
SPS Aceh Panen Apresiasi, Sukses Jadi Tuan Rumah Rakernas dan HUT ke-79
SPS Aceh Panen Apresiasi, Sukses Jadi Tuan Rumah Rakernas dan HUT ke79
kotaBaca Juga:
- Bangun Sinergi Positif,AKBP Dr. Wira Prayatna Sambut Audiensi BEM Nusantara Padangsidimpuan dan Tapsel
- Golkar Tapsel Sentuh Hati Masyarakat di HUT ke-61, Rahmat Nasution : Komitmen Tulus Berikan Dukungan dan Solusi
- Polres Tapsel Tegaskan Penanganan Kasus di Paluta, Ipda Nofriyanti Siregar : Sesuai Prosedur, Bukan Lamban
Curah hujan tinggi menyebabkan sungai meluap dan merendam ratusan rumah warga. Tidak hanya itu, bencana ini diperparah oleh munculnya ribuan kubik kayu gelondongan yang terbawa arus, menghancurkan puluhan rumah dan berbagai fasilitas umum.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kalaksa BPBD Tapsel, Puput Mashuri, meskipun tidak ada korban jiwa, dampak bencana ini sangat signifikan. Sebanyak 30 rumah dilaporkan terdampak langsung, sementara 700 warga dari Desa Kota Tua dan sekitarnya terpaksa mengungsi. Ratusan kepala keluarga (KK) kini kehilangan tempat tinggal dan harus menghadapi situasi sulit di pengungsian
*Ribuan kubik Kayu Gelondongan Perparah Dampak Banjir*
Selain banjir yang merendam rumah, arus deras membawa kayu gelondongan dalam jumlah besar dalam taksiran ribuan kubik yang menghantam rumah warga, fasilitas umum. Kerusakan akibat kayu ini menciptakan beban tambahan bagi warga dan pemerintah daerah.
Timbul dugaan bahwa, Kehadiran ribuan kubik kayu gelondongan yang hanyut diduga berasal dari aktivitas ilegal, seperti penebangan liar di kawasan hulu sungai. Praktik ini memperburuk daya dukung lingkungan, menyebabkan tanah longsor, dan memperbesar potensi bencana saat hujan deras turun.
"Banjir kali ini berbeda, kerusakan lebih parah akibat gelondongan kayu yang berskala besar menghantam rumah kami," ujar salah seorang warga Desa Kota Tua yang terdampak.
Fenomena kayu gelondongan yang terbawa arus menjadi sorotan utama. Penebangan liar atau deforestasi yang tidak terkendali menunjukkan lemahnya pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan hutan di wilayah Tapanuli Selatan.
Untuk menangani pengungsi, BPBD Tapsel mendirikan tiga titik lokasi penampungan, yakni di Somaninggir, Istana Hasadaon Kota Tua, dan Gereja KPA Kota Tua. Di lokasi tersebut, telah didirikan tenda darurat dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi.
Tidak hanya itu, air bersih juga telah disediakan guna menjaga kesehatan para korban banjir. "Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik agar para pengungsi tetap sehat dan mendapatkan kebutuhan dasarnya selama masa tanggap darurat ini," ujar Puput Mashuri.
Namun, upaya tanggap darurat ini hanya solusi jangka pendek. Untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan tindakan preventif yang melibatkan penegakan hukum terhadap dugaan penebangan liar, reboisasi di kawasan hulu, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem.zal
SPS Aceh Panen Apresiasi, Sukses Jadi Tuan Rumah Rakernas dan HUT ke79
kotaJAKARTA SUMUT24.CO Menjelang pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) keXI dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke66 Ormas Pemuda Pancasila, panit
NewsAkan Direlokasi ke Jalan Sutomo, PKL di Jalan Diponegoro Ditertibkan
kotaPerkuat Sinergi dan Kepastian Hukum, Kejati Kepri dan PT Nindya Karya Teken Perjanjian Kerja Sama.
kotaBertemu Ketua NasDem SumutKapolrestabes Medan Sampaikan Permintaan Maaf
kotaDPRD Sumut Soroti Surat Edaran Sekda ASN Beli Cabai Buruk, Desak Evaluasi Dan Ganti Dirut PT Dirga Surya
kotaMEDAN Sumut24.co Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck, menyatakan kesiapannya untuk kem
NewsTerapkan Restorative Justice, Anggota DPRD dan Kades Sena Kec.Batang Kuis Apresiasi Polsek Batang Kuis Polresta Deli Serdang
kotaMedan sumut24.co Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai pertemuan antara Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak
kotaDua Hal Penting yang Harus Diperhatikan Bupati Syaifullah untuk Masyarakat Mandailing Natal
kota