JMSI Sumut Anugerahkan Award 2025 kepada AKBP Wira Prayatna atas Dedikasi Humanis di Dunia Kepolisian
JMSI Sumut Anugerahkan Award 2025 kepada AKBP Wira Prayatna atas Dedikasi Humanis di Dunia Kepolisian
kota
Baca Juga:
Pemerintah berencana mengubah sistem pendistribusian pupuk subsidi dari yang sebelumnya menggunakan E-RDKK (elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok) menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Wacana ini dilontarkan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengusulkan agar petani membuka rekening pribadi untuk kemudian membeli pupuk non-subsidi.
Namun, rencana ini mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk petani dan pengamat. Direktur MATA Pelayanan Publik Sumatera Utara, Abyadi Siregar, menyebut wacana ini sebagai kebijakan yang tidak tepat. Abyadi, mantan Kepala Ombudsman RI Sumut, mengkritik kebijakan tersebut dengan alasan masalah utama yang dihadapi petani selama ini adalah kekosongan stok pupuk subsidi pada saat dibutuhkan.
Menurut Abyadi, permasalahan yang sebenarnya adalah administrasi yang buruk dalam pendataan penerima pupuk subsidi. "Buktinya, pada tahun 2023, ribuan ton pupuk subsidi di Sumut tidak ditebus oleh petani dan akhirnya kembali ke negara," ujarnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus memperbaiki pendataan petani penerima subsidi, daripada mengubah sistem yang ada menjadi BLT.
Abyadi juga mengkhawatirkan dampak dari BLT Pupuk, yang berpotensi menyebabkan dana tidak digunakan sesuai peruntukannya, seperti untuk membeli kebutuhan non-pertanian. Selain itu, perbedaan harga yang besar antara pupuk non-subsidi dan subsidi dapat memaksa petani membeli pupuk dengan kualitas rendah, yang pada akhirnya merugikan produktivitas pertanian nasional.
Senada dengan Abyadi, Suhardi, seorang petani di Serdangbedagai, juga menolak sistem BLT Pupuk. Menurutnya, sistem distribusi pupuk saat ini sudah berjalan dengan baik dan memastikan pupuk tidak disalahgunakan. Ia berharap pemerintah mengkaji ulang rencana ini demi kesejahteraan petani.
Penolakan terhadap wacana BLT Pupuk ini mencerminkan kekhawatiran mendalam dari para petani dan pengamat mengenai masa depan sektor pertanian jika kebijakan ini diberlakukan tanpa kajian yang mendalam. (red)
JMSI Sumut Anugerahkan Award 2025 kepada AKBP Wira Prayatna atas Dedikasi Humanis di Dunia Kepolisian
kota
Pemerintah Kabupaten Simalungun Terima SimbolSimbol Pahlawan Nasional Tuan Rondahaim dari Ahli Waris
kota
Berkunjung Ke Kemenhut RI, Wakil Bupati Simalungun Bahas Penguatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Bersama Wakil Menteri Kehutanan
kota
sumut24.co BATUBARA l PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersama Komisi XII DPR RI dan sejumlah BUMN seperti Pertamina, Antam, PLN, BRI
News
Kolam Retensi Gagal Berfungsi, FPUSU Soroti Tata Kelola Infrastruktur Kampus
kota
Wakil Bupati Simalungun Hadiri Pelantikan Pengurus Kwarda Sumut, Pramuka Didorong Perkuat Peran dalam Pencegahan Narkoba
kota
Rakor Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana di Kota Pematangsiantar
kota
Guru memeringati Hari Guru Nasional sekaligus HUT ke80 dan HUT PGRI
kota
Bawaslu Gelar Forum Belajar di Medan, Pakar Demokrasi Indonesia Mundur, Pemilu Hanya Legitimasi bagi Rezim Oligarkis
kota
Bank Sumut Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumut
kota