
Desa Binaan Imigrasi Ditetapkan di Asahan, Perkuat Perlindungan Warga dari TPPO
sumut24.co ASAHAN, Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penyelundupan manusia, dan pelanggaran
NewsBaca Juga:
P.Siantar l Sumut24.co
Keberadaan bangunan 3 lantai berdiri di tengah persawahan persisnya di Jalan Manuela, Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Simarimbun, Kota Pematangsiantar, dipertanyakan. Di duga tanpa ada izin sama sekali, bangunan digunakan sebagai usaha sarang burung Walet dan telah lama beroperasi.
Menurut warga setempat, lokasi yang menjadi tempat penangkaran sarang burung Walet tersebut, sebelumnya adalah hamparan sawah. "Dulunya sawahnya ini semua pak, bangunan itu pun sawah juga dulunya," papar Supardi, warga setempat ditemui dilokasi sedang mencangkul di Persawahan, Kamis (17/04/2025).
Menurut pria berkulit sawo matang ini, pemilik bangunan yang menjadikan sarang burung Walet ini, hanya sekali sebulan mendatang lokasi. "Bisa dilihat memelihara burung Walet didalamnya, pemiliknya sekali sebulan baru kelihatan, ya mau mengambil hasilnya aja didalam," unur Supardi, menambah tidak mengetahui awal berdirinya bangunan yang dijadikan sarang burung walet. Berbanding terbalik dengan proses berdirinya usaha walet yang menyatakan harus adanya tanda tangan dan diketahui masyarakat, sebelum membuat usaha burung walet tersebut.
Benarnya saja, di Kantor Camat Simarimbun, Sekretaris Camat Simarimbun, Manongam Hutagalung, ditemui dikantornya menyebutkan kalau Usaha dan bangunan tersebut tidak memiliki izin. "Sejak saya bertugas disini, bangunan itu sudah berdiri, izinnya tidak ada yang saya ketahui," kata Manongam.
Menurut Manongan, keseharusan dimiliki pengusaha Sarang Burung Walet izin bangunan, izin tempat usaha dan izin usahanya. "Seharusnya dipenuhi itu, tapi untuk sarang walet itu gak ada," terang Manongam, mengakui sudah 2 tahun bertugas sebagai sekretaris Camat Simarimbun.
Ditempat yang sama, Lurah Pematang Marihat, Arip Arianto SH juga menyatakan tidak ada izin dari usaha tersebut. "Sudah saya ketahui adanya bangunan itu, tidak ada memang izin," pukas Arip.
Diterangkan Arip, beberapa waktu lalu diakui ada masyarakatnya mempertanyakan bangunan 3 lantai dan dijadikan penangkaran sarang burung Walet. "Nanti saya akan menurunkan Kepling kesana dan memperanyakan langsung. Karena disekiataran tempat itu ada rumah ibadah dan masyarakat, juga sempat mempertanyakannya," ujar Arip.
Sementara amatan dilokasi kru media ini, bangunan menjulang setinggi sekitar 20 meter itu, terletak di tengah hamparan sawah milik masyarakat. Dimana sekitaran bangunan sudah ditumbuhi rumput liar, hingga menutupi jalan dan membuat akses menuju penangkaran Burung Walet tidak bisa dimasuki. (LP)
sumut24.co ASAHAN, Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penyelundupan manusia, dan pelanggaran
NewsKPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Sipiongot
kotaLingkar Aktivis Mahasiswa Desak DPP NasDem Pecat Rudi Hartono Bangun
kotasumut24.co ASAHAN, Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si secara resmi mengukuhkan sekaligus mengambil sumpah/janji 495 Pegawai
Newssumut24.co SIMALUNGUN , PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menyiapkan dukungan kelistrikan penuh untuk menyukseska
NewsAksi Damai KAMAK Sumut Guncang Jakarta Tuntut KPK, Polri, dan Kejaksaan Usut Tuntas Dugaan Korupsi Pejabat Langkat
kotaRazia Plat BL Teater Kekuasaan di Jalan Raya
kotaPasca PON, Sumut Jadi Pelopor Pengelolaan Venue Olahraga dengan Sistem BLUD
kotaKPK Siap Jemput Paksa Rektor USU, Kasus Jalan Sipiongot Kian Dekat ke Lingkaran Bobby
kotaRektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar Dr Muktar B Panjaitan, M.Pd mengukuhkan 738 mahasiswa baru Tahun 2025 dari 3 Fakultas dan
kota