Rabu, 17 September 2025

Terkendala Dapur MBG di Tabagsel: Warga Curiga Kelompok Tani Fiktif, Pemerintah Diminta Audit

Administrator - Sabtu, 14 Juni 2025 19:23 WIB
Terkendala Dapur MBG di Tabagsel: Warga Curiga Kelompok Tani Fiktif, Pemerintah Diminta Audit
Tapsel |sumut24.co -

Baca Juga:

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat ternyata masih belum menjangkau wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).

Fakta ini mencuat dalam acara sosialisasi MBG yang digelar di Kecamatan Tantom, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan turut dihadiri anggota Komisi IX DPR RI, Sihar Sitorus.

Wilayah Tabagsel sendiri meliputi lima daerah yaitu Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padanglawas, Padanglawas Utara, dan Kota Padangsidimpuan. Namun, hingga saat ini belum satu pun dari wilayah tersebut memiliki dapur MBG yang aktif beroperasi.

"Kalau untuk di Tapanuli Raya, baru dua daerah saja yang memiliki dapur MBG, yaitu Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara," ujar Ade Tias Maulan, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Deputi Promosi dan Kerjasama di Badan Gizi Nasional (BGN).

Ade juga menambahkan bahwa secara keseluruhan, di Provinsi Sumatera Utara sudah terdapat 64 dapur MBG yang tersebar di beberapa daerah. Namun belum ada yang berdiri di kawasan Tabagsel.

Menurut Ade, satu unit dapur MBG dapat melayani antara 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat. Dapur ini bisa disediakan langsung oleh BGN ataupun bekerja sama dengan pihak ketiga, terutama lembaga swasta berbadan hukum.

"Untuk bisa menjadi mitra penyedia layanan MBG, harus melalui pendaftaran resmi di portal BGN. Calon mitra wajib menyertakan surat minat dan kesanggupan sebagai penyedia layanan," jelas Ade.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengaku bisa memfasilitasi pengadaan dapur MBG.

"Sudah ada korban. Jadi, jangan percaya kalau ada oknum yang menawarkan jalur cepat. Semua harus lewat jalur resmi," tegasnya.

Di sisi lain, permasalahan lain muncul dari struktur pendukung program di lapangan. Salah seorang warga yang hadir dalam sosialisasi menyampaikan keluhan bahwa sejumlah kelompok tani di Tapsel patut dicurigai fiktif.

"Kelompok-kelompok tani di sini banyak yang fiktif atau hanya cari untung sendiri. Saya punya bukti, ada kelompok yang cuma terdiri dari tiga orang tapi tetap mendapat bantuan. Saya sarankan supaya kelompok tani di Tapsel diaudit dulu," ujarnya tegas.

Keluhan ini menyiratkan bahwa penyalahgunaan data kelompok penerima manfaat bisa menjadi penghambat utama dalam pendistribusian program seperti MBG.

Kehadiran anggota DPR RI Sihar Sitorus dalam acara ini diharapkan bisa menjadi jembatan suara masyarakat Tabagsel kepada pemerintah pusat. Banyak pihak berharap agar program MBG bisa segera diimplementasikan di wilayah ini, terutama mengingat angka kemiskinan dan stunting yang masih menjadi tantangan serius.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Camat Air Joman Bersama Forkopimcam Hadiri Launching Program MBG di Pondok Pesantren Darul Jalal
Pemkab Solok Laksanakan Rapat Terkait MBG
Bupati Saipullah Nasution Pantau Penyaluran MBG di TK Satu Atap SDN 098 Pidoli Lombang Madina
Walikota Padangsidimpuan Tinjau Lounching Program MBG
Kodir Pohan Optimistis Akhmad Munir Bisa Kuatkan Sinergi Pers Indonesia
CSR BI Menjadi Sorotan,Aliansi Tabagsel Bersatu Desak Gus Irawan Klarifikasi Dugaan Keterlibatannya
komentar
beritaTerbaru