38 Karya Guru Perempuan Se-Sumut Siap Diluncurkan pada HGN 2025
38 Karya Guru Perempuan SeSumut Siap Diluncurkan pada HGN 2025
kota
Baca Juga:
Medan -Sejumlah warga mendatangi lurah gegara kepala lingkungan (Kepling) yang tidak adil. Kepling dituding membuat kegaduh antarwarga yang tidak mendapatkan bantuan pemerintah, Kamis 17 April 2025.
Warga yang datang didampingi praktisi hukum Siti Junaida SH MKn, ke Lurah Kampung Baru Razak meminta agar bersikap tegas terhadap kelakuan Kepling 18 Ningsih.
"Pak lurah harus paham ini semua masalah kepling yang menimbulkan. Ini akibat kepling tidak adil. Warga lingkungan 18 jadi ribut ini. Pak lurah kan sudah mengetahui persoalannya, bukan baru kali ini saja. Kepling tidak mampu menciptakan situasi aman dan kondusif. Dia tak adil dengan bantuan pemerintah ke warganya," cetus Siti Junaida.
Siti meminta agar Lurah Razak memperbaiki situasi warga lingkungan 18 yang tidak nyaman belakngan ini akibat sikap Kepling Ningsih yang tidak adil.
"Warga miskin yang benar benar membutuhkan bantuan dari pemerintah tak mendapatkan, tetapi warga yang punya usaha bengkel dan rumah sewa selalu mendapatkan. Contoh warga bernama Nurhayati Damanik, punya bengekel dan rumah sewa. Tolong pak lurah perbaiki, bisa lihat langsung ke lokasi," tegas Siti.
Lurah Razak didampingi staf Syarief dan Kepling 18 Ningsih tak banyak bicara menghadapi warga. Siti yang sedikit emosi karena dianggap membela warga miskin, berencana melaporkan persoal bantuan pemerintah tidak adii ini ke Walikota Medan Rico Waas.
"Lihat dalam perwal, kan jelas kepling tidak mampu menciptakan ketentraman di warga. Ini aturan yang harus dijalani Kepling, dia telah melakukan kesalahan, membuat warga gaduh karena bantuan tak adil. Pendataan warga penerima bantuan dijadikan mainan kepling. Bisa pidana ini, nama saya dibawa-bawa warga yang pro kepling, ini saya akan laporkan ke walikota," tegas Siti Junaida.
Lurah Kampung Baru Razak pun menjelaskan kondisi yang sebenarnya terhadap warga penerima bantuan dari pemerintah. Razak juga berjanji akan mengecek langsung kondisi warga di lingkungan 18 yang merasa tidak mendapatkan keadilan dari Kepling Ningsih.
"Kami sudah melakukan pendataan beberapa bulan terakhir. Saat ini sedang ada peralihan sistem pada aplikasi untuk meng-uploud data. Ada 35 nama yang sudah kami degradasi untuk diganti dengan yang lain. Dan sudah kami laporkan ke dinsos, tetapi sampai saat ini belum ada perubahan. Sejak Novemver 2024 sudah kami usulkan degradasi 35 nama penerima bantuan. Kita masih menunggu dari dinsos juga," ucap Razak.
Razak meminta agar warga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk bersabar, sekaligus memberikan data yang sesuai dengan persyaratan kepada kepala lingkungan atau bisa langsung datang ke kantor lurah.
"Tolong nanti datanya dikasih ke kami untuk diupload, tetapi sabar ya lagi ada peralihan dari sistem lama ke baru. Ini nanti juga kepling jangan lagi yang aneh aneh. Jangan begitu sikap kepada warga, perhatikan warganya dengan adil dan jangan lagi ada ribut ribut di lingkungan," tegas Razak.
Siti Junaida Hasibuan yang melihat Kepling 18 Ningsih terdiam pun kembali mengingatkan Lurah Kampung Baru Razak untuk menindak yang tidak adil.
"Saya mengingatkan ke pak lurah, agar Kepling Ningsih jangan terlalu dilindungi kali jika berbuat salah. Aturan hukum sudah jelas berlalu yang salah tetap salah, jangan dianggapnya warga bisa sesukanya diperlakukan seperti ini," tegasnya.
Staf Kelurahan Kampung Baru Syarief pun mengakui data warga yang mendapatkan bantuan dari pemerintah diperolehnya dari Kepling 18 Ningsih.
"Semua data warga yang diuplaod dan mendapatkan bantuan pemerintah itu memang dari Kepling, dan itu sudah sejak dari awal," kata Syarief.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
38 Karya Guru Perempuan SeSumut Siap Diluncurkan pada HGN 2025
kota
Membungkam Kritik di Kampus Menutup Laboratorium Demokrasi Bangsa
kota
sumut24.co ASAHAN, Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodim 0208/Asahan menggelar TNI PRIMA
News
Lebih Seru! CFD Dipadati Ribuan Warga, Libatkan Pelaku UMKM
kota
Peternak Ayam Petelur Bumdes Desa Salak II Kecamatan Salak Mulai Mengeluarkan Hasil
kota
Sekda Pakpak Bharat Jalan Berutu Membuka Sosialisasi BOS
kota
Intervensi Inflasi Sumut Jadi Fatamorgana Harga Cabai Masih Membara di Pasar Tradisional
kota
Tiga Remaja Diamankan Warga di Batang Kuis, Dinyatakan Bukan Begal Melainkan Hendak Tawuran
kota
Sport Center Desa Sena Jadi Pusat Kuliner dan UMKM Setiap Akhir Pekan
kota
Saksi Tak Kembalikan Uang Suap Bisa Jadi Tersangka, MARAK KPK Jangan Main Mata di Kasus Jalan Sumut
kota