Rabu, 15 Oktober 2025

Mengapa "Otak" Orang Indonesia Bersih 100N %

Administrator - Senin, 06 Juni 2022 01:31 WIB
Mengapa

Oleh : Syahrir Nasution

Baca Juga:

Ada sebuah “ Anekdot menarik , anekdot ini dengan versi berbeda dan sering diungkap di berbagai kesempatan. Singkat cerita , suatu hari ada pameran OTAK MANUSIA (Human Brain Fair).

Disitu dipamerkan Otak Orang Jerman , Otak Orang Turki, Otak Orang Jepang dan lain lain.Tidak ketinggalan diurutan terakhir Otak Orang Indonesia. Sewaktu diteliti oleh , para ahli dibidang Riset tentang Otak Manusia , terbukti otak otak itu banyak yang “ Keruh “ atau kurang bersih. Otak Orang Jepang keruhnya 80 % , Orang Turki keruhnya 75 % , Orang Jerman 60 % , Orang Amerika 40 % dsb. Tetapi saat Otak Orang Indonesia diperiksa hasilnya luar biasa bersihnya sama sekali , bersihnya 100 % , artinya tidak keruh sedikit pun. Menakjubkan bagi bangsa2 yang lain yang ikut pameran tersebut . Akhirnya setelah diteliti secara seksama berulang ulang rupanya di dapatlah jawabannya kenapa bisa demikian hasilnya?, ternyata Otak Orang Indonesia “ karena jarang dipakai “ atau digunakan untuk berfikir yang rumit rumit, hanya ingin yang gampang gampang. Ini merupakan “ sindiran bagi kita semuanya. Orang Indonesia “ otaknya jarang dipakai “ atau istilah ilmu pendidikan “ jarang diasah “ ( Brain Sharp ) sehingga menjadi DUNGU . Akal sehatnya lama lama bisa hilang sama sekali . Ungkapan ini, bukanlah merupakan pujian, akan tetapi justeru merupakan “ sinisme “,mengapa kita cenderung tidak “ MENGOPTIMALKAN POTENSI AKAL KITA?.” Sekali kali , kita perlu jujur untuk melihat diri sendiri . Jangan terus menerus menyembunyikan “ bau busuk” dalam diri kita ini.Menyimpan “ aib aib “ diri memang ada baiknya , akan tetapi tidak mau sadar atas kekurangan diri , dan lebih parah lagi , tidak mau memperbaiki diri , adalah merupakan “ kunci kehinaan “ bangsa ini. Untuk apa atau gunanya dalam Ilmu Management ANALISA “ SWOT”?, jika bukan karena ingin jujur melihat diri sendiri?. Kita akui saja secara jujur,bahwa tingkat kesadaran dan wawasan rakyat Indonesia secara kolektif termasuk rendah. Kita harus berani “ meraba kelemahan kita”, lalu melakukan usaha usaha serius untuk memperbaiki. Apakah selamanya bangsa ini” ditakdirkan “ menjadi bangsa yang lemah?. Padahal para ahli Neurologi banyak menjelaskan, bahwa SETIAP MANUSIA DILAHIRKAN DENGAN “ POTENSI GENIUS”. Bahkan ada yang mengatakan , setiap otak NORMAL MANUSIA PADA AWALNYA mampu menyerap KHAZANAH ILMU SAINS apapun. Budaya dan Gaya Hiduplah ( Life Style ) yang mematikan bakat KECERDASAN itu. Hal itu terbukti pada orang orang tertentu yang berhasil “ menstimulus” potensi kecerdasannya , mereka terbukti sangat cerdas ( dengan Izin Allah Swt ). Begitu juga dalam alam Demokrasi , bangsa Indonesia hampir mayoritas “ belum siap memilih pilihan pilihan Politik secara mandiri. Pilihan Politik Rakyat bukan didasarkan atas : KESADARAN , KEILMUAN DAN KEJUJURAN. Pilihan Politik Rakyat tersebut masih sering dipengaruhi oleh faktor Fulus / Uang, Tekanan tekanan , Janji Janji muluk dll. Sejak dahulu rakyat Indonesia tidak pernah mendapatkan HAKNYA SECARA BENAR. Sampai hari ini rakyat terus “ diperdaya bukan diberdayakan “, sebagaimana bunyi Pembukaan UUD 45 , tanggung jawab Pemerintah / Negara : melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, bukan sebaliknya “ Pengerdilan Kehidupan Rakyat Indonesia , sehingga jangan sampai “ Orang Lemah itu dibohongi , ditipu . Kita berharap adanya suatu hikayat yang mengatakan : Hikayat Bangsa Yang Senang Dibohongi “ ini menjadi kenyataan secara turun temurun. Semoga tidak menjadi kenyataan.***

* Managing Director POLITICAL & ECONOMIC CONSULTING INSTITUTE – Indonesia ( PECI – Indonesia ).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
KAMAK Desak Kejaksaan Usut Tuntas Kebocoran PAD Deli Serdang, Kepala Bapenda dan 20 Perusahaan Diduga Terlibat Permainan Pajak
DPP KAMUS Sesalkan Tayangan “Xpose Uncensored” yang Dinilai Berpotensi Cemarkan Citra Pesantren
Ketua JMSI Tabagsel Ucok Rizal Nasution : Media Punya Tanggung Jawab Moral dalam Mencerdaskan Masyarakat
Kepala SMKN 1 Padangsidimpuan Adanan Harahap Apresiasi Kegiatan Literasi Digital JMSI Tabagsel
Era Digital Tanpa Etika, Bahaya! Ini Wejangan PWI Tabagsel untuk Pelajar Sidimpuan dalam JMSI Tabagsel Go To School
Pemkab Asahan Perkuat Industri Lokal Lewat Bantuan Sarana dan Prasarana
komentar
beritaTerbaru