Selasa, 28 Oktober 2025

Kolaborasi dan Pembinaan Jadi Strategi Baru Satpol PP Sumut Jaga Ketentraman Masyarakat

Administrator - Selasa, 28 Oktober 2025 19:22 WIB
Kolaborasi dan Pembinaan Jadi Strategi Baru Satpol PP Sumut Jaga Ketentraman Masyarakat
sumut24.co - Medan

Baca Juga:

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumatera Utara (Sumut) memperkuat berbagai langkah strategis dalam menegakkan peraturan daerah (Perda) dengan pendekatan yang lebih preventif dan edukatif.

Langkah itu mencakup deteksi dini potensi gangguan ketertiban umum, pembinaan tempat hiburan malam, kolaborasi lintas instansi, hingga pembentukan karakter pelajar melalui program Satpol PP Mitra Pelajar.

Kasatpol PP Sumut Moettaqin Hasrimi yang diwakili Kabid Penegakan Perundang-undangan, JE Bangun, menegaskan bahwa deteksi dini menjadi fondasi utama dalam menjaga ketertiban umum di wilayah Sumut.

"Kami rutin memantau daerah-daerah yang dinilai rawan terhadap gangguan ketertiban. Ini bagian dari upaya kami agar masalah bisa dicegah sebelum membesar," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (28/10).

Ia menjelaskan, Satpol PP bekerja sama dengan Kesbangpol dalam pemetaan wilayah-wilayah yang berpotensi menimbulkan gangguan sosial, termasuk penyalahgunaan narkoba dan aktivitas tanpa izin.

"Arahan dari Pak Gubernur jelas, kita harus tahu lebih dulu di mana potensi gangguan bisa muncul," katanya.

Upaya deteksi dini tersebut juga diperkuat melalui patroli gabungan bersama TNI dan Polri, serta koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Langkah ini, kata JE Bangun, bukan hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Penegakan ketertiban memerlukan kolaborasi antarinstansi agar langkah di lapangan lebih efektif dan terukur," tegasnya.

Selain pengawasan lapangan, Satpol PP Sumut juga menempuh pendekatan persuasif terhadap dunia usaha. Salah satunya dengan melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada pengelola tempat hiburan malam, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Perizinan.

"Kami tidak serta-merta menindak. Sebelum itu, kami lakukan pembinaan agar pelaku usaha memahami aturan yang berlaku," ungkapnya.

JE Bangun menyebut, pembinaan dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution, terutama setelah penertiban beberapa tempat hiburan malam di Medan.

"Pendekatan edukatif ini penting agar pengusaha sadar tanggung jawab hukumnya, bukan sekadar takut razia," katanya.

Ia menambahkan, dialog terbuka antara Satpol PP dan pelaku usaha menjadi metode yang terbukti efektif. Melalui forum tersebut, pengelola dapat menyampaikan kendala yang dihadapi, sementara pemerintah memberikan panduan hukum yang jelas.

"Kami ingin menegakkan aturan tanpa menimbulkan keresahan sosial," sebutnya.

Langkah pembinaan juga disertai dengan sinergi bersama OPD lain. Satpol PP berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam penanganan gelandangan dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), serta dengan Kesbangpol dalam mencegah potensi konflik sosial.

"Setiap penertiban harus dilakukan secara manusiawi dan berkeadilan. Prinsip kami, ketertiban harus dibangun lewat sinergi, bukan kekerasan," tegasnya.

Tak hanya di ranah publik dan usaha, Satpol PP Sumut juga aktif membangun kesadaran hukum sejak dini melalui program Satpol PP Mitra Pelajar. Program ini dilaksanakan di berbagai SMA di Medan dan kabupaten lain dengan tujuan menanamkan nilai ketertiban dan disiplin pada generasi muda.

"Kami datang langsung ke sekolah untuk memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba, geng motor, dan perilaku negatif lain," ungkap JE Bangun.

Menurutnya, edukasi kepada pelajar merupakan bentuk investasi sosial jangka panjang.

"Anak muda adalah aset bangsa. Kalau sejak sekolah mereka paham arti ketertiban, maka Sumut akan memiliki generasi yang taat aturan dan peduli lingkungan sosial," ujarnya.

Satpol PP juga menggandeng Linmas untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) di sejumlah daerah. Program ini bertujuan memperkuat partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lokal.

"Masyarakat harus ikut terlibat. Ketertiban bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama," tambahnya.

Di akhir keterangannya, JE Bangun menegaskan bahwa Satpol PP Sumut akan terus memperkuat tiga pendekatan utama: deteksi dini, pembinaan humanis, dan edukasi masyarakat.

"Kami ingin penegakan perda tidak hanya soal tindakan tegas, tapi juga pembinaan dan pencegahan. Karena yang paling penting bukan berapa banyak kita menindak, tapi seberapa damai masyarakat yang kita jaga," tutupnya.(Rel)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Satpol PP Paluta Bentuk Tim Praja Reaksi Cepat, Indra Nasution : Langkah Nyata agar Tertib dan Aman
Satpol PP Palas Bongkar 18 Cafe Remang-Remang di Sibuhuan
Satpol PP Paluta Gencar Razia Tempat Hiburan Malam, Tindak Lanjuti Gerakan Jihad Anti Maksiat dari Bupati Reski Basyah
Satpol PP Padang Lawas Utara Gencar Razia Tempat Hiburan Malam, Puluhan Miras Diamankan!
Satpol PP Padangsidimpuan Gerebek Pondok dan Cafe di Duga Tempat Mesum, Zulkifli Lubis : Pencegahan dan Respon Cepat
CFD Medan Dimeriahkan HUT Satpol PP dan Satlinmas
komentar
beritaTerbaru