Minggu, 10 Agustus 2025

Hutan Lindung Dibabat, Camat SDH Kena Tegur

Administrator - Rabu, 04 Mei 2016 11:53 WIB
Hutan Lindung Dibabat, Camat SDH Kena Tegur

TAPSEL | SUMUT24 Maraknya pembabatan kawasan hutan lindung di wilayah Desa Situnggaling dan Desa Sunge Sigiring-giring, Kecamatan Saipar Dolok Hole (SDH), membuat Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu, marah, geram dan kecewa. Apalagi Camat SDH yang merupakan perpanjangan tangan bupati di wilayah itu tidak bisa menjelaskan dengan baik  tentang aktivitas penebangan kayu di sepanjang perjalanan, Sabtu (30/4) lalu. “Kenapa bisa seperti ini, Pak Camat ? Coba jelaskan dulu. Ini kan hutan lindung, kenapa dibiarkan begini?” tanya Syahrul dengan nada kesal. Pantauan Sumut24, bupati pilihan rakyat dua periode itu sedikitnya tiga kali turun dan menyaksikan kondisi hutan yang dibabat tersebut. Lantas, dengan sedikit kesal, selalu menanyakan kondisi itu pada Camat SDH yang seharusnya mengetahui hal itu semua. “Nnggak boleh begini pak camat. Pokoknya nggak boleh, jangan dibiarkan ini,” tegasnya sambil mendapat jawaban yang tidak jelas dari camat. “Disitu sudah dipasang plang merk hutan lindung, pak,” jawab camat kepada bupati saat itu. Kepada masyarakat setempat, Syahrul juga menunjukkan keseriusannya, dimana di perjalanan ada kayu hasil tebangan warga di hutan dekat perkampungan yang menghalangi. Lantas, rombongan berupaya menyingkirkan. Selanjutnya, muncul salah seorang warga dengan mesin gergaji ditangannya dan ternyata pemilik lahan bukaan. “Ini bukan hutan lindung pak, hutan lindung yang bukaan disana tadi,” sebut Dedi Ritonga (28) warga Sunge Sigiring-giring. Setelah mendapat penjelasan dari warga bahwa lahan yang dibukanya tak masuk areal hutan lindung, bupati meminta agar warga tersebut jangan lagi menambah areal. “Kalian wargaku, kalau begini caranya bisa-bisa kalian ditangkapi. Kasihan kalian nanti. Tolong penebangan seperti ini jangan diteruskan,” tegasnya.Kepada tokoh masyarakat di setiap pertemuan, Bupati terus menyuarakan agar warga tidak melakukan perusakan hutan. “Saya minta, jangan ada lagi yang merambah hutan,” ujarnya. Kepada camat SDH, Syahrul juga terus menekankan agar lebih serius dalam menekan penebangan kayu dari hutan di wilayah itu. Karena, belakangan, aktivitasnya sangat tinggi. Dan diduga, bukan warga biasa lagi, namun terkesan dirambah oleh pemodal. Hal itu terlihat dari luasnya hamparan yang ditebangi.“Camat, ini gak boleh camat, gak boleh, jangan dibiarkan ini,” tegasnya sambil menunjuk lahan yang ditebangi kayunya. Informasi yang diterima Sumut24 dari masyarakat sekitar, pembukaan lahan di kawasan hutan lindung sepanjang Jalan Sitinggaling-Sunge Pining,  dengan luas diperkirakan belasan hektar, diduga milik pemodal yang berdomisili di Rantau Parapat, Labuhan Batu.“Yang di hutan lindungi tadi saya dengar milik orang Rantau bang, ada juga orang Tapus (Aek Bilah) yang kerja disitu,” sebut Dedi. (Ril)

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Ijeck Apresiasi Kehadiran Menpora Dito Ariotedjo di Sumatera Utara Rally APRC 2025
Komit Selesaikan Utang DBH, Pemprov Bayar Rp674 M ke Kabupaten/Kota, Ini Kata Bobby
Gubernur Sumut Resmikan Vihara Vimalakirti Medan, Harapkan Jadi Tempat Penyejuk Bagi Umat Buddha
Dapat Dana Rp 4,5 Milyar, Mahyaruddin Salim : Dipergunakan Untuk Tanjungbalai Emas
Nasionalisme Ditumbuhkan, Kapolres Tanjungbalai Bagikan Bendera Merah Putih Dengan Nelayan
Upacara Peringatan HUT RI ke-80 Tingkat Kabupaten Toba Disesuaikan
komentar
beritaTerbaru