Selasa, 29 Juli 2025

Membongkar Fakta Sumatera utara di 33 Kabupaten Kota yang Butuh Perlakuan Adil, "Sudah Cukup Diskusi Panjangnya".

Administrator - Selasa, 29 Juli 2025 00:29 WIB
Membongkar Fakta Sumatera utara di 33 Kabupaten Kota yang Butuh Perlakuan Adil, "Sudah Cukup Diskusi Panjangnya".
Medan |sumut24.co -

Baca Juga:

Selama ini, Sumatera Utara kerap dikenal luas karena Danau Toba dan Kota Medan. Tapi tahukah kamu bahwa provinsi ini jauh lebih luas dan kompleks daripada yang banyak orang bayangkan?

Dengan luas sekitar 76.000 km², Sumut bahkan lebih besar dibanding gabungan provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang totalnya hanya sekitar 66.000 km². Jarak antar wilayah di Sumut pun bisa bikin kaget — dari Stabat (Kabupaten Langkat) di timur laut ke Natal (Kabupaten Mandailing Natal) di barat daya mencapai lebih dari 594 km, lebih jauh dari jarak Jakarta ke Yogyakarta!

Sumatera Utara terdiri dari 33 kabupaten/kota dan secara geografis terbagi menjadi beberapa kawasan penting yang punya karakteristik dan kebutuhan berbeda-beda:

- Wilayah Medan Raya: Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat, Serdang Bedagai, Batubara, dan Pematang Siantar. Berpusat di Kota Medan sebagai pusat administrasi dan ekonomi.

- Pantai Timur: Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu, dan Labuhan Batu Selatan, dengan pusatnya di Rantau Prapat.

- Kawasan Danau Toba: Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan. Balige menjadi titik sentral kawasan ini.

- Pantai Barat dan Tabagsel: Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Padangsidimpuan, dan Mandailing Natal, berpusat di Kota Padangsidimpuan.

- Kepulauan Nias: Dengan pusat aktivitas di Kota Gunungsitoli.

Kebijakan dari pusat, khususnya dari Jakarta, harus mulai memperhitungkan luas dan keberagaman Sumut. Jangan sampai kunjungan ke Danau Toba saja dianggap cukup mewakili kebutuhan seluruh wilayah.

Tak sedikit tokoh daerah yang mulai menyuarakan pentingnya pemekaran wilayah administratif di Sumut sebagai langkah konkret mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan.

"Kita tidak bisa terus memandang Sumatera Utara hanya dari kacamata Medan dan kawasan Danau Toba saja. Ada puluhan kabupaten/kota lain dengan persoalan dan potensi yang sangat berbeda. Ketimpangan pembangunan dan akses layanan publik menjadi sangat terasa, terutama di daerah seperti Pantai Barat, Tabagsel, dan Kepulauan Nias," tegas Halomoan Harahap, aktivis pemerhati sosial masyarakat.

"Pemerintah pusat harus lebih peka dan adil dalam menyusun kebijakan. Jangan sampai masyarakat di wilayah pinggiran terus merasa menjadi penonton di tanah sendiri," tambahnya.

Ucok Rizal juga mengungkapkan pemekaran wilayah saat ini sangat diperlukan guna terjadinya percepatan dan pemerataan kesejahteraan.

"Sumatera Utara ini wilayahnya sangat luas dan karakteristik daerahnya juga sangat beragam. Sudah saatnya wacana pemekaran wilayah dihidupkan kembali sebagai solusi konkret untuk percepatan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan,"ungkap Ucok Rizal selaku Ketua JMSI TABAGSEL

"Dengan pemekaran, kebijakan bisa lebih fokus, anggaran bisa lebih terdistribusi merata, dan pelayanan publik akan jauh lebih dekat ke masyarakat," lanjutnya.

Seperti yang sering diingatkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, sudah cukup diskusi-diskusi panjang—sekarang saatnya eksekusi. Setiap wilayah punya kebutuhan spesifik yang harus dijawab dengan kebijakan yang tepat sasaran.

Contohnya, masyarakat Natal di Mandailing Natal jelas punya kebutuhan berbeda dibanding masyarakat Karo di dataran tinggi.

Saat ini, satu-satunya rumah sakit rujukan utama adalah RSUP Adam Malik di Medan. Sayangnya, itu terlalu jauh bagi warga seperti di Panyabungan, Sibolga, atau Gunungsitoli. Untuk kasus darurat seperti operasi bayi, cuci darah, serangan jantung, atau stroke, jarak yang jauh bisa berujung pada hilangnya nyawa.

Maka dari itu, sudah waktunya setiap kawasan di Sumut memiliki rumah sakit rujukan regional.

Konektivitas: Tol dan Kereta Api adalah Kunci Produktivitas

Pembangunan jalan tol dan rel kereta api antar wilayah sangat mendesak. Infrastruktur ini bukan sekadar untuk memudahkan perjalanan, tapi juga akan membuka akses ekonomi, mempercepat arus barang dan modal, serta mempererat sinergi antarwilayah.

Bayangkan jika Padangsidimpuan terhubung langsung dengan Medan lewat tol dan kereta cepat—waktu tempuh bisa dipangkas drastis, dan aktivitas ekonomi akan melonjak.

Pendidikan Tinggi Harus Merata, Tidak Terpusat di Medan

Jumlah lulusan SMA tiap tahun di Sumatera Utara terus meningkat, tapi daya tampung pendidikan tinggi di Medan sudah penuh sesak. Sudah saatnya pembangunan perguruan tinggi negeri dan politeknik negeri diarahkan ke daerah lain:

- Politeknik Pariwisata di Balige (wilayah Toba)
- Politeknik Kelautan dan Perikanan di Sibolga
- Politeknik Perkebunan Sawit dan Karet di Rantau Prapat
- Politeknik Hortikultura dan Pertanian di Padangsidimpuan
- Politeknik Pertambangan di Tapanuli Selatan
- Politeknik Kopi di Sidikalang

Selain itu, program seperti "Sekolah Rakyat" bisa dipusatkan di kota-kota strategis seperti Medan, Gunungsitoli, Balige, Rantau Prapat, dan Padangsidimpuan agar menjangkau lebih banyak anak bangsa.

*Bandara Regional dengan Rute Langsung dari Jakarta Sangat Penting*

Akses penerbangan langsung dari Jakarta ke kota-kota seperti Padangsidimpuan, Sibolga, atau Gunungsitoli bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal percepatan pembangunan daerah. Dengan akses langsung, pejabat pusat bisa lebih memahami realita di lapangan dan menyesuaikan kebijakan.

Memandang Sumatera Utara hanya dari sudut Medan dan Danau Toba adalah kekeliruan besar. Sumut itu luas, beragam, dan penuh potensi. Dari pesisir timur hingga barat, dari pegunungan Toba hingga Kepulauan Nias — semua punya peran penting dalam pembangunan Indonesia.

Pemerintah pusat harus menyadari bahwa pembangunan yang adil dan merata hanya bisa terjadi jika kebijakan dilakukan dengan pemahaman geografis dan kultural yang tepat.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
JMSI Tabagsel Diapresiasi Ketua dan Wakil DPRD Padangsidimpuan, Bawa Harapan Baru untuk Media Lokal
Kapolres Padangsidimpuan Hadiri Pelantikan Pengurus JMSI Tabagsel 2025-2030, AKBP Wira Prayatna : Wujud Sinergi Polri dan Media
Ketua PWI Tabagsel Kodir Pohan Apresiasi Kehadiran JMSI Tabagsel di Bawah Kepemimpinan Ucok Rizal Nasution
Tokoh Pers Manaon Lubis: JMSI Tabagsel di Bawah Ucok Rizal Harus Jadi Pilar Demokrasi Informasi
Apresiasi Ketua JMSI Tabagsel Ucok Rizal: Yang Hadir Hebat, yang Belum Hadir Ini Saatnya Kolaborasi!
Dua Ucok Saling Support, Ketua MPC Pemuda Pancasila Padangsidimpuan Ucapkan Selamat untuk Juniornya Nahkodai JMSI TABAGSEL
komentar
beritaTerbaru