Rabu, 23 Juli 2025

3 PILAR MEMBANGUN KELUARGA MASA DEPAN

Administrator - Sabtu, 07 Juni 2025 12:01 WIB
3 PILAR MEMBANGUN KELUARGA MASA DEPAN
Istimewa
Baca Juga:

Oleh : Dr H Asren Nasution

Setiap kali Idul Adha tiba, di mana pun khutbah disampaikan—di belahan bumi mana pun—selalu ada tiga figur yang hampir pasti disebut oleh para khatib. Tiga tokoh ini menjadi pilar spiritual dan inspirasi abadi dalam membangun keluarga dan peradaban.

Pilar Pertama: IBRAHIM AS — Sosok Ayah dan Pemimpin Keluarga

Nabi Ibrahim adalah simbol seorang ayah sekaligus pemimpin keluarga yang ideal. Ia adalah pribadi yang teguh seperti batu karang: kokoh dalam prinsip, tak tergoyahkan oleh tekanan, penuh tanggung jawab, dan kesatria sejati. Keteguhannya diuji oleh cobaan yang sangat berat—dari bujukan hingga teror dan intimidasi—namun beliau tetap istiqomah. Sosok Ibrahim mengajarkan bahwa keberhasilan seorang kepala keluarga tidak terletak pada materi, tetapi pada kemantapan prinsip, keberanian moral, dan konsistensi dalam iman.

Pilar Kedua: HAJAR — Ibu yang Tangguh dan Penuh Integritas

Hajar bukan hanya istri Ibrahim. Ia adalah ibu yang luar biasa, yang melahirkan, menyusui, dan membesarkan Ismail dalam situasi serba sulit. Meski tanpa pendidikan formal, kecerdasan alaminya mengukir sejarah besar kemanusiaan. Ia patuh kepada suami bukan karena lemah, tetapi karena percaya dan penuh cinta. Ia mendidik Ismail dengan keteladanan dan cinta yang tulus. Hajar adalah simbol integritas perempuan dalam keluarga: cerdas, setia, pengasih, dan penuh daya tahan. Ia menjadi jembatan antara dua tokoh besar dunia monoteisme—dan karena peran sentralnya dalam peristiwa kurban, syariat itu hidup dari generasi ke generasi.

Pilar Ketiga: ISMAIL AS — Anak Didik Sekolah Keluarga

Ismail adalah hasil dari pendidikan rumah tangga yang dibangun atas fondasi spiritual dan kasih sayang. Ia tidak sekolah di lembaga formal, tetapi di "Sekolah Keluarga" dengan ayah sebagai kepala sekolah dan ibu sebagai guru utama. Ia dibesarkan dalam suasana perjuangan, kesederhanaan, dan keprihatinan. Ismail tumbuh dengan komunikasi yang intens dan penuh makna, tanpa sekat digital, tanpa medium virtual—dialog batiniah yang kuat antara anak dan orang tua. Maka tidak heran, Ismail tumbuh menjadi pribadi yang matang, tangguh, dan siap menjadi generasi emas sejatinya.


Refleksi

Tiga figur ini—IBRAHIM, HAJAR, dan ISMAIL—bukan hanya tertulis dalam ayat-ayat suci, tapi juga diabadikan secara fisik dalam ritual haji: Ka'bah, Hijr Ismail, Maqam Ibrahim, air Zamzam, bukit Shafa-Marwa, serta padang Mina, Muzdalifah, dan Jamarat. Semuanya adalah jejak sejarah yang mengajarkan tentang keteguhan, keikhlasan, dan pengorbanan.

Sesungguhnya, Allah tak hanya menitipkan kisah ini dalam teks, tapi juga dalam napak tilas sejarah yang disaksikan miliaran manusia dari masa ke masa. Inilah cetak biru untuk membangun keluarga dan peradaban masadepan. Bila kita menjadikan tiga figur ini sebagai referensi utama dalam RENSTRA (Rencana Strategis) Pendidikan Keluarga, maka insyaAllah kita mampu melahirkan generasi emas yang sejajar dengan bangsa-bangsa besar dunia.
Wallahu a'lam.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Polres Padangsidimpuan Bentengi Generasi Muda, AKBP Wira Prayatna : "Jauhi Narkoba", Jangan Rusak Masa Depan Kalian.
Eksekusi Lahan Di Desa Amborgang Bermasalah
Bagaimana Kita Menghadapi Pengungsi Perang Di Masa Depan?*
Permasalahan Empat Pulau Selesai, Ijeck Sebut Presiden Prabowo "Problem Solver"
Fraksi PKS Soroti Sejumlah Masalah Penting
Qurban: Tiga Pilar Membangun Keluarga Tangguh dan Berkarakter
komentar
beritaTerbaru