Selasa, 16 September 2025

POLITIK TAKKO - TAKKO MATA" "Inda di Hida Mata Tahi Di Hida Roha"

Administrator - Kamis, 02 Februari 2023 11:52 WIB
POLITIK TAKKO - TAKKO MATA

 

Baca Juga:

Oleh : Marwan Ashari Harahap (Ketua Umum Pemuda Tabagsel)

Salah satu ciri khas, atau model atau cara berpoliitik, orang Tabagsel adalah, “Politik Takko- Takko Mata” , Inda di Hida mata, tahi di Hida roha. Yang berarti bahwa ; Tidak Terlihat Secara Kasat Mata, Tapi di ketahui Hati/Bathin.

Budaya politik ini sudah dipraktekkan para leluhur Tabagsel, jauh sebelum negeri ini Merdeka, sudah menjadi bagian kehidupan sehari- hari dalam berinteraksi dan berkomunikasi dingah -tengah kehidupan masyarakat.

Untuk menyatakan suatu maksud dan hajat tertentu, sering tidak langsung ke pembicaraan pokok yang inti, tapi melebar ke persoalan tertentu sehingga tidak to the point’ sering acapkali kita hanya membacanya dari mata Bathinnya.

Sikap seperti ini sering terlihat ketika Rapat Dengar pendapat dengan DPR, didalam sidang anggota DPR berbeda pendapat dengan Anggota DPR, saling adu mulut, saling berargumen, mempertahankan pendapatnya, seakan tidak ada yang mengalah, padahal dibalik sidang, mereka SDH mufakat terlebih dahulu.. Dalam sidang seolah-olah tdk ada konfromi padahal mereka SDH sepakat duluan. (Mufakat duluan barulah musyawarah).

Pemilu 2024 yang akan datang, meskipun tidak terbilang lama lagi, namun beberapa kandidat mulai menyusun strategi dan langkah- langkah pemenangan. Berbagai pertemuan politik digelar, berbagai kunjungan pun dilakukan. Berbagai alat kampanye, mulai dari spanduk, baliho dan umbul- umbul mulai ditebar. Namun ketika ditanya, bahwa gerakan tersebut hanya sebatas kegiatan biasa saja. Tidak ada maksud lain untuk berkampanye atau sebagai langkah politik. Hanya sebatas kegiatan Partai Saja.

Walaupun demikian yang terjadi nampak jelas dimata. Namun kejadian tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwa kegiatan tersebut dan langkah- langka tersebut merupakan bentuk sosialisasi diri ke masyarakat yang ditunjukkan ke masyarakat tanpa perlumemberitahukannya.

Walaupun tidak terkomunikasikan dengan baik, melihat gerakan dan terobosan yang dilakukan seseorang namun kita semestinya bisa meraba, merasa apa maksud dan tujuannya yang ingin dicapai atau ditujunya.

Sama halnya dengan Dramaturgi yang berarti bahwa “Memainkan peran panggung belakang, berbeda dengan lakon panggung depan”, atau dengan kata lain, Apa Yang Terlihat Bukan Itu Yang terjadi”.

Dramaturgi ini kerap menjadi pertunjukan yang dipertontonkan oleh para politisi kita, sehingga kita tahu persis, mana yg suka dan mana yang tidak disukai. Penampakkannya sama saja..didepan panggung para politisi kita tetap tampil kompak dan selalu mengumbar senyum, ketawa bersama, namun dalam bathinnya penuh gemuruh dan dendam yang sewaktu-waktu siap “menghabisi’ lawan politiknya. Wallahu A’lam Bisshowab.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT.Japfa aksi Peduli Penanganan Sampah Bersama Masyarakat Di Danau Toba.
Penyidik Polres Batubara Diduga Alergi Wartawan Ditanya Soal Junaini Ditetapkan Tersangka, Halomoan Gultom : Gak Ada Hak Bapak Tanyakan Itu
Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kejatisu Pastikan Soal Dugaan Korupsi PUPR Sumut Tuntas,   Mulai Kepemimpinan Bambang Pardede & Marlindo Harahap jadi sorotan
Ketua Pewarta Berikan Baju Kebesaran ke Kasi Humas dan Kanit Paminal Polrestabes Medan
Jumat Barokah dan Sambut HUT ke-7 Pewarta.co, Ketua Pewarta Bagi-bagi Sembako ke Pengemudi Betor dan Jukir
komentar
beritaTerbaru