Kamis, 25 Desember 2025

Syahrir Nasution : Tidak Boleh Kalah dan Dikangkangi Oleh Belenggu Kekuasaan

Administrator - Sabtu, 22 Februari 2020 17:22 WIB
Syahrir Nasution :  Tidak Boleh Kalah dan Dikangkangi Oleh Belenggu Kekuasaan

Syahrir Nasution : Tidak Boleh Kalah dan Dikangkangi Oleh Belenggu Kekuasaan

Baca Juga:

MEDAN I SUMUT24.co Mereka terbangun tatkala orang lain tertidur, Berdiri tegar ketika orang lain tertunduk. bersuara padahal orang lain terdiam , dan juga di saat orang lain terlena dan terbuat oleh rayuan duniawi. Akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh kalah dan dikangkangi oleh belenggu kekuasaan, ucap Wakil Ketua Hikma Sumut Syahrir Nasution kepada Wartawan, Sabtu (22/3). Menurutnya, “ Rayuan Duniawi”. Bahkan melawan walaupun orang lain menyerah , dan menyanggah meski orang lain mengalah, menggebrak serta mendobrak “ TIRANI”. Apakah kita mampu mengobah , menggugah “ NURANI”, begitulah seorang Intelektual. Namun timbul pertanyaan di benak kita, Siapa kah Intellectual itu?, Apakah mereka mereka itu sama dengan Ulama? Dan Mengapa masyarakat memerlukan mereka? Bagaimana sikap mereka terhadap penguasa?, pertanyaan-pertanyaan ini penting di kemukakan , mengingat pengaruh golongan ini sebagai kekuatan Moral.Oleh karena ada pepatah arab mengatakan, Eksistensi suatu bangsa tergantung dari pada moral bangsa tersebut. Lebihlanjut Direktur PECI Itu, Sebab bila Moral bangsa di suatu negara itu baik maka akan baiklah negara tersebut. sebalik nya jika moral bangsa tersebut rusak maka “ tunggulah kehancuran Negara itu. Justru itu kekuatan moral yg mesti di perhitungkan dari para intellektual sangat di dambakan oleh masyarakat kelas bawah (Grass Roots). Seorang intellektual adalah juga mereka yg selalu “ bersebrangan” dng penguasa,senantiasa Kritis & memberontak thd segala bentuk ke mapanan ataupun Status Quo. Mereka adalah, orang2 yg berumah diatas “ angin” , tidak membumi, tak berkuasa dan hanya pandai bicara. [20/2 23:03] syahrir nst binjai: Julian Benda ( 1867 – 1956. ) yang memantik perdebatan seputar intellektual dan perannya di dunia barat. Dalam karya monumental nya : La Trabison Des Clercs, pada thn 1927 , J. Benda memperhadapkan kaum intellektual dengan kaum awam. Intellektual merupakan pejuang kebenaran & keadilan. Intellektual sejati ibarat burung merpati terbang bebas di udara, mereka yg tekun menikmati bidang keahliannya sbg Scienties ( ilmuwan ), pemikir atau budayawan , bukan karena imbalan materi ataupun kepentingan sesaat ( fragmatisme). [20/2 23:11] syahrir nst binjai: Intellectual Sejati akan berkata: Kerajaan saya bukan di dunia ini , meskipun tidak berarti Intellectual harus “ mengucilkan diri” dan asyik dng dunia nya sendiri. Tuntutan Ilmu Pengetahuan itu untuk di amalkan, bukan sekedar di ajarkan dan tak peduli ( acuh ) thd “ Realitas Sosial “ di tengah2 kehidupan masyarakat hari ini. Inilah pertanyaan besar bagi kalangan Intellectual2 yg sedang bersembunyi di kampus kampus. Semoga tidak semua nya demikian “ mengambil Zona Aman” yg sdh jauh lari dari makna Intellectual itu sendiri. Negara jng dijadikan panggung badut-badut politik segelintir orang-orang avountureer, tegasnya. (W03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Dari Alam hingga Edutainment, Perth Menawarkan Paket Lengkap untuk Wisata Keluarga
Langkah Bersama untuk Pendidikan, Musim Mas Dukung Smart Class di UINSU Hadirkan Ruang belajar Modern dan Adaptif
Dukung Percepatan Pemulihan, Maybank Indonesia Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Alam Sumatera
Musim Mas Kembali Beri Dukungan Kepada IPB University untuk Perbaikan Infrastruktur melalui Renovasi Ruang Publik
Maxim Apresiasi Ketangguhan Pengemudi Perempuan di Jawa Barat
Spotify Bagikan Tips dan Deretan Fitur Baru untuk Bikin Momen Liburan Lebih Seru
komentar
beritaTerbaru