Jumat, 27 Juni 2025

SPG PGRI Lubuk Pakam, Dalam Sejarah dan Kenangan

Administrator - Selasa, 11 Oktober 2022 13:28 WIB
SPG PGRI Lubuk Pakam, Dalam  Sejarah dan Kenangan

Oleh : H. Eddy Azwar (Alumni pertama)

Baca Juga:

Andai saja waktu bisa diputar kembali tentu sejarah dan kenangan masa lalu tak pernah ada, selain impian dan hayalan bayangan angan angan cita cita belaka untuk meraih masa depan. Tanpa terasa, 46 tahun telah berlalu, SPG PGRI Lubuk Pakam, kini hanyalah tinggal sebagai ukiran sejarah dan kenangan masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Sebagai sejarah, peranan SPG PGRI Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang untuk melahirkan tenaga guru SD Negeri di Kabupaten Deli cukup memiliki andil besar. Saat itu, sekitar tahun 1970 an hingga Tahun 1980 an, kekurangan dan kebutuhan tenaga Guru SD Negeri di kabupaten Deli Serdang khususnya bahkan di Propinsi Sumatera Utara, cukup banyak, seiring dengan kebijakan Pemerintah Pusat membangun SD SD Inpres di hampir pelosok wilayah Republik Indonesia yang terkenal dengan program pembangunan SD Inpres (1974), sebagai jawaban tuntutan kebutuhan pemerataan dan perluasan untuk mengenyam pendidikan bagi anak usia sekolah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga, kehadiran Lembaga Pendidikan SPG PGRI Lubuk Pakam di Tahun 1975, mendapat sambutan hangat bukan hanya bagi para pendidik juga para orang tua yang menginginkan putra putrinya menjadi guru. Maka, tidaklah heran ketika di awal Januari tahun 1976, SPG PGRI menerima siswa baru, 6 lokal yang berisi 40 siswa/lokal, terisi penuh. Para siswa calon guru si Didi ini, datang dari berbagai kecamatan di Deli Serdang, sebut saja, Sumiati dari Matapao kec Teluk Mengkudu, Emri Rais, Indriani dari Perbaungan, Suriansyah, Chairul Bahri Saragih, Siti Amnah (Galang), Rehulina, Japet, Baik S ( B. Purba ) , Poniran, Saripuddin ( T. Morawa ), Darus, Yusniar, Suyitno, Siswanto, Pristianto ( Beringin ), M. Yunus, Sulastri ( P.Merbau ), Ahmad Fauzi , M. Jamil, M. Ilyas, Hery Purwanto, Mangapul Hutapea, Daan, Syarifuddin, Tumpuan P, Sutrisman, Robinson.S, Suryani, Yusma, Asnimar, Sudarmi, Zainal Arifin, Syahrizal Lbs , Siti Ainun dan Eddy Azwar ( Lubuk Pakam ), inilah sebagian nama nama siswa angkatan pertama sekaligus alumni pertama SPG PGRI Lubuk Pakam, didirikan sekitar 1975, oleh para tokoh pendidik Deli Serdang, antara lain, Masri ( ketua PGRI DS ), Bachtiar Usman ( Ka. STM NEG. L.PAKAM ) ANWAR ( Kandepcam L.Pakam ) R.Tampubolon ( Ka. SDN ) dan Syamsuar ( Pengawas/Penilik ) Minat yang begitu besar untuk menjadi Calon Guru Si Didi pada angkatan pertama terus berlanjut pada angkatan kedua, ketiga hingga angkatan terakhir pada tahun 1997.

Hal ini membias pada ketersediaan ruang belajar, jika angkatan pertama saja menumpang pada SD Teladan Desa Sekip, maka angkatan kedua sebagian menumpang belajar di SDN jlb. Pembangunan Desa Sekip, sementara angkatan ketiga harus pula belajar di SD Swasta Muhammadiyah Jln. Kartini L Pakam. Namun, sangat disayangkan, kesuksesan dalam merekrut siswa ini, harus tercoreng, karena tidak diiringi dengan penataan administrasi kelengkapan persyaratan berdirinya suatu sekolah. Informasi ini bocor, sebab, siswa angkatan pertama yang duduk kelas tiga akan mengikuti ujian akhir, apalagi pada tahun ajaran 1978 masa belajar ditambah 6 bulan, akibatnya, tahun ajaran baru yang awalnya dimulai bulan Januari dan berakhir bulan Desember, berubah menjadi bulan Juni, dan untuk tahun ajaran baru 1979 dimulai Juli 1979. Keadaan memanas, siswa kelas 3 yang progresif didukung sebagian siswa kelas 2 yang berfikran maju, bergerak, melakukan aksi. Tampilah Suriansyah, Eddy Azwar, Syahrizal, Daan, Ahmad Fauzi , M. Jamil( kelas 3 ), Erwin Rangkuty, Nazaruddin, dan Sudirno ( kls 2 ). Hampir tiap malam diadakan pertemuan untuk membahas info terkini dan aksi yang akan dilakukan selanjutnya. Diawali silaturrahmi dengan kepala sekolah saat itu ( Bpk Syamsuar ) di rumah beliau jl. St. Hasanuddin lubuk Pakam. Namun, jawaban pasti tidak diperoleh, akibatnya, situasi makin panas, kegiatan belajar mengajar terganggu, berbagai media pun ikut memanaskan situasi dengan berita berita, pejabat dari Kanwil Depdikbud Sumut turun ke Kantor SPG PGRI di SD Teladan Sekip. Pada Hari berikutnya, 4 tokoh penggerak ( Suriansyah, Eddy Azwar, Erwin Rangkuty dan Nazaruddin, bertemu dgn pejabat Kanwildikbud Bpk. M. Yakub Umar, diperoleh penjelasan bahwa benar SPG PGRI tidak terdaftar, lengkapnya kira kira beliau berkata ” Secara pribadi, kami kenal dengan prngelola SPG PGRI, tetapi secara kedinasan, kami tidak mengenal SPG PGRI lubuk Pakam ” pertanyaan muncul dari Eddy Azwar, jika tidak terdaftar, bagaimana nasib kami pak ?. Jalan terbaik dan satu satunya, kalian akan dititipkan ke salah satu SPG Negeri untuk ujian akhir. Bersambung~

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT.Japfa aksi Peduli Penanganan Sampah Bersama Masyarakat Di Danau Toba.
Penyidik Polres Batubara Diduga Alergi Wartawan Ditanya Soal Junaini Ditetapkan Tersangka, Halomoan Gultom : Gak Ada Hak Bapak Tanyakan Itu
Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kejatisu Pastikan Soal Dugaan Korupsi PUPR Sumut Tuntas,   Mulai Kepemimpinan Bambang Pardede & Marlindo Harahap jadi sorotan
Ketua Pewarta Berikan Baju Kebesaran ke Kasi Humas dan Kanit Paminal Polrestabes Medan
Jumat Barokah dan Sambut HUT ke-7 Pewarta.co, Ketua Pewarta Bagi-bagi Sembako ke Pengemudi Betor dan Jukir
komentar
beritaTerbaru