
Jadikan Belajar Sebagai Gaya Hidup: Langkah Menuju Hidup Berkualitas
Jakarta I Sumut24. coDi zaman serba cepat ini, berkembang bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Tidak hanya dalam karier, tetapi juga dalam ku
NewsBaca Juga:
Oleh: Shohibul Anshor Siregar
Tawuran berulang di kawasan Belawan, Medan Utara, bukan sekadar kriminalitas spontan. Ia merefleksikan krisis struktural dan ketimpangan spasial yang terakumulasi selama puluhan tahun. Selama akar masalah tak diselesaikan, pergantian kepala kepolisian atau pejabat lokal takkan menghentikan siklus kekerasan yang tampak "terjadwal" ini.
Fenomena kekerasan kolektif, terutama tawuran antarkelompok pemuda, tidak bisa dilepaskan dari konteks kemiskinan, disorganisasi sosial, dan marginalisasi kawasan. Untuk memahami akar masalah secara komprehensif, kita perlu membedahnya dalam kerangka multidisipliner — historis, politik, sosiologis, sosioekonomi, dan spasial.
Warisan Kolonial dan Disparitas Spasial
Sejak era kolonial, Belawan diposisikan sebagai kawasan pelabuhan kerja, bukan kawasan hunian yang layak. Segregasi pemukiman, ketimpangan infrastruktur, dan pelayanan publik yang minim menjadi warisan yang bertahan hingga kini. Ketimpangan ini makin nyata jika dibandingkan dengan Medan Selatan — pusat pemerintahan dan ekonomi yang menikmati fasilitas modern. Sebagai contoh nyata, hingga kini Kecamatan Labuhan Deli bahkan belum memiliki SMA Negeri.
Marginalisasi Sosial dan Disorganisasi Komunitas
Kemiskinan, pengangguran, dan keterbatasan akses pendidikan di Medan Utara melahirkan frustrasi kolektif. Solidaritas eksklusif dalam kelompok pemuda di tengah marjinalisasi sering menjelma dalam bentuk kekerasan antarkelompok. Tawuran menjadi media ekspresi sosial sekaligus ruang eksistensi bagi mereka yang terpinggirkan dari sistem formal ekonomi dan sosial. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan fasilitas ruang publik yang sehat untuk menyalurkan energi pemuda.
Pendekatan Hukum yang Represif, Bukan Preventif
Pendirian institusi kepolisian dan kejaksaan khusus Belawan menunjukkan pengakuan negara atas tingginya intensitas konflik. Namun, penanganan yang dominan represif tanpa intervensi pembangunan sosial dan ekonomi membuat dampaknya hanya bersifat jangka pendek. Pergantian pejabat hukum di wilayah ini seringkali hanya menyentuh permukaan masalah, bukan akar persoalan yang lebih dalam.
Kesenjangan Medan Utara–Selatan yang Kronis
Medan Selatan menikmati akses infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik yang jauh lebih baik. Sementara Belawan dan Medan Utara dibiarkan dengan jalan rusak, sanitasi buruk, kawasan kumuh, serta keterbatasan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Ketimpangan inilah yang menjadi bahan bakar ketegangan sosial yang terus-menerus menyala. Tidak heran bila rasa frustasi kolektif di kalangan masyarakat Medan Utara kerap meletup dalam bentuk kekerasan.
Rekomendasi Kebijakan
Masalah ini tidak cukup dihadapi dengan pendekatan keamanan semata. Solusi struktural yang perlu diprioritaskan meliputi:
1. Pemerataan Pembangunan: Urban renewal, pembangunan infrastruktur dasar, dan peningkatan akses ekonomi di Medan Utara harus menjadi prioritas utama. Seruan kepada Wali Kota dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara perlu diperkeras setiap saat.
2. Pendekatan Multisektor: Penyediaan akses pendidikan, pelatihan kerja, program pemberdayaan budaya, dan ruang kreativitas bagi pemuda lokal harus diintensifkan dengan melibatkan kementerian terkait di level nasional.
3. Reorientasi Penegakan Hukum: Institusi penegakan hukum perlu difokuskan ulang pada pencegahan dan keadilan restoratif, bukan hanya penindakan represif.
4. Integrasi Tata Ruang Kota: Penataan ulang wilayah Belawan dalam rencana pembangunan Kota Medan secara utuh harus menjadi bagian integral dari strategi pembangunan jangka panjang.
Penutup
Tawuran di Belawan adalah gejala dari ketimpangan struktural dan kelalaian pemerintah kota yang menahun. Memecat kepala kepolisian semata hanyalah solusi semu. Selama ketidakadilan sosial dan kesenjangan wilayah tidak ditangani, konflik akan terus berulang.
Jakarta I Sumut24. coDi zaman serba cepat ini, berkembang bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Tidak hanya dalam karier, tetapi juga dalam ku
NewsMEDAN I SUMUT24.co Berqurban di hari raya Idul Adha mengajarkan nilainilai pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, ketaatan sekaligus berbagi.
NewsASAHAN I SUMUT24.co Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melaksanakan kegiatan penyembelihan hewan kurban dalam rangka memperingati Hari Ray
NewsKabupaten Solok I Sumut24.co Bupati Solok, Sumatra Barat, Jon Firman Pandu, didampingi Wakil Bupati H. Candra, Sekretaris Daerah Medison,
NewsMEDAN SUMUT24. CO PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara memastikan kesiapan penuh infrastruktur dan sistem kelistrik
NewsMEDAN SUMUT24. CO PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara sukses menjaga keandalan pasokan listrik selama perayaan Idul Adha 1446 H
NewsASAHAN I SUMUT24.co Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar buka puasa bersama dan pawai malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Adha
NewsTANJUNGBALAI I Sumut24. coDilapangan terbuka, ribuan masyarakat begitu antusias mengikuti pelaksanaan sholat berjamaah Idul Adha. Kegiatan i
NewsTebingtinggi Sumut24.co Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih didampingi Wakil Wali Kota, Chairil Mukmin Tambunan bersama Ketua DPRD
kotaMedan Sumut24.coAda yang berbeda di halaman belakang Masjid Al Musanif, Sabtu pagi itu. Bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, tapi lebih d
News