Rabu, 26 November 2025

Curah Hujan Ekstrem Akibatkan Banjir Bandang dan Longsor secara Beruntun,Tiga Kabupaten di Tabagsel Terkena Dampak Mulai Korban Nyawa hingga Pemukiman

Administrator - Rabu, 26 November 2025 11:40 WIB
Curah Hujan Ekstrem Akibatkan Banjir Bandang dan Longsor secara Beruntun,Tiga Kabupaten di Tabagsel Terkena Dampak Mulai Korban Nyawa hingga Pemukiman
Istimewa
Baca Juga:

Tabagsel | Sumut24.co -

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah di Sumatera Utara (Sumut) berdampak parah di beberapa kabupaten kota,sorotan wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dan Tapanuli Tengah juga Sibolga.

Wilayah Tabagsel ada 3 kabupaten yang terdampak dimana Mandailing Natal (Madina), Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Padangsidimpuan sejak 22–25 November 2025 menimbulkan rangkaian bencana banjir, longsor dan angin Kencang di sejumlah kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina merilis laporan sementara terkait dampak yang terjadi selama tiga hari terakhir, Rabu, 26 November 2025.

Kepala BPBD Madina, Mukhsin Nasution, menegaskan bahwa data yang dihimpun masih bersifat sementara karena sejumlah lokasi belum dapat dijangkau akibat kondisi medan yang sulit. "Laporan ini masih mencakup kejadian 22–24 November. Untuk tanggal 25, petugas masih melakukan pendataan di lapangan," ujarnya.

Awalnya, Bencana banjir pertama tercatat terjadi pada Sabtu, 22 November 2025, sekitar pukul 05.30 WIB di Desa Hutarimbaru, Kecamatan Muara Batang Gadis. Curah hujan yang sangat tinggi membuat Sungai Aek Parlampungan meluap, merendam 70 rumah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Lahan pertanian warga turut terdampak, dengan perkiraan kerusakan mencapai 1,5 hektare.

Masih di hari yang sama, banjir kembali terjadi pada pukul 17.30 WIB di Desa Binanga, Kecamatan Huta Bargot. Genangan air memasuki halaman SDN 024 Binanga, bahkan satu ruang kelas tergenang setinggi 35 cm sehingga sekolah terpaksa meliburkan seluruh siswa.

Debit Sungai Aek Sinailang yang meningkat juga merendam 8 hektare sawah di tiga desa dengan usia tanaman 7–25 hari setelah tanam.

Senin pagi, 24 November 2025, banjir kembali melanda ruas jalan penghubung Kecamatan Batahan dan Sinunukan. Air setinggi 30–50 cm membuat kendaraan besar tidak dapat melintas. Jalan dari Desa Bintungan menuju Batahan IV bahkan tidak dapat dilewati mobil akibat naiknya debit Sungai Aek Batang.

Di wilayah ini, puluhan hektare kebun sawit warga terendam.

Pada pukul 11.30 WIB hari yang sama, Desa Tangga Bosi III, Kecamatan Siabu, mengalami banjir akibat luapan Sungai Aek Badan. Setidaknya 40 hektare lahan padi yang baru berusia 10 hari ikut terendam.

Banjir bandang terjadi pada pukul 12.00 WIB di Dusun Lubuk Shim, Desa Muara Batang Angkola. Arus deras membawa kayu dan batu, merusak sebuah rumah milik Mahmud Ali Hasibuan serta menggerus pondasi bangunan. Warga kehilangan pakaian dan hasil panen berupa 300 kg kemiri.

Di Kecamatan Nagajuang, luapan Sungai Namora merendam jalan penghubung Desa Tambiski Nauli–Tarutung Panjang dengan ketinggian air 30–50 cm. Lahan jagung milik warga ikut rusak.

Pukul 13.16 WIB, banjir kembali terjadi di Desa Lubuk Kapundung II. Luapan Sungai Aek Parlampungan merendam permukiman dan lahan pertanian dengan ketinggian air sekitar 50 cm.

Sore harinya, longsor melanda Jalan Lintas Panyabungan–Batang Natal. Material lumpur dan batu menutup bahu jalan sehingga akses hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil berkapasitas ringan.

Di Kecamatan Natal, puting beliung merusak atap MAN 2 Natal, merobohkan gapura desa, dan merusak belasan rumah warga di Pasar II, Pasar III, dan Desa Setia Karya.

Banjir juga melumpuhkan akses menuju Natal dengan ketinggian air mencapai 50–100 cm.

Dari data Pusdalops BPBD Madina ada 520 KK mengungsi

Sedangkan kabupaten Tapsel Hujan lebat pada Senin, 24 November 2025 mengakibatkan banjir dan longsor di 11 kecamatan, termasuk Sipirok, Batangtoru, Angkola Barat dan Sayur Matinggi.

Adapun Sebelas kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan yang terdampak
I. *Kec. Sipirok
II. *Kec. Marancar
III. *Kec. BATANGTORU
IV. *Kec. ANGKOLA BARAT
V. *Kec. MUARA BATANGTORU
VI. *Kec. ANGKOLA SANGKUNUR
VII. *Kec. ANGKOLA SELATAN
VIII. *Kec. SAYUR MATINGGI
IX. *Kec. BATANG ANGKOLA
X. *Kec. TANAH TIMBANGAN ANGKOLA
XI. *Kec. ANGKOLA MUARATAIS

Korban Jiwa & Dampak Sosial

8 orang meninggal dunia

- 1 di Sipirok
- 1 di Angkola Barat
- 6 di Batangtoru
- Puluhan warga luka-luka
- ± 3.000 KK mengungsi

BPBD Tapsel mencatat masih banyak data kerusakan yang sedang diproses karena akses menuju beberapa desa terputus.

Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak 25 November 2025.


Banjir Bandang di Batangtoru: Dua Korban Jiwa Dievakuasi

Di Kecamatan Batangtoru, banjir bandang yang melanda Desa Aek Ngadol dan Huta Godang menyebabkan dua korban meninggal. Evakuasi dilakukan dengan peralatan darurat karena akses jalan tertutup lumpur, Ratusan warga kini mengungsi ke Desa Batu Hula.

Sedangkan di Padangsidimpuan dari keterangan Dedi Iriansyah Nasution selaku kepala BPBD ada beberapa pemukiman warga yang terendam juga rusak parah dan satu warga masih dalam pencarian

Adapun wilayah yang terdampak banjir meliputi:

Kelurahan Hanopan Sibatu, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
Kelurahan Sidakkal, Gang Bersinar, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
Melati Seberang, Kelurahan Sidakkal, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
Jalan Kasan Taroji, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua
Kelurahan Sabungan, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru
Kelurahan Wek I, Kecamatan Padangsidimpuan Utara

Dedi juga memaparkan kondisi di lapangan meliputi rumah terendam, rumah rusak, dan akses jalan yang terputus. Rincian dampak terhadap warga

Kelurahan Hanopan Sibatu: 30 KK (120 jiwa) terdampak
Kelurahan Sidakkal: 50 KK (150 jiwa) terdampak
Kelurahan Ujung Padang: 80 KK (300 jiwa) terdampak
Kelurahan Sabungan: 80 KK (300 jiwa) terdampak ",ungkapnya

Seorang warga bernama Wira (26) hilang terseret arus Sungai Aek Sibontar pada Selasa, 26 November 2025. Ia hanyut saat sedang mencari ikan bersama temannya. Tim BPBD, TNI, Polri dan Basarnas telah dikerahkan untuk melakukan pencarian.

Longsor besar menutup total Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) penghubung Padangsidimpuan–Sibolga. Sebuah truk tangki hampir tertimbun dan bahkan menabrak rumah warga akibat terdorong material longsor. Hingga siang hari, alat berat belum terlihat di lokasi.

Cuaca pada 26 November 2025 masih menunjukkan intensitas hujan sedang hingga tinggi. Warga diminta tetap waspada.

Bencana yang melanda wilayah Madina,Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan menunjukkan bahwa curah hujan ekstrem masih menjadi ancaman serius di Sumatera Utara.

Pemerintah daerah dan aparat gabungan terus berupaya melakukan penanganan cepat, namun situasi masih dinamis dan membutuhkan kewaspadaan seluruh pihak.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
DLHK Sumut Dorong KLHK Lebih Selektif Beri Izin Pengelolaan Hutan Usai Banjir Bandang Tapteng
Telkomsel Prihatin Atas Bencana Alam di Tapanuli Tengah dan Sibolga, Upaya Pemulihan Jaringan Terus Dilakukan
Banjir Bandang dan Longsor Melanda Tabagsel, Tapsel Terparah
Banjir Bandang dan Longsor Melanda Tabagsel, Tapsel Terparah
BREAKING NEWS — Longsor Telan Empat Nyawa di Tapanuli Tengah, Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Kecamatan
Pemkab Deli Serdang & Pemko Medan Sepakat Kerja Sama Atasi Banjir
komentar
beritaTerbaru