
KPK Diminta Periksa Tim Transisi Bobby Nasution Terkait Kasus Korupsi Kadis PUPR Sumut
KPK Diminta Periksa Tim Transisi Bobby Nasution Terkait Kasus Korupsi Kadis PUPR Sumut
kotaBaca Juga:
Padangsidimpuan – Pelaksanaan Festival Ramadhan yang digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Padangsidimpuan menuai sorotan. Acara yang diharapkan menjadi ajang syiar Ramadhan dan pemberdayaan UMKM itu justru terlihat sepi dan terkesan murahan, meski didukung anggaran besar dari Pegadaian Pusat.
Festival yang berlangsung sejak Sabtu (1/3/2025) hingga 14 hari ke depan ini mendapatkan suntikan dana Rp 170 juta. Namun, kondisi di lapangan jauh dari ekspektasi. Sejumlah pedagang mengeluhkan minimnya pengunjung dan fasilitas yang dinilai tidak mencerminkan besarnya anggaran.
"Kalau tidak tahu ada dana Rp 170 juta, mungkin kami maklum. Tapi setelah dengar jumlah anggaran sebesar itu, melihat kondisi di lapangan, rasanya benar-benar tidak masuk akal," ujar seorang pedagang yang enggan disebut namanya.
Kecurigaan semakin menguat ketika panitia disebut-sebut melakukan rekayasa agar acara tampak meriah saat tim Pegadaian Pusat datang meninjau. Sejumlah pedagang mengaku diberi uang Rp 500 ribu per stan untuk berjualan sementara, demi menutupi kesan sepi acara.
"Tanpa dibayar segitu, mana ada yang mau jualan di sini. Sepi sekali. Ini pun cuma biar pas orang pusat datang kelihatan ramai," kata seorang sumber lain yang terlibat dalam festival.
Pegadaian Sidimpuan Bantah Dugaan Penyimpangan
Kepala Cabang Pegadaian Padangsidimpuan, Romauli, membantah dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan festival ini. Ia menjelaskan bahwa Festival Ramadhan Fair Pegadaian digelar di 13 outlet, termasuk di UMTS Padangsidimpuan, sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.
Ia juga menyebutkan adanya kendala dalam menentukan lokasi festival. Sebelumnya, panitia berencana menggelar acara di Pabrik Es Siborang atau Halaman Bolak, namun terkendala biaya dan masalah administrasi karena kepala daerah belum dilantik. Akhirnya, lokasi dialihkan ke UMTS dengan persiapan yang minim.
"Kami mengalami keterbatasan waktu untuk persiapan. Namun, kami tetap mendukung agar festival ini tetap berjalan," ujar Romauli.
Ia juga menegaskan bahwa stan diberikan secara gratis kepada pedagang, dan jika ada pungutan, pihaknya akan menindak tegas event organizer (EO) yang bertanggung jawab.
Sementara itu, Romauli menyatakan bahwa dana Rp 170 juta belum dicairkan dan masih ditanggung oleh pihak EO, yakni Nazamuddin. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut kapan dan bagaimana dana tersebut akan digunakan.
Polemik ini memunculkan pertanyaan besar terkait transparansi penggunaan anggaran. Sejumlah pihak mendesak Pegadaian untuk memberikan laporan lebih jelas agar tidak menimbulkan dugaan penyimpangan yang lebih besar.tim
KPK Diminta Periksa Tim Transisi Bobby Nasution Terkait Kasus Korupsi Kadis PUPR Sumut
kotaAdv. H. Matjon Sinaga Terpilih Aklamasi Pimpin DPD KAI Sumut 2025&ndash2030
kotaMedan sumut24.co Keluarga Besar Pendiri/Pembina Utama Komunitas Sedekah Jumat Sang Pejuang Dhuafa (KSJ), H. Ikhwan Lubis SH.MH bersama Pe
NewsDukungan Golkar Nias Barat untuk Musa Rajekshah "Diganti" Ketua DPD Secara Pribadi, Pengurus Protes Keras!
NewsJAKARTA PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menghadirkan program promosi menarik bagi nasabah pengguna Kartu Debit BN
NewsKH Drs H Kaya Hasibuan Resmi Jabat Ketua MUI Deli Serdang (PAW)
kotaPolda Sumut Ajak Masyarakat Wujudkan Budaya Tertib Berlalu Lintas Lewat Ops Patuh Toba 2025
kotaKompol Dedi Kurniawan Bantah Kriminalisasi Penangkapan Narkoba dan Tempuh Jalur Hukum
kotaPT Pabaso Indah Logistik Siap Jadi Mitra Logistik Andal Anda, Kata Direktur H Sobirin Harahap SE
kotaDr. H. Mukmin Saipul Daulay, S.Pd., M.Si Terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni MAN 1 Padangsidimpuan Periode 20252030
Kota