
KPK Tangkap Tiga Orang di Medan, Termasuk Eks Kepala Daerah
KPK Tangkap Tiga Orang di Medan, Termasuk Eks Kepala Daerah
kotaBaca Juga:
- Daftar Koperasi Merah Putih di Padangsidimpuan yang Sudah Terdaftar di Akte Notaris dan AHU Kemenkumham
- Merusak Sendi Kehidupan, Reski Basyah Harahap Teken MoU Bersama Forkopimda Paluta "Perang Lawan Maksiat"
- Lestarikan Budaya Islam, Lembah Sorik Marapi Madina Rayakan Tahun Baru Hijriah dengan Pawai Obor
Fenomena ini bukan baru pertama kali terjadi. Namun yang mengejutkan, meski sudah berkali-kali menjadi sorotan, praktik curang oleh sejumlah pangkalan elpiji justru semakin terbuka dan tak tahu malu.
PT Pertamina terpaksa turun tangan dan mengeluarkan surat teguran resmi kepada beberapa pangkalan gas nakal di Padangsidimpuan, setelah Tim Pengawasan LPG Bersubsidi menggelar razia acak. Hasilnya? Mengecewakan, sekaligus menyedihkan.
Salah satu temuan paling mencolok terjadi di Pangkalan UD Ajudan, Jalan Raja Inal Siregar. Di sana, elpiji 3 kg—yang sejatinya disalurkan ke pangkalan dengan harga Rp17.000—dijual ke masyarakat seharga Rp25.000. Jelas, harga tersebut melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Tak berhenti di situ. Pangkalan lain milik Antonius Sitorus, yang terletak di Jalan Lintas Sumatera Km 4,5, juga ketahuan menjual gas dengan harga Rp20.000 per tabung. Yang lebih ironis lagi, elpiji subsidi justru lebih banyak disalurkan ke pengecer, bukan langsung ke masyarakat.
Pertamina memang sudah memberikan surat teguran kepada pangkalan-pangkalan yang nakal. Agen juga diminta melakukan evaluasi internal, dengan ancaman pencabutan izin jika pelanggaran serupa kembali terjadi.
Praktik semacam ini tak hanya melanggar aturan, tapi juga berpotensi merugikan negara dan mencederai rasa keadilan masyarakat kecil. Bahkan, bila ditarik ke ranah hukum, penyalahgunaan barang subsidi bisa dikategorikan sebagai tindak pidana.
Sayangnya, hingga berita ini ditulis, belum ada langkah hukum tegas dari aparat penegak hukum. Seolah semua ini hanyalah urusan internal Pertamina, padahal dampaknya luas bagi publik.
Kita semua paham, subsidi elpiji 3 kg dirancang untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Tapi ketika pangkalan lebih mementingkan untung ketimbang keadilan, dan aparat hanya diam, maka sistem ini gagal total.
Apakah pemerintah akan terus membiarkan mafia gas menghisap hak rakyat kecil?
Apakah teguran saja cukup untuk menghapus ketimpangan yang sudah lama terjadi?
Rakyat butuh kepastian. Mereka butuh harga gas yang sesuai. Dan yang paling penting, mereka butuh keadilan, bukan janji kosong.zal
KPK Tangkap Tiga Orang di Medan, Termasuk Eks Kepala Daerah
kotaPadangsidimpuan, Suasana di Jalan Teratai, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, mendadak mencekam pada Jumat pagi
NewsPadangsidimpuan I Sumut24. co Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel kantor kontraktor ternama di KotaPadangsidimpuanpada Jumat (27/06
NewsMedan I Sumut24. coTim Kedeputian Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelarOperasi Tangkap Tangan(OTT), Jumat (27/6/20
NewsJakarta I Sumut24. coOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan akan segera menerbitkan izin pendirian bank syariah milik organisasi masyara
NewsJakarta I Sumur24. coIronwood Steak & Grill, steakhouse premium dengan filosofi Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine, hari ini me
NewsTapsel sumut24.co Rotasi jabatan di tubuh Polri kembali bergulir. Kali ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui Surat Telegram r
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Pemerintah Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), terus mendorong percepatan pembentukan Koperasi Merah Pu
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Di tengah gejolak ekonomi dan harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik, kabar tak sedap kembali mencuat dar
kotaPaluta sumut24.co Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke32, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas Utara (Pal
kota