Kamis, 23 Oktober 2025

Gubsu: Ponpes Lahirkan SDM Dengan Kesalehan Sosial

Administrator - Selasa, 31 Mei 2016 08:20 WIB
Gubsu: Ponpes Lahirkan SDM Dengan Kesalehan Sosial

PANYABUNGAN | SUMUT24

Baca Juga:

Empat hari pasca dilantik menjadi Gubernur Sumut, Ir H Tengku Erry Nuradi MSi ziarah ke Makam Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Musthafawiyah Purba Baru, Syekh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily di Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu sore (30/5).

Saat tiba, rombongan Gubernur Sumut langsung disambut pihak pengelola Ponpes Musthafawiyah Purba Baru dan sejumlah tokoh agama. Kemudian rombongan memasuki komplek pemakaman yang tepat berada di bagian depan, seberang komplek pompes. Prosesi ziarah berlangsung sederhana, namun khusuk dipimpin salah seorang guru Ponpes Musthafawiyah Purba Baru.

Usai ziarah, rombongan kemudian bersilaturahmi ke rumah H Mustfa Bakri Nasution, cucu Syekh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily, tepat di samping komplek kuburan.

Dalam kesempatan itu, Tengku Erry Nuradi mengatakan apresiasi karena Ponpes Masthafawiyah telah banyak melahirkan ulama hingga di kenal dengan julukan ‘Kota Sejuta Satri’ dan ‘Madina Serambi Mekah Sumatera Utara’.

“Ini adalah citra yang layak kita banggakan. Dari Pondok Pesantren Musthafawiyah ini telah banyak lahir dai-dai, ustadz-ustadz dan tokoh-tokoh agama yang terkenal,” sebut Erry.

Peran pesantren di masa mendatang, sebut Erry, tidak lagi sebatas melahirkan tokoh-tokoh agama, tetapi lebih dari itu, sebagai wadah menciptakan SDM handal berbagai bidang yang menguasai Iman dan Taqwa (Imtaq) dan Iman dan Teknologi (Imtek).

“Ditengah dekradasi moral generasi muda saat ini akibat peredaran narkoba dan budaya asing yang tidak baik, kita membutuhkan SDM-SDM yang mampu menularkan kesalehan sosial, tidak hanya kesalehan personal,” ujar Erry.

Kesalehan sosial, sebut Erry, akan mengajarkan budaya peduli dilingkungan masyarakat. “Budaya saling tolong menolong, peduli terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu, bagian dari kesalehan sosial yang saat ini mulai luntur dari kultur masyarakat kita,” papar Erry.

Secara terpisah, Bupati Madina H Dahlan Hasan Nasution mengatakan, Ponpes Mustafawiyah Purba Baru merupakan salah satu pondok pesanten pertama dan tertua di Indonesia yang berdiri 105 tahun lalu. Saat ini memiliki santri dan satriwati sebanyak 10.400 orang.

“Dari jumlah itu, yang bayar uang sekolah di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru hanya sebagian kecil saja. Anak yatim, anak tenaga pendidik di Pesantren Musthafawiyah dan anak dari keluarga kurang mampu, tidak dibebani uang sekolah,” jelas Dahlan.

Kendati demikian, pihak pengelola Ponpes Musthafawiyah terus melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. “Pemkab Madina telah menyiapkan kebun untuk pesantren yang nantinya, hasil kebun akan digunakan untuk kebutuhan operasional pesantren. Tetapi kebun ini tentu tidak cukup. Masih banyak kebutuhan lain yang sangat mendesak,” tambah Dahlan.

Asrama tempat tinggal untuk santri dan satriwati misalnya. Dengan populasi yang terus bertambah tiap tahun, ketersediaan asrama Ponpes Mustafawiyah Purba Baru tidal lagi mencukupi. “Di asrama putri, saat ini kepala ketemu dengan kaki. Sangat padat. Itulah kondisinya saat ini. Pemerintah Kabupaten Madina berterima ksih karena ke Pak Gubernur karena telah menjembatani dengan menteri PU untuk pembangunan asrama putra dan puteri Pesantren Mustafawiyah Purba Baru,” papar Dahlan.

Selain itu, ketersediaan air layak konsumsi juga menjadi persoalan yang harus segera mendapat solusi. “Air yang digunakan para santri selama ini adalah air sungai yang mengalir dari Gunung Sorik Marapi. Dahulunya air panas. Setelah dialirkan ke bawah, airnya tidak panas lagi. Baik mengurangi gatal-gatal, tetapi kalau di minum rasanya anyep karena mengandung belerang tinggi,” sebut Dahlan.

Selain Ponpes Purba Baru, banyak pesantren lain yang tersebar di Kabupaten Madina membutuhkan perhatian. Ziarah tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja Gubernur Sumut ke Kabupaten Madina dalam rangka membuka Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Daerah Sumatera Utara (Pospedasu) ke VI yang terpusat di lapangan Tapian Siri-siri Syariah, kompleks perkantoran Panyaloting Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina. (W03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Bangunan Tingkat Tiga di Jalan Besar Sunggal Diduga Berdiri Tanpa PBG
Jaksa Agung RI Lantik 17 Kepala Kejaksaan Tinggi dan 20 Pejabat Eselon II di Lingkungan Kejaksaan Agung
PABASO INDAH LOGISTIK: Solusi Pengiriman Barang Cepat dan Aman ke Seluruh Indonesia
Forkopimca Siantar dan Instansi Terkait Tertibkan Pohon Rawan Tumbang di Jalur Vital Kecamatan Siantar
Respons Cepat Pemkab Simalungun Atasi Putusnya Jalan Raya–Raya Kahean
Itinerary 2 Hari di Jogja untuk Wisatawan dari Jakarta
komentar
beritaTerbaru