Kamis, 23 Oktober 2025

Tujuh Warga Meninggal Disapu Awan Panas G. Sinabung

Administrator - Senin, 23 Mei 2016 07:06 WIB
Tujuh Warga Meninggal Disapu Awan Panas G. Sinabung

Medan-SUMUT24

Baca Juga:

Korban meninggal dunia akibat tersapu awan panas yang meluncur dari kawah Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bertambah menjadi tujuh orang. Korban ketujuh bernama Ibrahim Sembiring meninggal dunia Minggu pagi (22/5).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Jhonson Tarigan mengatakan Ibrahim sempat mendapat perawatan di Medan. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. “Luka bakarnya lebih dari 50 persen,” ujarnya, kemarin.

Menurut Tarigan, petugas gabungan penyelamat hingga Minggu siang terus melakukan penyisiran terhadap korban dan masyarakat yang masih berada di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Bila ditemukan, mereka dibawa keluar dari zona merah atau zona larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas.

Adapun korban dalam keadaan kritis akibat luka bakar telah dirujuk ke Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, yakni Cahaya Sembirng dan Cahaya Beru Tarigan. “Semuanya warga Desa Gamber,” ujar Tarigan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengatakan hari ini dilakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di zona merah. Warga juga diimbau agar tidak melakukan aktivitas serta memasuki zona larangan. “Personel kami sudah memulai evakuasi sejak kemarin,” ucap Rina.

Saat kejadian, semua korban berada di Desa Gamber. Mereka berladang di zona merah dalam radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung. “Dari keterangan warga, ada 25 kepala keluarga yang melakukan aktivitas berladang di zona merah,” tutur Rina.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menginstruksikan kepada Bupati Karo untuk mengambil langkah cepat mengosongkan zona merah, yaitu Desa Gamber. “Patroli, penjagaan, dan sosialisasi agar ditingkatkan. Aparat agar lebih tegas melarang masyarakat menerobos zona merah,” kata Willem.

Korban Lagi Bertani

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, dr Mardianto SpPD yang dikonfirmasi membenarkan bahwa empat korban guguran awan panas Gunung Sinabung, telah dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah pusat itu dari RS Efarina Etaham Kabanjahe.

“Dari empat korban yang dirujuk, informasi terakhir, dua meninggal dan dua masih menjalani perawatan di Adam Malik,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang di dapat, para korban yang meninggal maupun yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut merupakan petani di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Dari kejadian tersebut sembilan penduduk menjadi korban guguran awan panas yang terjadi pada Sabtu petang.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, terdapat 9 orang terlanda awan panas Gunung Sinabung.

Semua korban kata dia adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, yang saat kejadian berada di zona merah ketika Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu (21/5) pukul 16.48 WiB.

Desa Gamber jelas Sutopo berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi.

Sebelumnya, Gunung Sinabung terus menerus mengeluarkan abu Vulkanik. Tepat pukul 14.00 wib hingga 16.00 WIB, Sabtu (21/5) disertai semburan debu Vulkanik hingga mencapai ketinggian 3000 M. Dari catatan, kolom semburan tertinggi pernah terjadi yang juga di sertai dengan luncuran awan panas dengan kekuatan mencapai lebih kurang dengan 4500 m menuju arah selatan tenggara.

Penyemburan awan panas juga terus mengarah ke Sungai Lau Borus dan menyeberang terus kearah Desa Gamber. Hingga Minggu kemarin aparat TNI/Polri masih tetap melakukan pantauan di lokasi kejadian, apa masih ada korban yang belum ditemukan. Pihak kepolisian dan TNI masih menutup Akses jalur masuk ke Desa Gamber.

Sementara pemantauan PVMBG di area posko pemantauan Sinabung mmengatakan, “terlihat masih terus menerus mengalami peningkatan aktivitas, sehingga eruvsi masih saja terus menerus terjadi sampai saat ini,” ujar Armen Putra, Kepala Posko Pemantauan Gunung Sinabung.

Sementara itu Dokter ahli RSUP Adam Malik Medan, Nazaruddin Umar mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi kesehatan dua korban awan panas yang sedang menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik Medan hingga Minggu sore.

“Tim dokter terus memantau perkembangannya. Keduanya dalam keadaan sadar. Tetapi kondisinya sangat memprihatinkan akibat luka bakar di sekujur tubuh,” sebut Nazaruddin.

Dia juga mengatakan, korban Cahaya Beru Tarigan, ibu rumahtangga berusia 45 tahun, mengalami luka bakar mencapai 80 persen. Tim dokter berencana melakukan upaya penyelamatan dengan mengamputasi kaki korban akibat mengalami luka bakar hingga merusak otot.

“Kita sudah minta persetujuan pihak keluarga. Jika keluarga mengizinkan, tim akan langsung melakukan operasi amputasi. Kita masih menunggu hasil rembug keluarga,” sebut Nazaruddin.

Erry: BPBD Sweeping Warga di Zona Merah

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menginstruksikan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Sumut untuk memastikan seluruh warga tidak lagi mendiami zona merah Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumut.

Intruksi tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menjenguk dua korban awan panas yang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Jl Bunga Lau, Medan Tuntungan, Medan, Minggu (22/5).

Turut dalam rombongan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumut dr Raden Roro Srihartati Suryani, Dokter Ahli RSUP Adam Malik Medan Dr dr Nazaruddin Umar Sp An KNA. Dalam kesempatan itu, Erry menyatakan, BPBD Sumut telah mengeluarkan kebijakan zona merah yang tidak boleh dimasuki warga radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung. Selain dihimbau meninggalkan rumah, warga juga tidak diizinkan melakukan aktivitas di kawasan zona merah, termasuk melakukan kegiatan bercocok tanam.

“Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tegas agar masyarakat tidka memasuki zona berbahaya. Kita berharap kebijakan ini mendapat perhatian demi keselamatan,” ujar Erry.

Erry juga menginstruksikan kepada BPBD Sumut untuk melakukan sweeping ke lokasi zona merah untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang membangkang. “Kita minta kawasan zona merah untuk di sisir. Jika ada masyarakat yang masih bertahan di zona merah, bawa ke penampungan atau zona yang lebih aman. Keselamatan lebih kita utamakan,” tegas Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, biaya perawatan kedua pasien, Cahaya Sembiring (60) laki-laki dan Cahaya Beru Tarigan akan ditanggung pemerintah.

“Alokasi biaya perawatannya ditanggung pemerintah. Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Warga kita harapkan patuh dengan aturan yang telah diberlakukan demi keselamatan,” sebut Erry.

18 Korban Bandang Sibolangit Ditemukan

Sementara, laporan dari posko SAR Sibolangit telah berhasil menemukan satu lagi korban jiwa dalam pencariannya di daerah air terjun, Sabut (21/5).

“Dari informasi yang kita terima dari stasiun ORARI yang berada di Posko Induk, Tim 1 yang mencari di lokasi air terjun mengatakan bahwa mereka kembali menemukan 1 korban yang lokasi berada pada ±300m dari lokasi air terjun,” ujar Octo Tambunan selaku OSC di Posko SAR Gabungan.

Octo juga mengatakan bahwa setelah dilakukan evakuasi terhadap korban yang ditemukan, terlihat jenis kelamin korban adalah laki-laki.

“Setelah dilakukan evakuasi terhadap korban, jenis kelamin korban adalah laki-laki,” jelasnya. (W03/W04/Lin)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Coffe Morning, Danlanal Tanjungbalai - Asahan : Komunikasi Diaktifkan Kembali
Bukan Rp2,3 Miliar, Kirun Sebut Mulyono Terima Rp200 Juta
Kuasa Hukum Tegaskan: Lahan di Jalan Sunggal Belum Diganti Rugi, Warga Tidak Akan Tinggalkan Lokasi
Pindah Tugas Ke Semarang, Kajari Toba Dohar Nainggolan Pamit Kepada Insan Pers
Unimed Pererat Sinergi Dengan Jurnalis Pendidikan Lewat Media Gathering dan Outbound
F2P Meminta Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Respon Keluhan Nelayan
komentar
beritaTerbaru