pak camat. Pokoknya nggak boleh, jangan dibiarkan ini,†tegasnya sambil mendapat jawaban yang tidak jelas dari camat. “Disitu sudah dipasang plang merk hutan lindung, pak,†jawab camat kepada bupati saat itu. Kepada masyarakat setempat, Syahrul juga menunjukkan keseriusannya, dimana di perjalanan ada kayu hasil tebangan warga di hutan dekat perkampungan yang menghalangi. Lantas, rombongan berupaya menyingkirkan. Selanjutnya, muncul salah seorang warga dengan mesin gergaji ditangannya dan ternyata pemilik lahan bukaan. “Ini bukan hutan lindung pak, hutan lindung yang bukaan disana tadi,†sebut Dedi Ritonga (28) warga Sunge Sigiring-giring. Setelah mendapat penjelasan dari warga bahwa lahan yang dibukanya tak masuk areal hutan lindung, bupati meminta agar warga tersebut jangan lagi menambah areal. “Kalian wargaku, kalau begini caranya bisa-bisa kalian ditangkapi. Kasihan kalian nanti. Tolong penebangan seperti ini jangan diteruskan,†tegasnya.Kepada tokoh masyarakat di setiap pertemuan, Bupati terus menyuarakan agar warga tidak melakukan perusakan hutan. “Saya minta, jangan ada lagi yang merambah hutan,†ujarnya. Kepada camat SDH, Syahrul juga terus menekankan agar lebih serius dalam menekan penebangan kayu dari hutan di wilayah itu. Karena, belakangan, aktivitasnya sangat tinggi. Dan diduga, bukan warga biasa lagi, namun terkesan dirambah oleh pemodal. Hal itu terlihat dari luasnya hamparan yang ditebangi.“Camat, ini gak boleh camat, gak boleh, jangan dibiarkan ini,†tegasnya sambil menunjuk lahan yang ditebangi kayunya. Informasi yang diterima Sumut24 dari masyarakat sekitar, pembukaan lahan di kawasan hutan lindung sepanjang Jalan Sitinggaling-Sunge Pining, dengan luas diperkirakan belasan hektar, diduga milik pemodal yang berdomisili di Rantau Parapat, Labuhan Batu.“Yang di hutan lindungi tadi saya dengar milik orang Rantau bang, ada juga orang Tapus (Aek Bilah) yang kerja disitu,†sebut Dedi. (Ril)
Baca Juga:Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Rekam Jejak Emas Prof. Dr. Arbanur Rasyid, Calon Rektor UIN Syahada yang Dikenal Berintegritas dan Rendah Hati
kota
Disdukcapil Padang Lawas Kembali Optimal Layani Masyarakat Setelah Kendala TTE Teratasi
kota
GOW Kabupaten Solok Terima Kunjungan Silaturahmi GOW Kuantan Singingi
kota
Menuju Generasi Emas 2045 Bupati Solok Kukuhkan Bunda PAUDKabupaten.
kota
Polrestabes Medan Sikat 147 "Rayap Besi" dan Narkoba
kota
SPPG di Deli Serdang Bertambah Satu Jadi 37 Unit
kota
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA DISANDERA UTANG
kota
Medan sumut24.co Polrestabes Medan menunjukkan konsistensinya dalam memberantas kejahatan yang meresahkan masyarakat mulai dari rayap besi
Hukum
Medan sumut24.co Unit 1 Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan kembali berhasil menggagalkan peredaran narkoba jaringan lintas negara Ma
Hukum
sumut24.co ASAHAN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) VIII
News