Jumat, 22 Agustus 2025

Bayar Rp 14,2 Miliar, 10 WNI Dibebaskan

Administrator - Senin, 02 Mei 2016 11:07 WIB
Bayar Rp 14,2 Miliar, 10 WNI Dibebaskan

JAKARTA|SUMUT24 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf akhirnya dibebaskan setelah satu bulan disandera. Sebelumnya ada kabar, tercapainya kesepakatan pembayaran tuntutan uang tebusan antara PT Patria Maritim Lines selaku pemilik kapal dengan pihak Abu Sayyaf senilai 50 juta Peso atau sekitar Rp 14,2 miliar.

Baca Juga:

Kepala Penerangan Kodam Mulawarman, Kolonel Andi Gunawan, Minggu, (1/5) mengatakan, dia mengaku memperoleh informasi bahwa PT Patria Maritim Lines telah membayar tebusan ke Abu Sayyaf. “Pimpinan TNI belum mengabarkan apa pun soal sandera ini. Namun informasinya memang pihak perusahaan sudah membayar tebusan yang menjadi tuntutan Abu Sayyaf,” ujar Kolonel Andi Gunawan.

Sehubungan itu, gerombolan Abu Sayyaf hanya membebaskan 10 sandera, yang merupakan karyawan PT Patria Maritim Lines. Mereka masih menahan empat ABK MV Massive 6, yang merupakan kapal batu bara dan turut menjadi korban perompakan di perairan Filipina.

Para sandera yang dibebaskan adalah Peter Tonsen Barahama, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Suriansyah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Oktavianto, Rinaldi dan Wendi Raknadian. Adapun sandera yang tersisa adalah yakni Moch Ariyanto Misnan, Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi dan Samsir.

Andi mengatakan, sepuluh sandera itu masih dalam proses pemulangan ke Jakarta dalam waktu dekat ini. Pemerintah Filipina masih memeriksa kondisi kesehatan para sandera sebelum dipulangkan. “Informasinya akan dipulangkan ke Jakarta dalam waktu dekat ini,” kata dia.

Meskipun demikian, 500 personil pasukan khusus TNI/Polri masih terus bersiaga di Pangkalan Utama TNI AL Tarakan Kalimantan Utara. Kapal perang juga tetap disiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan.

Staf Koordinator Kru PT Patria Maritim Lines di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Arief Hermawan menyatakan dia tidak mengetahui perkembangan terbaru soal pembebasan sandera. Menurut dia, penanganan urusan ini ditangani langsung manajemen pusat perusahaan di Jakarta.

“Saya juga tidak mengetahui informasinya apakah perusahaan sudah membayar tebusan yang menjadi tuntutan Abu Sayyaf,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, mengatakan sesuai dengan jadwal, 10 WNI itu akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, sore.

Namun, Sutiyoso belum mau membuka bagaimana keadaan 10 WNI itu. Dia meminta masyarakat bersabar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.

“Sore ini pemerintah akan memberikan pengumunan ya,” kata Sutiyoso kepada wartawan, Jakarta, Minggu (1/5).

Diketahui, Minggu 1 Mei 2016, Kepolisian Filipina mengabarkan bahwa 10 pelaut Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf dan disandera selama lima pekan dibebaskan.

Adapun 10 orang itu disandera Abu Sayyaf pada 28 Maret lalu. Sejauh ini belum diketahui alasan pembebasan para sandera itu.

Ke-10 sandera Indonesia itu dibebaskan enam hari setelah Abu Sayyaf memenggal sandera asal Kanada, John Ridsdel.

Sampai saat ini, Abu Sayyaf masih menyandera 11 orang, yaitu empat warga Indonesia, empat warga Malaysia, serta masing-masing seorang warga Kanada, Norwegia, dan Belanda.

Abu Sayyaf adalah kelompok radikal yang memberontak terhadap Pemerintah Filipina sejak 1970-an dan selama ini sudah menewaskan sedikitnya 100.000 orang. (int)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Masuk Dalam Sorotan KPK, Benarkah Yayasan Gus Irawan Jadi Corong Korupsi CSR BI..?
Profil Idianto: Pejabat Senior Kejagung RI yang Terseret Dugaan Suap Proyek Jalan di Sumatera Utara
Bupati Saipullah Nasution Sampaikan Nota Pengantar LPJ APBD Tahun 2024 di Gedung DPRD Madina
Pemkot Padangsidimpuan bersama UIN Syahada dan PT Pos Indonesia Teken MoU, Letnan Dalimunthe : Kolaborasi untuk Pelayanan Terbaik
Walikota Padangsidimpuan gelar Rakor Persiapan Panen Raya bersama Gubernur Sumut, Ini Tanggalnya
Letnan Dalimunthe Pimpin Langsung Pembukaan Kejuaraan Atletik Walikota CUP 2025
komentar
beritaTerbaru