Jumat, 27 Juni 2025

“MERENUNGKAN KEMBALI ARTI KEMERDEKAAN”

Administrator - Selasa, 03 Agustus 2021 09:53 WIB
“MERENUNGKAN KEMBALI ARTI KEMERDEKAAN”

Oleh : Syahrir Nasution

Baca Juga:

Tidak terasa telah 76. Tahun Bangsa Indonesia mendapatkan anugerah Kemerdekaan. KEMERDEKAAN adalah sesuatu “ Hak yang sangat hakiki dan dimilki oleh setiap orang di dunia ini sejak manusia itu dilahirkan.

Kemerdekaan , merupakan dan menjadi bahagian dari kehidupan “ Berbangsa & Bernegara”, hal ini termaktub dan tersurat dalam Pembukaan UNDANG UNDANG DASAR 1945 pada alinea pertama. Kemerdekaan adalah : Hak segala Bangsa dan oleh sebab itu maka “ PENJAJAHAN diatas Dunia harus dihapuskan “, karena tidak sesuai dengan PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN. Kalimat ini hendaknya menjadi “ CERMINAN DIRI” , untuk Merenungkan Kembali Arti Kemerdekaan dalam konteks “ Berbangsa dan Bernegara pada saat ini. Kemerdekaan merupakan buah dari perjuangan Rakyat dalam melawan KOLONIALISME dan IMPERIALISME penjajah terhadap bangsa ini. Ratusan tahun rakyat “ ditindas” , hidup di bawah garis KEMISKINAN , KEBODOHAN merajalela dan tidak mendapatkan HAK HAK nya sebagai AHLIL BAITS (Pemilik Sah ) negeri ini.

Kemerdekaan yang diperoleh bangsa ini tidak datang begitu saja , semua itu dilakukan dengan “ PENGORBANAN” & TETESAN DARAH “ para anak bangsa / Ulama sebagai garda terdepan (Pahlawan). Perjuangan para Syuhada / Pahlawan , dalam mengusir Penjajah itu telah menuntut jiwa dan raga , hal ini dilakukan “ demi masa depan bangsa ini “.

Melalui perjuangan yang pahit dan keras dan tanpa rasa PAMRIH itu , SUHATSYAH ( SUKARNO , HATTA , SYAHRIR ) dan juga rakyat bersama2 para pejuang lainnya dan mendukung atas nama bangsa Indonesia maka diproklamirkanlah Kemerdekaan Indonesia pada tanggal : 17 Agustus 1945 di Jakarta.Kemerdekaan yang telah di cita citakan para pejuang untuk menjadikan Indonesia sebagai : Negara yang Bebas menentukan dirinya sendiri , BERDAULAT  (tanpa ada nya campur tangan pihak-pihak Asing ), BERMARTABAT.

Seperti sama sama kita selaku bangsa Indonesia yang berdaulat, melimpahnya SUMBER DAYA ALAM  negeri ini, seyogyanya sangat mendukung “ cita cita luhur bangsa ini” dalam mencapai keberhasilan di pelbagai bidang kehidupan. Bahkan keberhasilan yang ditorehkan oleh anak-anak bangsa Indonesia dalam mengisi Kemerdekaan tersebut , baik di dalam maupun di luar negeri telah mengharumkan nama bangsa ini sejajar dengan negara-negara lainnya. Namun beriringnya waktu dan kemajuan zaman , KEMERDEKAAN yang hakiki itu belum di rasakan dan dinikmati oleh anak bangsa ini hampir bisa dikatakan lebih 50.% dari jumlah penduduk saat ini.

Peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin modern dan di dukung teknologi informasi yang canggih dapat menjadikan “ MANUSIA LUPA “akan Pengorbanan para Pahlawan tersebut. Mungkin saja segelintir masyarakat sudah merasakan dan menikmati “ Kue Kemerdekaan” itu selama kurun waktu 76 tahun Kemerdekaan ini. Namun harus kita ingat bahwa : “ Cita cita MULIA  dari para FOUNDING FATHERS ( Pendiri Bangsa) ini belumlah TERPENUHI.

Hal ini dapat kita lihat kemerosotan Indexs Pembangunan Manusia Indonesia dan Bertambahnya tingkat Un Employment ( Pengangguran ) , Kemerosotan Akhlak baik dikalangan  anak-anak bangsa maupun dikalangan Elite Negara ini semakin tidak terkendali.

Kehidupan “ Glamour dan Mewah “ seolah menjadi tontonan bagi rakyat yang “ Have Not”, Papa dan Melarat  , seakan itu menjadi Kebiasaan masyarakat saat ini. Sampai sampai “ Sense of Care” pun hampir punah dilindas oleh kehidupan yang MATERIALISTIS . Inilah dampak dari sistem Ekonomi yang Liberalistic Sekulerism itu. Bahkan dahsyat nya lagi Agama pun sudah terkikis dari Peri Kehidupan dan PeriKeadilan berbangsa dan bernegara .

Opini yang berkembang di masyarakat mengenai Kemerdekaan adalah : FREEDOM FOR  IT TO DOING( Kebebasan dalam berbuat segala hal ). Jelas opini ini tidaklah itu saja melainkan juga yang terpenting ( Urgently ), Kemerdekaan memerlukan : KEADILAN  & KETERATURAN. Perkembangan opini itu, telah menjadi masalah yang serius untuk dipecahkan dan diselesaikan. Sebab hingga kini Kesenjangan Sosial dan Ketidakbebasan yang dirasakan masyarakat kelas menegah bawah , miskin & tertindas juga akan menimbulkan berbagai macam tekanan , sehingga tidak jarang kita jumpai karena alasan tersebut ,banyak masyarakat yang terpaksa berbuat tindakan kriminal dan anarkis. Disinilah sangat diperlukan “ RASA KEADILAN & KETERATURAN dalam Kemerdekaan yang dinikmati selama ini.

Kondisi seperti ini membuat kita sebagai bangsa yang Merdeka dan Beradab seharus nya mengetahui : APA ARTI KEMERDEKAAN ?, dan Apa yang telah kita perbuat untuk Kemerdekaan tersebu?.

Kehidupan manusia modern pada hari ini cenderung “ melupakan “ bahwa dibalik kesibukan dan Kepenatan dalam menjalani pekerjaan , ada satu hal yang “ Tersirat” dari Kemerdekaan yang seharusnya mereka sadari terlebih para Elite Pengambil Keputusan di Negara ini. Dimana arti Kemerdekaan yang sesungguhnya dapat selalu diketahui , bila mereka merasakan relung2 kehidupan saat ini adalah : “ renungan untuk meraih kemajuan di masa yang akan datang , bukan malah sebalik nya “ MELULUHLANTAKKAN & Menggadaikan Negeri ini kepada para Orang2 yang bukan Ahlil Baits dari pada NKRI yang sudah diperjuangkan dahulu oleh para Pahlawan2 Kesuma Bangsa ini. Kita sebagai manusia biasa , terkadang melupakan bahwa selain diri kita ataupun kelompok kita , ada banyak lagi orang yang telah memberikan andil sesuatu yang sangat berarti dalam Kemerdekaan . Dengan 76. Tahun nya usia Kemerdekaan ini, sebaik nya kita “ MERENUNGKAN” dan melakukan evaluasi mengenai “ Arah Jalan Bangsa “ ini kedepan menuju cita2 Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri. [2/8 23:11] Syahrir Nst: Kemerdekaan tidaklah cukup dengan mempertahankan wilayah NKRI saja, akan tetapi juga KEDAULATAN berbangsa dan bernegara termasuk Kedaulatan Ekonomi, Politik , Sosial Budaya serta Kedaulatan HUKUM juga harus dipertahankan agar Thema Dirgahayu pada tahun ini yang berbunyi : INDONESIA TANGGUH INDONESIA TUMBUH” tersebut menjadi realita dlm kehidupan masyarakat dialam Kemerdekaan ini. Jangan sampai nanti, negara2 lain bukan hanya mengenal Indonesia sebagai Nama Sebuah Negara saja. Bung HATTA, sebagai seorang Proklamator Kemerdekaan Indonesia berpesan : bahwa -. PAHLAWAN yang setia itu adalah BERKORBAN, bukan untuk dikenal Namanya, tetapi semata mata untuk membela CITA CITA LUHUR. -. MEMBACA  tanpa Merenungkan itu bagaikan Makan Tanpa DICERNA. -. TIDAK ADA HARTA PUSAKA yang sama berharganya dengan KEJUJURAN.  -. Apa yang kita lakukan di dunia ini, kelak semuanya akan dipertanggung jawabkan melalui “ PENGADILAN ALLAH”. Dirgahayu Indonesia.***

– Gelar Sutan Kumala Bulan – Managing Director PECI – Indonesia.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Oknum Polisi Viral Diduga Pungli di Medan, Dapat Patsus 30 Hari
Nyamar Sebagai Pembeli Seorang Pengedar Sabu di Patumbak Diringkus Polisi
Depot Medan Group dan Elnusa Lamban, SPBU Kehabisan StoK
PD AMPG Sumut Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Momentum Refleksi dan kebangkitan Generasi Muda Golkar
KPPU Sidangkan Perkara Tender Pemeliharaan Mesin Induk MTU Di Bea Cukai
Dukung Peningkatan Pendidikan, PLN Gelar Pelatihan Jurnalistik kepada Himpunan Mahasiswa Listrik Kota Medan
komentar
beritaTerbaru