
Upaya Peningkatan Kebersihan, Modesta Marpaung Minta DLH Medan Maksimalkan Wajib Retribusi Sampah
sumut24.co Medan, Anggota DPRD Medan Modesta Marpaung SKM minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan maksimalkan perolehan Pendapatan As
KotaBaca Juga:
JAKARTA— Pernyataan Presiden Joko Widodo—eh, Presiden Prabowo Subianto—yang menyebut para koruptor sebagai pihak di balik aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" dan tagar #KaburAjaDulu menuai sorotan. Kongres Rakyat Nasional (Kornas) meminta aparat penegak hukum segera menindaklanjuti pernyataan Presiden dengan mengusut aktor-aktor yang dituding terlibat.
Dalam pidato di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu (20/7/2025), Presiden Prabowo menyatakan bahwa aksi mahasiswa yang digelar oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) bukan gerakan spontan. Menurutnya, gerakan itu direkayasa dan dibiayai oleh pihak-pihak yang disebutnya sebagai koruptor.
> "Ini dibuat-buat. Ini dibayar. Oleh siapa? Oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin... Ya, koruptor-koruptor itu yang membiayai demo-demo itu," ujar Prabowo di hadapan peserta kongres.
Pernyataan ini disampaikan setelah serangkaian aksi protes mahasiswa yang berlangsung di Jakarta pada 17 dan 20 Februari 2025. Dalam aksinya, BEM SI membawa sembilan tuntutan utama, antara lain menolak dwifungsi TNI, menolak revisi UU Minerba, menuntut evaluasi program Makan Bergizi Gratis, serta mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.
Desakan Kornas
Menanggapi pernyataan Presiden, Presidium Kornas, Sutrisno Pangaribuan, menyatakan bahwa tuduhan terhadap mahasiswa dan masyarakat sipil tidak bisa dianggap enteng. Karena itu, Kornas mendorong Kepolisian Republik Indonesia dan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti pernyataan Presiden secara serius.
> "Jika benar para koruptor berada di balik aksi tersebut, maka Polri dan Kejagung wajib membongkar dan menangkap mereka. Tetapi jika tuduhan itu tidak berdasar, maka ini adalah bentuk pembunuhan karakter terhadap gerakan mahasiswa," ujar Sutrisno dalam keterangan pers tertulis, Senin (21/7/2025).
Menurut Sutrisno, mahasiswa dan masyarakat sipil selama ini menjadi bagian penting dalam gerakan antikorupsi di Indonesia. Oleh sebab itu, tuduhan bahwa mereka digerakkan oleh koruptor menjadi ironi yang mencemaskan.
Konsekuensi Hukum
Kornas juga mengingatkan bahwa pernyataan seorang presiden, terutama yang menyebut nama kelompok tertentu terkait tindakan melawan hukum, memiliki konsekuensi hukum. Selain harus bisa dibuktikan, tuduhan tersebut tidak boleh berhenti pada level opini publik.
> "Kita tidak boleh membiarkan pernyataan itu menjadi sebatas klaim politik. Negara ini memiliki aparat penegak hukum yang harus bergerak, diminta atau tidak, untuk membuktikan ucapan presiden," tambah Sutrisno.
Kornas menyerukan agar pertemuan antara Presiden dan perwakilan mahasiswa serta masyarakat sipil segera difasilitasi. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi tuduhan, serta mengidentifikasi siapa saja yang disebut sebagai koruptor di balik gerakan tersebut.
Aksi Mahasiswa Bukan Tanpa Alasan
Aksi "Indonesia Gelap" yang digagas BEM SI dilatarbelakangi kekhawatiran terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran, yang dinilai kurang berpihak pada rakyat. Beberapa isu yang mereka angkat antara lain soal pengelolaan APBN, transparansi pajak dan pembangunan, serta pelanggaran HAM dan supremasi sipil.
Dengan nada tajam, Presiden Prabowo menanggapi gerakan tersebut dengan mengatakan, "Indonesia gelap, kabur aja deh. Kabur aja lu. Emang gampang lu di situ, di luar negeri?"
Kornas menegaskan, jika Presiden meyakini Indonesia sedang cerah, maka pembuktian ucapan soal keterlibatan koruptor adalah langkah krusial. Tanpa itu, semangat antikorupsi justru bisa dikaburkan oleh narasi politik yang tidak berdasar.red
sumut24.co Medan, Anggota DPRD Medan Modesta Marpaung SKM minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan maksimalkan perolehan Pendapatan As
KotaTemuan BPK di Proyek Stadion Kebun Bunga Dilaporkan ke Kejati Sumut
kotaLIPPSU Apresiasi Plt Kadishub Suriono Mampu Tata Kelola Lalu Lintas Kota Medan
kota55 Tokoh, Pimpinan Lembaga dan Instansi Dianugerahi Penghargaan Pimred Award 2025
kotaRiau Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke5 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Riau berlangsung meriah dan penuh makna di Tep
NewsPernyataan Presiden Soal &ldquoIndonesia Gelap&rdquo Dinilai Serius, Kornas Desak Penegak Hukum Ungkap Aktor di Balik Aksi
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Dr. Wira Prayatna, S.H., S.I.K., M.H., kembali menunjukkan dedikasinya dalam menjag
kotaMedan sumut24.co Yarli Sidi Loi, korban pembacokan, mengaku kecewa berat atas penanganan kasus yang menimpanya. Ia menyebut penyidik Polse
HukumWakil Walikota Hadiri Majelis Tauhid PPALCYAI, Serahkan Santunan kepada Jamaah Lansia
kotaWali kota menutup Pelatihan Keterampilan Kerja Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)
kota