Minggu, 27 Juli 2025

Remembering The Past, Remaking The Future

Administrator - Sabtu, 22 Juni 2024 11:07 WIB
Remembering The Past, Remaking The Future
Istimewa
Baca Juga:

Medan I Sumut24.co
Sipirok adalah nama besar di Sumatera Utara, dengan sumbangan yang tak kecil untuk Indonesia, melalui putera-puteri terbaiknya, sejak dahulu kala. Kita tak hanya bicara tentang Gubernur kita Raja Inal Siregar dengan gagasan Marsipature Huta Na Be yang terkenal itu. MH Ritonga yang tokoh Kepolisian; Hasrul Harahap yang Menteri Pertanian; Arifin Siregar yang Menteri Keuangan, dan lain-lain.
Demikian akademisi FISIP UMSU Shohibul Anshor Siregar dalam narasinya untuk acara Pasombu Lungun Induk Keluarga Ikatan Pelajar Seluruh Indonesia (IKAPSI) Sipirok di Hotel Danau Toba, Sabtu.
Hari ini mungkin juga masih ada anak yang baru lahir di Sipirok bernama Mohammad Yamin Hutasuhut; mungkin juga ada nama Hasrul Ritonga, ada nama Raja Inal Harahap dan ada Arifin. Tetapi kaliber putera Sipirok sebesar Armyn Pane, Sanusi Pane, yang sastrawan besar, atau Lafran Pane, yang pendiri organisasi mahasiswa terbesar HMI, tidak lagi muncul.
Memang peran penting seperti pernah dimainkan oleh Sahala Muda Pakpahan, tokoh militer yang tak dihitung dalam konstelasi Nasional Hindia Belanda, tak mungkin diulangi lagi saat ini, pada alam merdeka. Pakpahan berhasil mencegat pasukan Belanda yang di dalamnya seseorang bernama Spoor, berpangkat Letnan Jenderal, ikut serta. Tewas di tangan pemimpin lasykar rakyat ini, Belanda mengarang cerita bahwa pemimpin tertinggi militer Belanda itu mati kena racun di sebuah restoran terapung di Tanjung Priok. Tokoh militer di Sumatera Utara pada waktu itu (1949) berebut klaim sebagai pelaku atau perencana operasi.
Dulu ada Armada Dagang Angkutan Laut bernama Sipirok. Dulu ada firma Sibual-buali. Mungkin kini masih ada angkutan Sipirok Nauli. Ada nama kedai kopi atau rumah makan Sipirok. Tetapi keduanya tak mungkin dibandingkan.
Apa yang hilang? Mengapa prestasi-prestasi puncak yang dulu sukses digondol oleh putera Sipirok, kini justru sepi dari perhitungan?
Shohibul Anshor Siregar menuntut dilakukannya orientasi nilai dan budaya. Sesuatu telah hilang, termasuk egalitarianisme dan perasaan tak puas atas apa yang dicapai. Harus ada alokasi perhatian khusus dari IKAPSI untuk mensiasati jalan baru kemajuan Sipirok.
Shohibul Anshor Siregar yang memberi judul narasinya "Remembering the past, Remaking the Future" itu menghimbau, diaspora Sipirok, di mana pun juga, harus ikut merasakan keprihatinan ini.red

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
LAPAS KELAS IIB PADANGSIDIMPUAN LAKUKAN PEMINDAHAN 99 ORANG TAHANAN JAKSA DAN PENGADILAN KE RUTAN SIPIROK
AKBP Yasir Ahmadi Serahkan Bantuan Sosial kepada Purnawirawan Polri dalam Rangka HUT Bhayangkara ke 79 di Pasar Sipirok Tapsel
Lawan Stunting Demi Indonesia Emas 2045, Sihar Sitorus dan Gus Irawan Gaungkan Pentingnya Gizi Anak
Tangkap Pengedar Sabu di Sipirok, Polres Tapsel Ungkap Peran Pelaku dan Pemasok
Gus Irawan Pasaribu Dorong MTQ Sipirok Percepat Kemajuan Ibu Kota Kabupaten Tapanuli Selatan
Tutup Pameran Wedding Expo Parsaoran Nauli, Rico Waas: Semoga Jadi Event Tahunan
komentar
beritaTerbaru