Minggu, 08 Juni 2025

Demi Tingkatkan Sosialisasi,Pegadaian Sidimpuan Bantah adanya Penyimpangan Festival Ramadhan fair di UMTS, Ini Keterangan Kacab

Administrator - Sabtu, 08 Maret 2025 21:46 WIB
Demi Tingkatkan Sosialisasi,Pegadaian Sidimpuan Bantah adanya Penyimpangan Festival Ramadhan fair di UMTS, Ini Keterangan Kacab
Istimewa
Baca Juga:

Padangsidimpuan – Pelaksanaan Festival Ramadhan yang digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Padangsidimpuan menuai sorotan. Acara yang diharapkan menjadi ajang syiar Ramadhan dan pemberdayaan UMKM itu justru terlihat sepi dan terkesan murahan, meski didukung anggaran besar dari Pegadaian Pusat.

Festival yang berlangsung sejak Sabtu (1/3/2025) hingga 14 hari ke depan ini mendapatkan suntikan dana Rp 170 juta. Namun, kondisi di lapangan jauh dari ekspektasi. Sejumlah pedagang mengeluhkan minimnya pengunjung dan fasilitas yang dinilai tidak mencerminkan besarnya anggaran.

"Kalau tidak tahu ada dana Rp 170 juta, mungkin kami maklum. Tapi setelah dengar jumlah anggaran sebesar itu, melihat kondisi di lapangan, rasanya benar-benar tidak masuk akal," ujar seorang pedagang yang enggan disebut namanya.

Kecurigaan semakin menguat ketika panitia disebut-sebut melakukan rekayasa agar acara tampak meriah saat tim Pegadaian Pusat datang meninjau. Sejumlah pedagang mengaku diberi uang Rp 500 ribu per stan untuk berjualan sementara, demi menutupi kesan sepi acara.

"Tanpa dibayar segitu, mana ada yang mau jualan di sini. Sepi sekali. Ini pun cuma biar pas orang pusat datang kelihatan ramai," kata seorang sumber lain yang terlibat dalam festival.

Pegadaian Sidimpuan Bantah Dugaan Penyimpangan

Kepala Cabang Pegadaian Padangsidimpuan, Romauli, membantah dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan festival ini. Ia menjelaskan bahwa Festival Ramadhan Fair Pegadaian digelar di 13 outlet, termasuk di UMTS Padangsidimpuan, sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.

Ia juga menyebutkan adanya kendala dalam menentukan lokasi festival. Sebelumnya, panitia berencana menggelar acara di Pabrik Es Siborang atau Halaman Bolak, namun terkendala biaya dan masalah administrasi karena kepala daerah belum dilantik. Akhirnya, lokasi dialihkan ke UMTS dengan persiapan yang minim.

"Kami mengalami keterbatasan waktu untuk persiapan. Namun, kami tetap mendukung agar festival ini tetap berjalan," ujar Romauli.

Ia juga menegaskan bahwa stan diberikan secara gratis kepada pedagang, dan jika ada pungutan, pihaknya akan menindak tegas event organizer (EO) yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Romauli menyatakan bahwa dana Rp 170 juta belum dicairkan dan masih ditanggung oleh pihak EO, yakni Nazamuddin. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut kapan dan bagaimana dana tersebut akan digunakan.

Polemik ini memunculkan pertanyaan besar terkait transparansi penggunaan anggaran. Sejumlah pihak mendesak Pegadaian untuk memberikan laporan lebih jelas agar tidak menimbulkan dugaan penyimpangan yang lebih besar.tim

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
KOPI FEST 2025 Kembali Hadir di Medan
Polresta Deli Serdang Amankan Sumut Run Festival 2025 di Batang Kuis
Wali Kota membuka Festival Olahraga Tradisional di Stadion Sang Naualuh
Pemko Medan Apresiasi Diselenggarakanya Festival Laras Sembah
Golkar Tapsel Kompak dan Peduli Berbagi Kebahagiaan Ramadhan dengan 545 Anak Yatim, Rahmat Nasution : Doakan Kami untuk Menjaga Amanah ini
Momen Spesial! Bupati dan Wakil Bupati Paluta Eratkan Silaturahmi di Buka Puasa Bersama dan Peringatan Nuzulul Qur’an
komentar
beritaTerbaru