Jumat, 22 Agustus 2025

Peningkatan Ekspor China Pengaruhi Impor Indonesia

Administrator - Jumat, 15 April 2016 07:50 WIB
Peningkatan Ekspor China Pengaruhi Impor Indonesia

JAKARTA | SUMUT24 Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan peningkatan ekspor China dapat mempengaruhi volume impor Indonesia dan berdampak pada neraca perdagangan secara keseluruhan.

Baca Juga:

“Impor kita yang terbesar adalah China, meskipun tidak selalu nomor satu, kadang-kadang tiga besar atau empat besar, tentu ada dampaknya (peningkatan ekspor China),” katanya di Jakarta, Kamis (14/4).

Suryamin mengatakan impor nonmigas tersebut bisa berdampak positif apabila barang-barang yang masuk ke Indonesia merupakan barang modal yang dibutuhkan untuk mendorong kinerja investasi.

Namun, menurut dia, impor tersebut harus menjadi catatan pemerintah, apabila merupakan barang-barang konsumsi, yang dikhawatirkan bisa bersaing dengan produk-produk asli buatan dalam negeri.

“Kalau barang modal, bisa positif ke kita, asal jangan ekspor seperti barang-barang konsumsi, apalagi konsumsi yang sebetulnya bisa dibuat di sini, itu yang penting,” ujar Suryamin.

Dia menjelaskan, selama ini Indonesia banyak mengimpor barang-barang modal yang dibutuhkan untuk mendukung perekonomian, seperti alat mesin, peralatan mekanik, peralatan listrik maupun peralatan IT dari China.

“Barang-barang ini bisa menggerakkan ekonomi karena merupakan bagian dari investasi. Investasi ini bisa menggerakkan instrumen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dalam komponen pertumbuhan,” katanya.

BPS mencatat impor nonmigas dari China merupakan yang tertinggi pada periode Februari 2016 yaitu mencapai 4,87 miliar dolar AS, lebih tinggi dari Jepang 1,92 miliar dolar AS dan Thailand 1,48 miliar dolar AS.

Sebelumnya, Badan Umum Bea Cukai China mencatat ekspor dalam denominasi yuan melonjak 18,7 persen tahun ke tahun pada Maret, kenaikan pertama sejak Desember, dibandingkan dengan penurunan 20,6 persen pada Februari dan 6,6 persen pada Januari.

Para analis mengatakan data positif China menunjukkan stabilisasi perekonomian negara itu, yang memungkinkan The Fed (Bank Sentral AS) untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga sebelum pertengahan tahun. (okz)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Masuk Dalam Sorotan KPK, Benarkah Yayasan Gus Irawan Jadi Corong Korupsi CSR BI..?
Profil Idianto: Pejabat Senior Kejagung RI yang Terseret Dugaan Suap Proyek Jalan di Sumatera Utara
Bupati Saipullah Nasution Sampaikan Nota Pengantar LPJ APBD Tahun 2024 di Gedung DPRD Madina
Pemkot Padangsidimpuan bersama UIN Syahada dan PT Pos Indonesia Teken MoU, Letnan Dalimunthe : Kolaborasi untuk Pelayanan Terbaik
Walikota Padangsidimpuan gelar Rakor Persiapan Panen Raya bersama Gubernur Sumut, Ini Tanggalnya
Letnan Dalimunthe Pimpin Langsung Pembukaan Kejuaraan Atletik Walikota CUP 2025
komentar
beritaTerbaru