Jumat, 24 Oktober 2025

Tolak Eksekusi Lahan Pertamina Warga Blokir Jalan Karya Wisata

Administrator - Kamis, 01 September 2016 06:33 WIB
Tolak Eksekusi Lahan Pertamina Warga Blokir Jalan Karya Wisata

MEDAN|SUMUT24 Masyarakat yang bermukim di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor memprotes dan menolak eksekusi lahan milik Pertamina, Rabu (31/8).

Baca Juga:

Dalam penolakan itu, warga menggelar unjuk rasa dengan memblokir jalan dan membakar ban bekas. Diketahui, eksekusi dilakukan karena warga berdagang di atas lahan milik perusahaan minyak pemerintah itu. Selain itu, ada juga beberapa rumah semi permanen yang diduga didirikan secara ilegal.

Mendapat informasi adanya unjuk rasa warga Medan Johor, puluhan personil kepolisian dari Sat Sabhara Polresta Medan turun ke lokasi melakukan pengamanan mengantisipasi adanya aksi anarkis.

“Hentikan eksekusi lahan. Lokasi ini tempat kami mencari nafkah untuk membiayai keluarga kami,” teriak warga yang tak terima eksekusi itu.

Sementara itu, Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Siswandi, terlihat sibuk berbincang dengan masyarakat agar tak ada kericuhan.

“Yang berada di depan sini bubar. Bubar eksekusi harus dilakukan. Mohon Bapak dan Ibu menjauh dari sini. Kami mohon menjauh,” teriaknya kepada warga yang berkumpul.

Tidak lama kemudian, Siswandi mengarahkan mobil untuk maju berlahan. Tapi dua perempuan paruh baya langsung mendatanginya dan memohon agar tidak dilakukan eksekusi.

“Bapak mohon jangan bongkar kios kami. Mohon Pak, jangan dibongkar. Kami perlu makan, tolong Pak,” ujar seorang Ibu memegang tubuh Kompol Siswandi.

Meskipun demikian, proses eksekusi tanah milik Pertamina tetap berlangsung. Satu alat berat juga sudah bergerak menuju kios pedagang. Sedangkan petugas kepolisian berupaya menghalangi massa yang mendekat.

Personel Polresta Medan mengerahkan satu unit mobil Water Canon untuk membubarkan massa yang berkumpul di Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Rabu (31/8).

Mobil water canon dikerahkan untuk menyemprot air ke arah api yang membumbung tinggi di tengah jalan.

Diketahui, ratusan pedagang bersama warga membakar ban sekaligus memblokir Jalan Karya Wisata Medan Johor. Mereka menolak adanya eksekusi tanah yang berubah jadi tempat berjualan.

Tidak hanya itu, mobil water canon juga menyemprotkan air ke arah kerumunan massa yang berhalangi petugas untuk membongkar kios pedagang kaki lima.

Ratusan warga yang menempati tanah Pertamina di Jalan Karya Wisata meminta agar Pertaminamenunjukkan surat kepemilikan lahan yang memiliki luas sekitar lima hektar. Mereka berjanji akan pindah bila Pertamina bisa menghadirkan surat itu.

“Kami akan pindah. Tolong tunjukkanya suratnya,” kata warga yang sebahagian besar berasal dari kaum ibu, di Jalan Karya Wisata, Rabu (31/8).

Seorang pemuda setempat mengaku tidak rela bila rumah yang selama ini telah mereka tempati akan dirobohkan. Menurutnya,warga akan pindah bila Pertamina mampu menunjukkan surat tanah.

Camat Medan Johor, Rangkuti meminta agar warga memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk melakukan eksekusi. Menurutnya setelah dieksekusi warga masih bisa melakukan tindakan lainnya.

“Tolong untuk warga saya, kasih kesempatan untuk Pertaminauntuk melakukan eksekusi,” katanya.

Rangkuti mengatakan bahwa warga masih bisa menempuh jalur hukum lainnya sehingga warga masih memiliki kesempatan mempertahankan lahannya.

“Ini bukan jalan akhir, masih ada kesempatan lain,” katanya.

Sejumlah bangunan di tanah sengketa seluas 3 hektar di Jalan Karya Wisata, Kelurahan Pangkalan Mansur, Medan Johor mulai dirobohkan petugas Pengadilan Negeri (PN) Medan. Sejumlah bangunan dirobohkan menggunakan alat berat berupa beko.

Saat hendak merobohkan satu bangunan yang dijadikan bengkel las, pemiliknya sempat berdebat alot dengan petugas PN Medan. Pemilik bangunan meminta waktu untuk membongkar sendiri bangunannya.

“Kami mau bongkar sendiri pak. Kasih kami kesempatan lah pak. Ini mau kami siapkan mobil pikup,” kata seorang lelaki sembari menghubungi seseorang, Rabu (31/8) siang.

Meski terlibat perdebatan, bangunan semi permanen itu secara perlahan diruntuhkan. Petugas PLN juga dilibatkan untuk mengantisipasi kerusakan kabel listrik.

Buntut pemblokiran jalan Karya Wisata Medan oleh ratusan warga sekaitan eksekusi lahan milik Pertamina, sejumlah kawasan yang tertuju ke Jalan Karya Wisata tidak bisa diakses.

seperti di jalan Karya Kasih Medan, warga terpaksa memutarkan lagi kendaraannya karena persimpangan Karya Wisata/Karya Kasih diblokir warga dengan menaruh kayu dan membakar ban.

Arus lalulintas dari kawasan AH Nasution ke arah karya Wisata juga terlihat macet, warga kembali memutar menghindari kawasan ini. Salah satu akses yang kini digunakan pengendara dalah jalan Karya Jaya Medan.

Kawasan Karya Jaya kini padat dengan kendaraan, karena seluruh kendaraan yang hendak mengakses ke arah Medan Johor melalui kawasan ini.(R02)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Wabup Lantik 47 Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional
Diduga Tipu Anggota Plasma ,Ketua  Koperasi  FKI Mandiri Dilaporkan ke Polisi
Densus 88 AT Sumut dan BBPVP Medan Bersinergi Cegah Penyebaran Paham Radikalisme
NextDev dari Telkomsel Roadshow di Kota Medan, Dihadiri Ratusan Anak Muda
Apes, Usai Transaksi 2 Pemain Sabu - Sabu Dicomot Polisi
Rayakan HLN ke-80, PLN Hadirkan Cahaya Harapan bagi Keluarga di Tapanuli Tengah
komentar
beritaTerbaru