Jumat, 27 Juni 2025

PELEMAHAN DEMOKRASI SECARA PERLAHAN LAHAN”.

Administrator - Minggu, 08 Januari 2023 07:25 WIB
PELEMAHAN DEMOKRASI SECARA PERLAHAN LAHAN”.

Oleh : H Syahrir Nasution

Baca Juga:

“ How Democracies Die”, begitulah saya teringat sewaktu membaca buku tentang suatu Negara yang dilanda Erosi Demokrasi. Kejadian ini benar terjadi di Brazil atas kejatuhan Lula Da Silva Presiden Brazil , yang membuka jalan untuk Jair Bolsonaro ketampuk kekuasaan .

Kejatuhan Lula Da Silva tersebut serta Erosi Demokrasi di Brazil , merupakan upaya “ PENYINGKIRAN “ terhadapnya melalui Peradilan yang Kontroversil atas tuduhan Korupsi walau pada tahun : 2021 Mahkamah Agung Membatalkan Hukumannya tersebut. Didalam buku itu HOW DEMOCRACIES DIE menyebutkan bahwa ada tiga tahap untuk “ melemahkan DEMOKRASI itu secara perlahan perlahan dantidak disadari.

PERTAMA : Kuasai Wasitnya , artinya Ganti para Pemegang Keluasaan di Lembaga yang “ Netral “ dengang pendukung Rezim “ Status Quo”. KETIGA : Ganti Aturan Mainnya, artinya : Ubah Peraturan Negara ( UNDANG UNDANG ) untuk “ Melegalkan Penambahan dan MELANGGENGKAN Kekuasaan.

KEDUA : Singkirkan Pemain Lawan , artinya Singkirkan Lawan Politik dengan jalan KRIMINALISASI dengan alasan KORUPSI , Gratifikasi ataupun Penyuapan dan Skandal kasus.

Pelemahan Demokrasi seperti itu, yakni secara perlahan perlahan ( “ Step By Step dan Massif ) dapat menyebabkan “ SHIFTING BASELINE SYNDROME”, yaitu Perobahan secara bertahap dan Perlahan sehingga Public menjadi “ Terbiasa “ dengan KONDISI barunya yang SEBENARNYA “ Buruk”.

Dari kondisi yang penuh oleh praktek yang dulunya dipandang tidak Normal dan tidak boleh dinormalkan dalam DEMOKRASI , tapi karena “ Kebobrokannya “ berlangsung “ Perlahan Perlahan “ / Massif maka tanpa disadari dianggap menjadi KEWAJARAN YANG BARU.

Dari Ketiga tahap yang tertera dalam buku tersebut , maka Dunia belajar bahwasanya DEMOKRASI itu tidak boleh “ TAKEN FOR GRANTED”, tetapi harus terus DIRAWAT . [8/1 07.55] Syahrir Nst: Pesan pentingnya dari isi buku itu , bila terlambat mengoreksi dan merawatnya , maka akan menjadi terlalu berat untuk dikembalikan pada “ Relnya “ . Penyimpangan terhadap Demokrasi walaupun hanya kecil , namun Continue terhadap Etika dan Praktik Demokrasi , akan menjadi meluas dan melebar bila Kebobrokan itu dibiarkan .

Dari isi cerita dalam buku ini jelasnya DEMOKRASI itu harus dijaga dan dirawat sesuai dengan Konstitusi yang berlaku dari suatu Negara . Demokrasi bukanlah untuk diberikan secara “ cuma cuma maupun HADIAH “ bagi seseorang yang mabuk Kekuasaan . Sehingga DEMOKRASI jangan sampai di perjual belikan seperti barang dagangan , “ DEMOCRACIES IS NOT FOR SALE & NOT TAKEN FOR GRANTED”.

Comitmentnya itu tentu harus dibuktikannya serta harus “ Dikawal “ oleh Rakyatnya sendiri. Lula Da Silva akhirnya , dilantik menjadi Presiden kembali setelah mengalahkan Jair Bolosonaro dalam pemilihan tahun yang lalu, Ianya berjanji menghadirkan kembali program sosial dan menghentikan “ Deforestri “.

* Managing Director : Political and Economic Consulting Institute Indonesia – PECI Indonesia.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT.Japfa aksi Peduli Penanganan Sampah Bersama Masyarakat Di Danau Toba.
Penyidik Polres Batubara Diduga Alergi Wartawan Ditanya Soal Junaini Ditetapkan Tersangka, Halomoan Gultom : Gak Ada Hak Bapak Tanyakan Itu
Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kejatisu Pastikan Soal Dugaan Korupsi PUPR Sumut Tuntas,   Mulai Kepemimpinan Bambang Pardede & Marlindo Harahap jadi sorotan
Ketua Pewarta Berikan Baju Kebesaran ke Kasi Humas dan Kanit Paminal Polrestabes Medan
Jumat Barokah dan Sambut HUT ke-7 Pewarta.co, Ketua Pewarta Bagi-bagi Sembako ke Pengemudi Betor dan Jukir
komentar
beritaTerbaru