Kamis, 23 Oktober 2025

Banjir Bandang di Tantom Tapsel terlihat ribuan kubik Glondongan Kayu Perparah Kerusakan, 700 Warga Mengungsi

Administrator - Kamis, 19 Desember 2024 15:34 WIB
Banjir Bandang di Tantom Tapsel terlihat ribuan kubik Glondongan Kayu Perparah Kerusakan, 700 Warga Mengungsi
Tapsel |sumut24.co -

Baca Juga:

Banjir bandang melanda Desa Kota Tua dan Desa Simaninggir, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), pada Rabu (18/12/2024) pukul 16.00 WIB.

Curah hujan tinggi menyebabkan sungai meluap dan merendam ratusan rumah warga. Tidak hanya itu, bencana ini diperparah oleh munculnya ribuan kubik kayu gelondongan yang terbawa arus, menghancurkan puluhan rumah dan berbagai fasilitas umum.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kalaksa BPBD Tapsel, Puput Mashuri, meskipun tidak ada korban jiwa, dampak bencana ini sangat signifikan. Sebanyak 30 rumah dilaporkan terdampak langsung, sementara 700 warga dari Desa Kota Tua dan sekitarnya terpaksa mengungsi. Ratusan kepala keluarga (KK) kini kehilangan tempat tinggal dan harus menghadapi situasi sulit di pengungsian

*Ribuan kubik Kayu Gelondongan Perparah Dampak Banjir*

Selain banjir yang merendam rumah, arus deras membawa kayu gelondongan dalam jumlah besar dalam taksiran ribuan kubik yang menghantam rumah warga, fasilitas umum. Kerusakan akibat kayu ini menciptakan beban tambahan bagi warga dan pemerintah daerah.

Timbul dugaan bahwa, Kehadiran ribuan kubik kayu gelondongan yang hanyut diduga berasal dari aktivitas ilegal, seperti penebangan liar di kawasan hulu sungai. Praktik ini memperburuk daya dukung lingkungan, menyebabkan tanah longsor, dan memperbesar potensi bencana saat hujan deras turun.

"Banjir kali ini berbeda, kerusakan lebih parah akibat gelondongan kayu yang berskala besar menghantam rumah kami," ujar salah seorang warga Desa Kota Tua yang terdampak.

Fenomena kayu gelondongan yang terbawa arus menjadi sorotan utama. Penebangan liar atau deforestasi yang tidak terkendali menunjukkan lemahnya pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan hutan di wilayah Tapanuli Selatan.

Untuk menangani pengungsi, BPBD Tapsel mendirikan tiga titik lokasi penampungan, yakni di Somaninggir, Istana Hasadaon Kota Tua, dan Gereja KPA Kota Tua. Di lokasi tersebut, telah didirikan tenda darurat dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi.

Tidak hanya itu, air bersih juga telah disediakan guna menjaga kesehatan para korban banjir. "Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik agar para pengungsi tetap sehat dan mendapatkan kebutuhan dasarnya selama masa tanggap darurat ini," ujar Puput Mashuri.

Namun, upaya tanggap darurat ini hanya solusi jangka pendek. Untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan tindakan preventif yang melibatkan penegakan hukum terhadap dugaan penebangan liar, reboisasi di kawasan hulu, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bangun Sinergi Positif,AKBP Dr. Wira Prayatna Sambut Audiensi BEM Nusantara Padangsidimpuan dan Tapsel
Golkar Tapsel Sentuh Hati Masyarakat di HUT ke-61, Rahmat Nasution : Komitmen Tulus Berikan Dukungan dan Solusi
Polres Tapsel Tegaskan Penanganan Kasus di Paluta, Ipda Nofriyanti Siregar : Sesuai Prosedur, Bukan Lamban
Harapan Baru di HKGB ke-73, AKBP Yon Edi Bantu Anak Bripka Mara Oloan di Pintu Padang Tapsel 'Melangkah' Lagi
MBG bersama Sihar Sitorus di Muaratais Tapsel,Data Keterangan Jumlah Penerima Manfaat di Sumut beserta Porsinya
Lapangan Sarasi Tapsel Gegap Gempita! Ribuan Warga Senam Sehat Bareng Sihar Sitorus
komentar
beritaTerbaru